22. Mister X

26.9K 3.9K 399
                                    

Happy Reading 🧚‍♀️
.
.
.
.
.
.
.
.

Sinar matahari sore mengintip dengan malu malu dari balik gorden. Membuat pasangan pemuda tersebut terusik, atau hanya gadis mungil itu saja. Sebab pria tersebut sudah sedari tadi bangun.

"Engghh.. " Gumam gadis tersebut sambil membuka mata nya dengan perlahan. Memandang langit langit kamar yang berbeda.

"Emm.. Kapan auby ganti tema kamar ya ," Guman Aubrey kecil sambil mengerutkan keningnya. Aubrey tidak sadar bahwa setiap tindakan nya itu di perhatian oleh sepasang mata tajam nan memesona yang menatap lembut dan penuh cinta ke Aubrey.

"Baunya juga. " Ujar Aubrey lagi sambil mengendus ngendus bau ruangan tersebut.

"Baunya wangi Auby suka! " Girang Aubrey dan tersenyum lebar seperti anak polos benaran mungkin karena terbiasa dengan acting seperti itu.

Tiba tiba kecupan ringan menempel di pipi nya. Aubrey langsung saja menoleh kan kepala nya kesamping. Satu kata 'tampan' dan Aubrey tak tau harus mendeskripsikan pria didepan nya ini. Apakah Aubrey harus mengatakan pria ini tampan bagaikan Dewa Yunani ataukah lebih tampan. Jika kecantikan Aubrey dikatakan dapat menghancurkan sebuah kota maka ketampanan pria didepan nya ini juga dapat mengguncang satu dunia.

"Paman siapa? Kenapa ada dikamar Aubrey! " Tanya Aubrey dengan masih diposisi yang sama yakni nya dengan saling hadap hadapan. Entah sadar atau tidak Posisi mereka sekarang sangat ambigu. Kaki yang saling berhimpitan dan wajahnya yang berdekatan.

"Jangan panggil aku paman, " Jawab pria tersebut dengan suara serak serak basah yang terdengar seksi.

"Dan ini dikamar ku sayang. " Sambung pria tersebut sambil mengelus ngelus rambut Aubrey lembut dan membuat Aubrey terbuai.

"Paman siapa?! Aku tidak takut padamu! " Jawab Aubrey sambil meloncat turun dengan sempurna.

"Paman bilang ini kamar paman? Kenapa bisa? Ooh iya auby ingat auby kan tadi diculik. Apa paman penculik nya?!" Ujar Aubrey beruntun dengan ekspresi yang terus berubah rubah. Dari bingung, waspada dan kesal.

Pria tersebut pun terkekeh kecil melihat dan mendengar wajah dan pertanyaan Aubrey. Tapi sedetik kemudian ekspresi nya berubah menjadi datar, kilatan dimata menandakan bahwa ia menunjukkan kepemilikan dan tak mau berbagi. Tak berselang lama ekspresi nya berubah lagi menjadi lembut.

"Baiklah aku akan menjawab pertanyaan mu sayang. Pertama aku bukan paman mu jadi jangan panggil aku paman. Xavier, Xavier alardo fernandez itu namaku bakpao. Kedua karena aku yang membawa mu kesini. Dan ketiga iya. " Jawab Xavier lembut dan menatap Aubrey penuh cinta.

Cup

Kecupan singkat di bibir Aubrey membuat Aubrey terdiam kaku.

"Mandilah, aku akan menunggu mu di luar" Perintah Xavier dan beranjak pergi meninggalkan Aubrey yang terbengong.

Setelah beberapa menit Aubrey pun tersadar dari ke terdiaman nya.

"Little bee" Panggil Aubrey.

Ya tuan rumah

"Siapa dia, kenapa dia terlihat femiliar? " Tanya Aubrey bingung dan melupakan apa yang membuat nya terdiam tadi.

Dia adalah pria yang Anda selamat kan di misi pertama anda tuan rumah.

"Benarkah dia yang menculik ku? "tanya Aubrey lagi.

Seperti nya iya tuan rumah.

"Little bee bisa kah kau membantu ku kabur dari sini" Tanya Aubrey penuh harap.

Maaf tuan rumah saya bukan Jin lampu yang bisa mengabulkan permintaan anda dan saya bukan juga doraemon yang mempunyai kantung ajaib yang mempunyai pintu kemana saja. Jadi anda harus menyelesaikan ini sendirian tuan rumah. Selamat bekerja tuan rumah.

"Little bee! Little bee! Awas kau sistem! kau sistem tak berguna" Sahut Aubrey geram. Sedangkan sistem 03 sudah jauh bersembunyi di dalam otak terdalam Aubrey.

"Tunggu paman Xavier tadi mencium Aubrey" Tanya Aubrey pada diri nya sendiri.

"PAMAN ANAK SETAN! BAJINGAN MESUM! MATI KAU" teriak Aubrey membahana sambil berlari keluar tampa menjalankan perintah Xavier tadi.

Hap

Aubrey mendudukkan tubuh nya tubuh Xavier yang sedang berbaring di sofa dan menarik narik rambut Xavier dengan kedua tangan nya. Namun Xavier hanya tertawa sambil meringis ringis kecil.

"Hey.. Hey bakpao lepaskan" Ujar Xavier saat jambakan Aubrey semakin kuat.

"Tidak akan! Dasar pencuri first kiss"

"Tetot kamu salah" Celetuk Xavier membuat Aubrey berhenti menjambak rambut Xavier dan menampilkan wajah bingung.

"Maksudnya paman hah! Jelas-jelas aku belum pernah berciuman!" Tanya Aubrey dengan emosi yang di ubun-ubun.

Xavier pun memperbaiki posisi nya terlebih dahulu. Dan menduduki Aubrey diatas pangkuan nya.

"Ehmm.. Jadi yang tadi itu bukan first kiss tapi second kiss" Terang Xavier sambil tersenyum sumringah.

"First kiss Aubrey?! " Tanya Aubrey  penuh penekanan.

"Saat kamu tidur"

Wajah Aubrey berubah menjadi merah setelah berhasil mencerna semua nya. Bukan karena malu tapi marah.

"ANJING DASAR OM-OM MESUM" amuk Aubrey sambil mengguncang guncang tubuh Xavier. Namun bukan terguncang tubuh Xavier tetap tegap dan tak tergoyahkan ,malahan tubuh nya yang terjatuh akibat cengkraman pada bahu Xavier terlepas.

Bruukk

Tubuh Aubrey jatuh diatas karpet bulu lembut tersebut. Bukannya menolong Xavier hanya menatap Aubrey dengan tampang angkuh. Aubrey yang diperlukan seperti itu pun tak tahan.

" AKKKKHHH...,  DASAR PAMAN TELUR IKAN " Teriak Aubrey kesal tampa acting dia sungguh kesal.

"Hikss.. Hikss.. Aubrey gak like sama paman" Ujar Aubrey masih dengan tangis nya.

"Oi bakpao kenapa kau menangis" Heran Xavier. Ia sudah lama memperhatikan Aubrey jelas saja sekarang Aubrey sedang  beracting. Dia sangat tau dengan sifat asli Aubrey, selama dua tahun dia telah memperhatikan nya dan menjaga Aubrey dari jauh.

"Apa! Dasar paman telur ikan" Sewot Aubrey dan menatap Xavier sengit.

"Jangan panggil aku paman ! Panggil aku Xavier. Btw aku tahu sifat asli mun" Ujar Xavier tak Terima dipanggil paman.

"Gak mau! Paman jelek, paman telur ikan" Ejek Aubrey dengan tampang ngeselin. Aubrey juga tidak tau mengapa ia tidak menggunakan topeng saat bersama pria didepan nya ini.

"Harus mau atau kau akan dapat hukuman bakpao jelek" Tekan Xavier dan tak lupa mengejek Aubrey.

"Gk mau wlee" Jawab Aubrey sambil menjelekkan lidah nya.

"Dasar gadis nakal, lihat saja akan ku cuim kau sampai pingsan"

"Siapa takut" Tantangan Aubrey. "Paman! Paman paman paman paman paman paman paman pa_"

Aubrey yang melihat Xavier mendekatkan wajahnya langsung menonjok wajah Xavier dengan sekuat tenaga.

"Paman bilang sudah mengetahui sifat ku bukan? Jadi inilah aku yang sebenarnya! Itu pembalasan untuk paman mesum seperti mu! "

Bukannya marah Xavier malah tersenyum puas sambil menghapus darah disudut bibir akibat pukulan super keras Aubrey.

"Tadi itu sangat enak sekali, " Enteng Xavier. Satu kata untuk Xavier sebleng.

~TBC~

NEXT👉

.
.

.

SEE YOU NEXT CAPTER

Revisi ✅

The extra's revenge [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang