Gue pamit mr.sleep 💙🎩

24 17 2
                                    

Hai semua, apa kabar?

Masih bernafas pake lobang hidung kan?

Lagu untuk chapter kali ini

~KAMU DAN KENANGAN~
     by : Maudy Ayunda

Kalian harus dengerin biar chapter kali ini lebih nyantol

~Happy Reading~
.
.
.

Gak gue gak akan membiarkan hal buruk kembali terjadi "hiks Riky ayo kita kerumah sakit" Gue mencoba menggendong Riky di punggung gue, tapi sering kali gue terjatuh hingga lutut dan siku gue terluka

"Rik lu tau gak kalau gue juga sayang sama lu, lu jangan tinggalin gue juga Rik, gue gak mau kesepian lagi gue gak mau sendirian lagi, gue pikir bertemu dengan lu itu sebuah petaka tapi malah gue jadi bahagia" Gue berbicara seorang diri berharap Riky bangun mendengar ocehan gue lalu ia akan berkata 'sirup lu banyak ngomong'

Mata gue yang memerah belum lagi darah yang mengalir, gue hampir frustasi dengan keadaan sekarang sampai cahaya dari sebuah mobil menyilaukan mata gue

Bagus setidaknya gue berharap kalau mobil itu menabrak gue seperti yang terjadi pada kak Andra dulu

Tapi ternyata mobil itu berhenti didepan kami, seseorang berbadan tegap keluar dari dalam mobil

Mas Jordan!

Rasanya gue ingin menangis sekencang-kencangnya saat mas Jordan berlari kearah gue dan membawa Riky yang berlumuran darah masuk kedalam mobilnya

Bukan hanya mas Jordan ternyata Sigit juga ada, Sigit mencoba membantu gue yang kesusahan berjalan untuk segera masuk kedalam

"Sigit, Riky" tangis gue saat itu juga

"Tenang Nia, kita bawa Riky kerumah sakit dulu" Sigit menyuruh gue untuk tetap tenang tapi dirinya sendiri terlihat begitu panik

Mas Jordan menyetir dengan kecepatan tinggi, menerobos lampu merah begitu saja, lima belas menit kemudian akhirnya kami sampai di rumah sakit yang lumayan besar

Seingat gue rumah sakit ini adalah milik bos orang tua angkat gue dulu

Para suster dan dokter segera berlari untuk menangani Rayki, kami hanya boleh menunggu diluar untuk saat ini

jam sebelas malam tepatnya Riky masuk keruang operasi dengan beberapa dokter bedah

Gue memandangi pintu ruangan Riky dengan sayup, mas Jordan melangkah dan merentangkan tangannya, gue segera memeluknya pelukan mas Jordan pelukannya terasa hangat dan sangat tulus

"Nia gak tau kalau Riky alergi terhadap strawberry, harusnya Nia gak bersikap bodoh, Riky terluka juga karena Kurnia" Gue menangis dipelukan mas Jordan

"Gak ada yang menyalahkan Nana" Ujar mas Jordan yang mengusap-usap pucuk kepala gue

"Bahu Nana terluka" Mas Jordan meneliti bahu gue yang ternyata memang terluka

"Nia gak nyadar kalau bahu Nia juga terkena peluru pistol itu" Mungkin pelurunya hanya mengenai bahu gue sedikit

Mas Jordan membawa gue untuk membersihkan luka yang ada pada bahu gue, dan memperbannya, setelah selesai kami kembali kedepan pintu ruangan riky

Gue memperhatikan jam yang ada didinding menunjukkan jam satu subuh, Dokter menyatakan kalau Riky sedang koma saat ini, hanya sedikit kemungkinan untuknya bisa bangun, karena peluru pistol yang hampir mengarah kejantungnya

"RIKY" terdengar suara tangisan dari seorang wanita yang berlari cepat kearah sini

Mama Riky

"RIKY ANAK MAMA, BANGUN NAK" tangisnya meratapi kearah Riky berada

Beberapa saat kemudia Zoey juga datang dan langsung memeluk nyokap Riky

"Mama Riky kenapa?" ujar zoey

"Ini semua karena kamu Kurnia!" tuduhnya

"KAMU!" nyokap Riky medekat kearah gue

Plak~

Satu tamparan mengenai wajah gue, Mas Jordan dan Sigit yang berada di samping gue saat ini segera berdiri, gue hanya terdiam kaku memegangi pipi yang terkena tamparan oleh nyokap Riky

"KARENA KAMU ANAK SAYA JADI SEPERTI INI! KAMU ITU PEMBAWA SIAL BAGI RIKY" gue gak bisa menyangkal perkataan nyokap Riky karena apa yang ia katakan itu benar

"HAH" Dia membuang nafas kasar "DARI DULU SAYA SUDAH MELARANG RIKY UNTUK DEKAT-DEKAT DENGAN KAMU, SEKARANG KAMU LIHAT KAN APA YANG TERJADI SEKARANG" nyokap Riky terus berteriak didekat telinga gue sambil memegangi keningnya frustasi

"PERGI KAMU DARI SINI, SAYA TIDAK MAU ANAK SAYA KEMBALI MENDAPATKAN SIAL KARENA KAMU!" nyokap Riky mendorong gue menjauh

"SAYA BILANG PERGI!" teriaknya membuat semua orang yang berada di rumah sakit ini melihat kearah gue

"Nana pulang dulu ya, biar mas antar" ujar Mas Jordan

"Mas, Nia mau ketemu Riky" Air mata kembali mengalir dipipi gue

"SAYA TIDAK MENGIZINKAN KAMU UNTUK MENEMUI ANAK SAYA, DAN PERGI KAMU DARI RUMAH ANAK SAYA" nyokap Riky kembali berteriak

Iya, gue bakalan pergi dari rumah Riky

"Saya mohon Anda diam dulu" Mas Jordan menoleh kearah nyokap Riky ia terdengar begitu tegas saat ini

"Nana masuk, tapi jangan lama-lama ya" ujar mas Jordan membukakan pintu

Gue masuk kedalam ruangan Riky, begitu banyak alat-alat yang terpasang di dirinya, gue mendekati Riky tersenyum pahit melihatnya terkulai lemah tak sadarkan diri

Gue meraih tangannya "Hai gue mau bilang kalau gue mau pamit sama lo, lo gak akan kesusahan lagi, lo juga gak akan berbagi makanan lagi kegue, gue pamit, tapi nanti gue kerumah dulu buat ngambil sendal yang lo kasih"

Perlahan gue mengeluarkan tawa mengigat sendal pemberiannya "Hahaha lucu ya Rik, sendal yang begitu murah bagi lo menjadi sesuatu yang berharga buat gue, kenapa juga perkataan Lo tentang foto kita waktu itu juga jadi kenyataan"

Tetesan air mata mengenai tangannya "Lo bilang itu buat kenangan dan itu terjadi, padahal tadinya kita masih bercanda loh, tapi sekarang kita harus berpisah"

Gue mengusap perlahan rambut yang menutupi keningnya "Gue pamit mr.sleep, bangun dan bawa duit 200 juta kalau lu mau nikah sama gue ya, gue bakalan nerima kok, 50 ribu juga tetap gue terima atau ikan asin aja seperti yang lu bilang waktu itu, hahaha" gue menyeka air mata yang jatuh


TBC~
Maaf jika terdapat Typo~

Chapter kali ini bikin ngakak kan besti?
[emot tertawa girang]

Kalian tim sad ending atau Happy ending nih?
tulis jawaban kamu dikolom jembatan, maksud gue di kolom komentar

[29 Desember 2021]

Magic chat [SEDANG REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang