16. Damai

1.8K 292 39
                                    

Kedua nya saling diam, Rose membuang tatapan nya dan duduk ditepi kasur nya, sementara Rio hanya berdiri di sisi ranjang, menatap putus asa pada sang istri.

"Jika bicara tentang kecemburuan, apa kamu tahu isi hati ku? Aku juga cemburu melihat Jimin dan Chanyeol yang berusaha mencari perhatian mu dengan memberikan makanan dan minuman, aku juga ingin melakukan itu untuk mu"

"Tapi aku tidak menanggapi nya, sedangkan oppa tidak mengelak atau menghindari Joy kan?" Rose kembali terisak, dan kini Rio yang terdiam, ia tak berusaha untuk mencari pembelaan, ia pun berjalan mendekati sang istri.

"Maafkan aku ne" Rio mengalah, sadar jika ia lah biang masalah dari pertengkaran ini, Rose tak menyahut.

"Mulai sekarang, aku akan menghindari Joy" janji Rio, ia lalu berlutut di hadapan Rose.

"Apa aku di maafkan?" Tanya Rio mengintip sang istri yang masih menunduk, isakan nya pun mulai terhenti, wajah polos sang suami akhir nya meluluhkan amarah nya, Rose mengangguk lirih, Rio lalu menggenggam kedua tangan Rose.

"Kita pulang ya?" Rayu nya lagi, dan Rose lagi-lagi hanya mengangguk.

"Ayo, kita pamit pada daddy dan mommy dulu" ajak Rio berdiri sambil menggandeng tangan sang istri, mendengar putri dan menantu nya akan berpamitan, Seojoon dan sang istri pun langsung kabur ke dapur, pura-pura santai, dan tak mendengar pertengkaran lucu mereka.

"Momm, dadd, kami pamit pulang ne" ujar Rio menyusul mertua nya ke dapur.

"Ah, ya ya, hati-hati ne" jawab Seojoon sedikit salah tingkah, sambil berakting mengambil air minum, sementara nyonya Park pura-pura mencuci di wastafel.

"Apa perlu kami antar sayang?" Tanya sang mommy.

"Tidak, terima kasih momm, kami pulang berdua saja" tolak Rio halus.

"Kabari kalau sudah sampai rumah ne" pesan nyonya Park.

"Ne momm" Rio tak melepas gandengan tangan nya pada sang istri, sampai keluar dari rumah sang mertua, Seojoon dan Rachel Park pun berlari kecil mengintip dari jendela, kepergian Rio dan Rose yang berboncengan dengan sepeda.

"Padahal rumah mereka jauh, tapi Rio tetap datang dan menyelesaikan masalah nya dengan baik" kagum Seojoon pada sang menantu.

"Ada-ada saja kelakuan mereka" kekeh nyonya Park.

"Mereka masih terlalu muda, sampai belum menyadari jika sebenar nya sudah saling mencintai" ujar Seojoon tersenyum lucu.

Rio mengayuh sepeda nya menuju ke rumah, sambil memboncengkan sang istri.

"Oppa"

"Ya?"

"Janji ya akan mulai menghindari Joy?"

"Iya janji"

Rose kemudian menyandarkan kepalanya di punggung Rio.

"Aku takut oppa akan mulai tergoda dengan nya nanti" lirih nya cemas, Rio lalu mengusap-usap tangan Rose yang melingkar di perut nya.

"Tidak akan, karena aku sudah memiliki kamu" jawab Rio.

Pertengkaran tadi rupa nya mampu merubah situasi di hati masing-masing, yang merasakan ikatan pernikahan mereka semakin kuat, dan semakin takut terpisahkan, serta semakin berani dan hangat.

Cup

Seperti biasa, Rio akan mengecup bibir sang istri sebelum tidur, dan kali ini, kedua nya tak saling memunggungi, Rio dan Rose sama-sama tidur dalam posisi terlentang, dan tangan kiri Rio menggenggam tangan kanan Rose.

Keesokan hari nya, suasana kembali normal, seolah tak terjadi apa-apa semalam, Rose sedang berdandan di meja rias nya, dan Rio berdiri di belakang sang istri sambil menyisir rambut nya.

"Oppa mau sarapan apa?" Tanya Rose

"Biar aku saja yang siapkan" jawab Rio, karena ia sudah lebih dulu selesai.

"Baiklah" balas Rose.

Rio membuat orak arik telur, menggoreng sosis dan roti tawar panggang, serta segelas susu, Rose turun begitu mencium aroma menu sarapan yang sudah suami nya siapkan dan mereka pun mulai makan bersama, Rose bahkan mengambil sosis di piring suami nya karena masih lapar, dan Rio tak keberatan, meski ia baru tahu jika sang istri sang istri sangat hoby makan.

Di sekolah, Joy sudah bersiap untuk menyambut Rio, tapi pemuda itu menahan tangan sang gadis yang hendak memeluk lengan nya, Joy tak curiga, ia cuek bahkan bersiap untuk mengambil tempat duduk di depan Rio, yang justru malah tak langsung duduk, tapi membeli makanan, Rose sedari tadi memperhatikan gerak gerik suami nya dalam menghindari Joy.

"Tidak perlu membeli minuman, aku yang belikan untuk mu" bisik Rio di depan kasir pada sang istri, dan tanpa di kode, mereka pun bisa duduk saling berhadapan tanpa gangguan Joy, yang duduk disamping Irene berhadapan dengan Jaehyun, sibuk dengan jajanan masing-masing membuat mereka tak sadar dengan interaksi Rio yang menyerahkan jus semangka pada Rose.

"Rio, kamu masih punya saus tidak?" Tanya Seulgi.

"Masih" jawab Rio menyerahkan saus nya pada Seulgi.

Dan Rio tiba-tiba membungkuk mengambil sesuatu yang jatuh disamping meja nya, Rose pun menatap serius sambil menggigit burger nya.

Tara. . .




Rio memberikan finger heart nya pada Rose, sang istri langsung tersenyum malu dan lucu dengan modus sang suami.

"Rio, haus tidak?" Joy mengangkat susu pisang yang masih utuh, Rio membalas dengan mengangkat botol jus semangka milik Rose, sebagai kode jika dia sudah memiliki minuman, sang istri tersenyum senang dengan usaha Rio yang sungguh-sungguh membuktika...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rio, haus tidak?" Joy mengangkat susu pisang yang masih utuh, Rio membalas dengan mengangkat botol jus semangka milik Rose, sebagai kode jika dia sudah memiliki minuman, sang istri tersenyum senang dengan usaha Rio yang sungguh-sungguh membuktikan ucapan nya untuk menghindari Joy.

Rio celingukan memperhatikan sahabatnya satu per satu, di rasa aman, ia meminum jus semangka milik Rose, tapi ternyata, tingkah Rio tertangkap basah oleh Irene dan Jennie.



#TBC

Hallo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang