Flashback off 💙🎩

48 25 20
                                    

Gue rekomendasikan baca sambil dengerin original soundtrack (ost) atau dengerin dikit aja, nada ini bikin gue mewek 😭

Kalian harus nangis, kalo gak nangis ambil air putih terus taruh di mata selamat mencoba~

Becanda kok sayang :v

Becanda kok sayang :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~
.
.
.


"APA-APAAN KAMU ANDRA? BERBICARA DENGAN NADA TINGGI SEPERTI ITU!"
pekik Ayah lagi

"DASAR TIDAK TAU DI UNTUNG! PERGI KAMU DARI SINI, HARUSNYA KALIAN BERSYUKUR BISA TINGGAL DI SINI!" usir Oma, Kak Andra tidak bergerak sedikitpun

"APALAGI YANG KALIAN TUNGGU? SANA PERGI" Oma menyeret kami dengan sangat kasar sehingga membuat kami tersungkur ke tanah

"Ayo dek kita pergi" bang Andra menggendong gue di punggung nya

"Ya! gitu dong bagus kalo kalian mau pergi" ucap istri baru Ayah

Sementara Ayah hanya menenangkan anak perempuannya, dia melupakan kalau dirinya juga mempunyai dua anak

Kak Andra berjalan dengan gontai, ya kami belum makan dari semalam, ketika semuanya makan kami hanya bisa melihat

"Kakak cape ya?"

"Enggak kok kakak gak capek"

"kakak kita istirahat dulu di sana" gue melirik taman yang ada pohon besar di sana

"Oke tuan putri"

"Nia lapar?" gue mengangguk pelan

"Nia tunggu di sini ya! Kakak ke sana dulu siapa tau ada orang yang mau kasih makanan"

Kak Andra! hendak pergi tapi gue menahan tangannya

"Kakak janji angan inggalin Nia ya" ujar gue seraya mengulurkan jari kelingking

"Janji" Kak Andra menyambut jari kelingking gue sebagai tanda perjanjian

Tak lama kemudian kak Andra datang membawa sebuah roti dan susu lalu mengulurkannya ke gue

"Nia makan ya"

"Nia mamam Kakak juga mamam " gue membagi roti itu menjadi dua

"terimakasih putri kecil"

"Nia mau coklat? kakak di kasih uang karena membantu mencuci piring di tempat itu" gue mengangguk cepat

Ketika kami sedang makan gue melihat Ayah yang turun dari mobil beserta istri dan anaknya sedang menuju ke sebuah toko mainan, Ayah melirik ke kami dengan polosnya gue melambaikan tangan, namun ayah menghiraukan gue

Magic chat [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang