47. Darryl dan Berryl

1.5K 214 39
                                    

Meski hanya sebagai ibu rumah tangga, dan Rio lah yang bekerja untuk keluarga nya, tapi kehidupan pasangan RiSe nampak bahagia, mereka masih menempati rumah yang dulu, walau sudah mengalami beberapa kali renovasi, karena usia anak-anak yang menginjak remaja.


Berryl sedang duduk menonton tv dengan sang ayah, meski sudah berusia tujuh belas tahun, tapi ia masih manja dengan sang ayah, dengan meletakan kedua kaki nya dipangkuan Rio yang memijat nya lirih, karena paham dia pasti lelah setelah pulang latihan menari.



"Darryl, sereal mu sayang" seru Rose dari dapur pada sang putra yang meminta sereal karena ia lapar, sehabis latihan taekwondo.


"Papa ma" jawab nya sedikit berteriak karena ia sedang di luar dengan Hank, Rose menggeleng lucu, lalu ke depan tv menyerahkan mangkuk berisi sereal dan susu pada suami nya.


"Darryl mau makan dengan mu oppa" ujar Rose menjawab tatapan kebingungan sang suami.



"Boy, segera kemari atau sereal mu habis" ancam Rio karena Darryl tak kunjung masuk, tak perlu menunggu lama, beberapa detik kemudian, Darryl sudah membuka mulut nya di samping sang ayah.


"Manja" ejek Berryl


"Mirror" balas Darryl acuh, kedua nya memang kerap terlibat perseteruan.



Keesokan hari nya

Berhubung Rose tak memiliki kesibukan selain mengurus keluarga nya, ia jadi memiliki waktu untuk menyiapkan bekal bagi si kembar dan suami nya, Rio sedang bersiap di kamar, Darryl dan Berryl sudah hendak berangkat ke sekolah dengan sepeda, karena mereka berada di sekolah Rio dan Rose dulu, jadi dekat.


"Apa menu makan siang hari ini ma?" Tanya Darryl.


"Nasi, sayur, dan belut panggang" jawab Rose sambil menyerahkan tas lunch box mereka, Berryl memutar malas kedua mata nya, dia benci sayur, dia benci ikan, dia benci seafood apa pun itu, padahal saat masih kecil dulu, dia selalu memakan apa saja yang sang mama hidangkan.


"Berryl makan di kantin saja" sungut nya tak bersemangat, tak mengambil kotak makan nya, ia berjalan keluar rumah mendahului Darryl.


"Oppa, Berryl tidak mau membawa kotak makan siang nya" adu Rose memanggil sang suami yang masih di kamar, mendengar sang mama memanggil ayah nya, Barryl kembali masuk ke dalam dan menyahut tas lunch boxx nya, Rose terkikik lucu, Darryl pun menyusul nya.


"Hahaha. . ." Tawa Darryl mengejek noona nya, tak seperti Berryl yang pemilih dalam hal makanan, sang jagoan ini seperti sang mama yang bisa melahap makanan apa pun kecuali alpukat, Rio berdiri di ambang pintu kamar nya, saat melihat sang putri kembali untuk mengambil makan siang karena takut dengan nya, anak-anak memang lebih takut pada Rio.



Beberapa tahun kemudian.

Darryl dan Berryl sudah memasuki bangku kuliah, mereka mengambil jurusan yang berbeda, Darryl jurusan olahraga, karena itu adalah hobby nya, dan dia menekuni cabang taekwondo, olahraga asli Korea, sementara Berryl mengambil jurusan seni modern dance, karena ia hobby menari.


Mereka akan selalu berangkat bersama dengan Darryl yang mengemudikan mobil nya, dan setelah memastikan anak-anak pergi kuliah, Rio pun berjalan mengendap menghampiri Rose, kemudian. . .




Set



"Happy anniversary wifey" bisik Rio sambil memeluk sang istri yang masih di meja makan menyiapkan sarapan untuk suami nya, ia kemudian memperlihatkan sebuah kotak, yang tadi ia sembunyikan ditangan kanan nya.



Cup



Rio mengecup pipi kanan Rose dari belakang, sang istri terkikik senang, gemas juga malu dengan tingkah Rio, jantung dan hati nya kembali bergolak, dan akan selalu seperti itu setiap kali mendapatkan perlakuan manis dari suami nya itu.



"Aku pakaikan ya?" Tanya Rio, Rose mengangguk, sebuah kalung, ya, Rio memberi kado sebuah kalung untuk hadiah ulang tahun pernikahan mereka yang ke duapuluh, Rose kemudian membalikan tubuh nya, menghadap sang suami dan melingkarkan kedua lengan nya di bahu Rio, kedua nya saling bertatapan penuh cinta dan memuja.



"Semoga hanya maut yang memisahkan kita" ucap kedua nya, itu doa yang selalu mereka ucapkan setiap tahun nya, sebelum diakhiri ciuman mesra.



Sepulang kuliah, Darryl dan Berryl ke rumah grandpa Im.

Berryl langsung ke dapur mengambil air dingin dan meneguk nya, karena cuaca panas, sementara Darryl langsung mengambil sebuah apel di meja makan dan menggigit nya.


"Darryl, Berryl" kaget sang grandma yang hendak menyambut sang suami, karena sebentar lagi Yoong pulang dari kantor.


"Grandma, dimana grandpa?" Tanya Darryl sambil duduk di sofa ruang keluarga bersama Berryl.


"Grandpa belum pulang dari kantor, mungkin sebentar lagi" jawab sang grandma.


"Kalian sudah makan belum?" Tanya Krystal perhatian, mereka menggeleng.


"Darryl menunggu grandpa" jawab Darryl, dan di luar, Yoong pulang dari kantor dengan Sungjae, ia begitu antusias saat melihat mobil sang cucu terparkir di halaman rumah nya, ia kemudian turun dan segera berjalan memasuki rumah nya.



"Darryl, Berryl!" Teriak nya seolah tengah memanggil sang cucu yang masih berusia lima tahun, Berryl memutar malas kedua matanya mendengar cara sang kakek memanggil nya, tapi tidak dengan Darryl, dia tersenyum lebar, menunggu nya di balik pintu.


"Berryl, dimana. . . ?"



Hap



"Im here grandpa" Darryl melompat ke punggung sang kakek yang sudah tak kaget lagi karena hafal dengan kebiasaan sang cucu.

"Yaaahh. . ." Keluh Yoong pura-pura kalah dari Darryl.

"Aku heran, bagaimana grandma bisa bertahan dengan pria kekanakan seperti grandpa?"

"Begitu juga mama, pria di rumah semua nya manja" ejek Berryl.


"Karena justru itu yang membuat grandma jatuh cinta pada grandpa mu" jawab Krystal sambil terkekeh.

"Savage!" ejek Darryl pada sang noona yang yang mendapatkan jawaban telak dari sang nenek.




#TBC






Satu chap lagi tamat

Hallo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang