48. Hallo Love(END)

1.6K 214 24
                                    

Darryl duduk di samping sang kakek, ia mengambil alih sendok Yoong saat makan malam bersama cucu-cucu nya di rumah, ia pun paham, jika Darryl minta di suapi.

"Kalian sudah berpamitan pada mama dan papa kan?" Tanya Krystal sedikit curiga.

"Sudah, Berryl bilang ada latihan ekstra" jawab sang cucu perempuan.

"Darryl juga" sahut sang cucu pria, selesai makan, Yoong meminum teh di depan tv, di temani cookies buatan sang istri bersama kedua cucu nya.

"Grandpa" panggil Berryl sambil menggigit cookies nya.

"Yaa sayang?" Jawab Yoong.

"Bagaimana papa dan mama dulu menikah?" Tanya Berryl, Yoong dan sang istri pun saling bertatapan.

"Aku tidak melihat foto pernikahan mereka selain yang di ponsel papa" imbuh Darryl, Yoong pun menepuk jidad nya sendiri, bagaimana bisa dia dulu lupa menyiapkan juru foto untuk mengabadikan suasana sakral waktu itu.

"Dulu, mama dan papa kalian menikah secara mendadak, karena grandpa Im dan grandpa Park yang menjodohkan mereka. . . " Yoong pun mulai menceritakan dari mulai Rio dan Rose menikah saat masih SMA, sampai Darryl dan Berryl lahir.

Wajah si kembar pun berubah sendu, dan terharu mendengar cerita sang kakek, kedua nya saling bertatapan seolah mereka meyakinkan jika memiliki pemikiran yang sama.

"Kenapa kalian menanyakan hal itu?" Tanya Krystal heran.

"Hari ini adalah ulang tahun pernikahan papa dan mama yang ke duapuluh, kami ingin memberi mereka kejutan grandma" jawab Darryl.

"Lalu apa rencana kalian?" Tanya Im grandpa.

"Setelah mendengar cerita grandpa, kami jadi berubah pikiran, tadi nya ingin memberi papa voucher menginap di hotel, tapi ku rasa itu sudah biasa, kami ganti yang lain" jawab Berryl yang kemudian memberi kode untuk grandpa dan grandma nya mendekat, sambil berbisik, merencanakan sesuatu untuk kedua orang tua nya.

"Ok, grandpa setuju" seru Yoong meniyakan ide cucu mereka.

"Besok kita ke rumah grandpa Park untuk menyempurnakan rencana kita" lanjut Yoong.

Kriiingg. . .

Ponsel si kembar berdering

"Mama" kata Darryl dengan gerakan bibir nya

"Papa" Berryl melakukan hal sang sama setelah membaca siapa nama yang tertera di layar ponsel mereka.

"Hallo ma/pa"

"Kalian dimana? Apa latihan nya belum selesai?"

"Sudah ma/pa, tadi kami bertemu grandpa Im, dan mengajaknya menginap di sana, jadi kami tidak pulang malam ini, bolehkan ma/pa?" Suara mereka terdengar memelas agar mendapatkan ijin.

"Baiklah, tapi jangan repotkan grandpa dan grandma ne"

"Ne ma/pa"


"YESS!" seru Darryl dan Berryl begitu sambungan telpon tertutup, mereka menginap, dan menempati kamar masing-masing di lantai atas, yaa, di rumah grandpa Im dan grandpa Park, mereka memiliki kamar pribadi masing-masing.

Keesokan hari nya, mereka berempat pun mengunjungi grandpa Park, dan mengutarakan ide mereka.

"Ya ya ya, grandpa ikut ide kalian" Seojoon ikut antusias dengan ide kedua cucu nya.

"Nanti Darryl yang akan membawa mama" ujar Darryl.

"Dan Berryl yang akan membawa papa" sahut sang noona.

Hallo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang