Lagu chapter kali ini : Love me like that
by : Sam Kim
~Happy Reading~
.
.
.Gue berjalan sambil bersenandung ria karena telah mendapatkan makanan yang gue inginkan, gue berhenti didepan pintu yang terkunci, menunggu Riky untuk membuka pintu karena kunci rumah dia yang megang
Pintu terbuka gue langsung melepaskan high heels lalu meletakkannya perlahan disamping pintu bagian dalam rumah
Gue mengambil daster terfavorit yang gue punya lalu bergegas mandi supaya bisa cepet-cepet makan tu roti
Sehabis mandi gue langsung mengambil piring didapur kemudian membawa piring kosong itu keruangan depan dekat televisi, gue meletakkan roti bakar tadi di atas piring kemudian duduk dilantai sedangkan Riky sedang duduk diatas sofa sekarang
"Happy banget lu" ujarnya yang sedang fokus mencari siaran yang ingin di tonton
"Gue kan selalu heppy kiyowo" balas gue dengan wajah yang di imut-imutkan sampai Riky ingin muntah melihatnya
"Lu gak makan Rik?" gue menyodorkan piring yang berisi roti bakar tadi, masa iya gue makan sendiri
"Enggak gue kenyang" ucapnya melihat sekilas roti yang berselaikan strawberry
"Emak gue bilang gak baik kalau menolak makanan" pikiran iseng gue mulai timbul, karena tadi siang Riky nyuapin gue gimana kalau gue melakukan hal yang sama
Gue mencengkram pelan pipi Riky sampai membentuk huruf O kemudian memnyuapinya dengan roti bakar yang paling banyak selai strawberry nya
"Buka mulut kapal selam datang" ujar gue menyuapi satu potong roti bakar kedalam mulutnya
Riky membulatkan mata "Gua aler-" Belum sempat Riky menyelesaikan ucapannya gue langsung menyuapinya, Riky menelam paksa makanan itu
Awalnya gue kira semua akan baik-baik saja tetapi setelah Riky menelan makanan itu dirinya tiba-tiba batuk kemudian terbaring di atas sofa
"Loh Rik lu kenapa?" Ucap gue cemas, Riky tak menjawab pertanyaan gue badannya terasa panas
"Jangan becanda Rik ini gak lucu" gue semangkin hawatir melihat dia yang kesusahan bernafas
Tunggu, jangan bilang kalau Riky alergi sama selai strawberry karena itu dia bersikeras ingin membeli yang selai coklat, terus tadi alasan dia aja yang masih kenyang agar gak makan roti itu
Kenapa gue bodoh banget, gue malah nyiapin dia dengan selai yang paling banyak
"Riky dengar gue, lu sebenarnya alergi selai strawberry? kalau iya kedipkan mata lu tiga kali" Gue mencoba untuk membantu Riky
Benar saja Riky mengedipkan matanya tiga kali, gue bisa merasakan badannya yang mulai memanas, sekarang gue diliputi rasa bersalah
"L-lu punya obatnya kan Rik?" Gue berharap kalau dia memiliki obat cadangan tapi semua tidak seperti yang gue bayangkan, Riky menggelengkan kepala pertanda tidak memiliki obat apapun
"Riky kita kerumah sakit ah ya" gue mencoba membantu Riky berdiri tapi dia menggelengkan kepala
Oh ya handphone, hape gue dimana lagi nih
Gue meraih hape yang berada di samping televisi lalu mulai mencari informasi obat apa yang harus diberikan kepada orang yang memiliki alergi terhadap buah-buahan seperti Rayki sekarang
🔊Antihistamin adalah kelompok obat yang digunakan untuk meredakan keluhan atau gejala akibat reaksi alergi
[From Google]"Rik gue keapotik dulu ya" Gue berdiri kemudian membelakangi Riky, tapi tangan gue ditahan olehnya
"J-angan per-gi" ucapnya kesusahan
"Bentar doang ya" gue memegang tangan yang terasa panas
"T-tapi kit-a ga-k pun-ya uan-g" jelasnya yang tampak kesusahan untuk bernafas, Gue mengambil dompet yang berada tak jauh darinya
Gue membuka dompet itu dan melihat hanya ada uang bernilai dua puluh ribu, emang harga obatnya berapa ya atau nanti gue ngutang dulu
"Ada kok, gue ke apotek bentar ya lu jangan kemana-mana" gue melepaskan pegangan tangannya kemudian pergi meninggalkan Riky seorang diri dirumah
Gue berlari sekuat tenaga karena apotik terdekat dari rumah Riky memang sedikit jauh dan harus melewati jalang yang bergang terlebih dahulu
Dalam hati gue mencemaskan Riky yang sekarang sendirian dirumah, gue takut alerginya semangkin parah
Riky maafin gue gue gak tau kalau lu alergi terhadap strawberry
Cuaca malam yang menusuk tulang ditambah lagi cuaca yang kurang bersahabat, petir menyambar dimana-mana
"KURNIA" suara itu, gak mungkin kalau Riky ngikutin gue
Gue berbalik badan berbaringi dengan itu Riky memeluk badan gue dan suara pistol menggelegar ditelinga gue
ngung~
Hanya dengungan yang gue dengar setelahnya, badan Riky yang memeluk gue sekarang penuh dengan darah tubuhnya hampir terjatuh ke tanah, Gue yang menyadari hal itu langsung menangkap tubuhnya yang terkulai lemas tak berdaya
"RIK BANGUN RIK" Air mata gue mengalir bebas membasahi pipi gue, tertesan air hujan mulai turun perlahan menemani kami dalam kesunyian
"TOLONG" gue berteriak kencang meminta pertolongan namun tidak ada yang mendengar
Dari semak-semak gue melihat seseorang berlari menjauhi kami berdua
"WOI ANJING" gue yakin dia orang yang telah menembak Riky
"HIKS RIKY GUE MOHON LU BANGUN" gue menepuk-nepuk pipi Riky berharap dia bangun sekarang
"Gu-a bila-ng jang-an per-gi" Riky mencoba memegang tangan gue yang berada di pipinya
"IYA HIKS GUE GAK AKAN PERGI HIKS" Riky menyeka air mata gue
"Jangan nan-gis lu jel-ek kal-au nang-is" Jelas terdengar kalau Riky semangkin kesusahan untuk bernafas
"HIKS BIARIN, GUE MEMANG JELEK"
"Tap-i eng-gak bu-at gua" Perkataannya membuat gue semangkin menangis.
"Sir-up gua s-sayang sam-a lu" Tangannya terkulai lemas, Riky kehilangan kesadarannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic chat [SEDANG REVISI]
Teen Fiction[Anak: 1] cover by: PicsArt & Pinterest ⚠️CERITA INI MENYEBABKAN ORANG-ORANG CANDU UNTUK MEMBACANYA⚠️ Genre: Romance + Humor •••••••••• Ibarat kata orang cinta membuat mu gila tapi kata netizen cinta tak selamanya indah Ya, gue gak membenarkan atau...