~Happy reading~
.
.
.Angin bertiup kencang membuat daun-daun berguguran dari pohonnya, gemuruhpun mulai terdengar, tetesan demi tetesan hujan mulai turun. Rayki memberhentikan motornya disebuah warung kecil milik warga sekitar untuk berteduh, ini sudah kedua kalinya kami berhenti karena hujan
Tolong garis bawahi Dua kali berhenti karena hujan
Ada apa dengan hujan? keknya senang banget liat gue basah gini
pede bwanget cih Aqoh
"Riky mata gue kecolok air ujan" gue turun dari motor berlari mengikuti langkah Riky, tangan gue mengucek-ngucek mata yang terkena tetesan air hujan segedek gaban
Riky tak menggubris perkataan gue, dia lebih milih neduh dibanding harus meladeni ucapan gue
Dia berdiri menyibakkan rambutnya yang basah, ini nih salah satu dampak negatif kalo gak pake helm
Kalo warung pertama yang kami singgahi untuk berhenti tadi sedang tutup, lain halnya dengan warung yang sekarang, Penjual diwarung ini sedang duduk seraya mengibas ngibaskan kipas tangan lipat atau yang disebut dengan Sensu
"Numpang berteduh sebentar ya om" izin gue karena sebelumnya Riky langsung nyelonong masuk tanpa permisi terlebih dahulu
Penjual itu melirik kami dengan tatapan seperti melihat dua orang yang belum membayar hutang, oke abaikan semua itu
Gue bersenandung dan menoleh ke berbagai arah, kornea mata gue menangkap sesuatu yang berada tak jauh dari tempat kami berdiri disini gue bingung pengen ngakak atau berak
Gue menyenggol pelan bahu Riky, dan mengodenya supaya melihat tulisan yang terpampang di sebuah pintu yang sudah rusak
'YANG MAMPIR DIWARUNG INI, DIWAJIBKAN UNTUK MEMBELI MAKANAN YANG DIJUAL DISINI!'
Pantesan ni orang wajahnya seperti tidak merestui kami ada di sini, ternyata siapapun yang datang harus membeli sesuatu dari sini
Bengek sampai mau dorong Rayki kejurang
"Duit gua cuma dua puluh ribu" Bisik Riky
Tumben misquin bang
"Yaudah belanjain aja, daripada kita di usir mana hujannya lebat banget lagi"
ni hujan gak mau berhenti bentar apaRiky ngambil satu pop mie dan membayarnya kepenjual tersebut
"Lah kok cuma lu yang makan, gue juga mau njir" Mengingat dari pagi gue belum makan, ya walaupun tadi udah makan dikit dibayarin sama mas Jordan
"Enak aja, gini ya kalau sirup bercampur dengan kuah mie itu gak baik, bisa menyebabkan bakteri jahat, kalo udah ada bakteri otomatis sirup jadi kadaluarsa" teori yang sangat susah dijelaskan, mentang-mentang nama gue sama dengan nama minuman
"Lagian ini mie harganya mahal" Riky menyeruput mienya "masa iya harganya delapan ribu percup" lanjutnya dengan suara yang pelan
Gue merebut mie dari Riky, bodoamat sama harganya yang menjulang tinggi, yang penting makan
"Habisin tu kuah nya" ujarnya penuh paksaan
iya bang iya ntar gue minum kuahnya
"Minum?" Tanya gue, masa iya gue minum kuah doang kerongkongan gue udah kering nih
"Air hujan"
Gak kok dia gak salah hujan kan air juga, sabar Kurni sabar lu harus tetap Heppy kiyowok
Telpon Riky berdering dari sebalik saku celananya, diapun segera mengangkat panggilan telepon itu dan berdiri agak jauh dari gue
Oh jadi ceritanya, dia ngangkat telpon dari orang yang penting gitu terus dia berdiri agak jauh biar gue gak mendengar perbincangan mereka
Curiga gue, jangan-jangan Rayki penjual bakso boraks lagi
TBC~
Maap banyak Typo~Maap ya kemarin gak up, komentar dan vote jangan lupa :)
LOVE YOU ❤️
[10 DESEMBER 2021]
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic chat [SEDANG REVISI]
Teen Fiction[Anak: 1] cover by: PicsArt & Pinterest ⚠️CERITA INI MENYEBABKAN ORANG-ORANG CANDU UNTUK MEMBACANYA⚠️ Genre: Romance + Humor •••••••••• Ibarat kata orang cinta membuat mu gila tapi kata netizen cinta tak selamanya indah Ya, gue gak membenarkan atau...