Author's POV
Hari ini Starla dan Tama pergi berbelanja untuk segala keperluan mereka selama berlibur.
Entah itu peralatan mandi, handuk bersih, baju baru dan lain-lain.
Setelah berunding kemarin, akhirnya mereka sudah memutuskan ingin pergi berlibur kemana.
Keduanya sepakat untuk pergi liburan ke negara Italia.
"Udah, segini aja? Apa masih ada lagi yang mau dibeli?" tanya Tama sambil merangkul pundak Starla menuju kasir.
Starla mengangguk. Ia rasa ini sudah lebih dari cukup untuk persediaan selama mereka pergi berlibur.
"Oke, kalo ada yang kurang... Kamu bilang aja ya." ucap Tama dan Starla kembali mengangguk paham.
Selagi mereka membayar belanjaan, Starla iseng membaca promo apa saja yang ada disini.
Sedangkan Tama, dengan tangan yang masih melingkar di pundak Starla nampak sibuk berkutat dengan ponselnya.
"Semuanya tiga ratus sepuluh ribu, kak." ujar Sang kasir, kemudian Tama melepaskan rangkulannya dari pundak Starla lalu memberikan uang sebesar empat ratus ribu pada kasir tersebut.
"Ini kak kembaliannya, terimakasih. Selamat berbelanja kembali."
"Iya, mbak. Sama-sama..." balas Tama dan Starla bersamaan, kemudian setelahnya beranjak pergi keluar dari Indomaret.
"Kita langsung pulang aja ya, soalnya hadiah kamu udah nungguin."
Starla menghentikan langkahnya saat berada diparkiran, lalu menatap Tama dengan wajah bingung namun juga senang.
"Hadiah? Kamu beliin aku hadiah?" tanya Starla antusias dan Tama hanya menganggukkan kepalanya.
Starla sontak memeluk tubuh Tama saat itu juga. Ia jadi tak sabar untuk segera pulang dan melihat hadiah apa yang sudah Tama diapakan untuknya.
"Aaaaa.... Makasih banyak ya. Kamu kok tau sih aku suka hadiah?" tanya Starla dengan ekspresinya yang terbilang begitu menggemaskan.
Tama yang tak tahan melihatnya langsung saja mencubit gemas pipi Starla, membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan.
"Aduhh, sakit tau."
"Hehehe maaf deh maaf. Yaudah, mending sekarang kita buruan pulang yuk. Aku juga udah gak sabar pengen liat kamu suka apa enggak sama hadiah yang aku kasih." ajak Tama.
Starla mengangguk setuju, kemudian mereka masuk kedalam mobil dan tak lupa juga membayar uang parkir lalu setelah itu melenggang pergi menuju kerumah.
-------------------------------
"Udah siap?"
Starla memandang ragu kearah Tama.
Pasalnya, kotak hadiah yang diberikan Tama padanya tadi nampak bergerak-gerak dan hal itu membuat Starla agak parno.
"Hehe, kamu aja deh yang buka. Aku takut..." ucap Starla diiringi dengan kekehan terpaksanya.
"Lho? Kenapa?" Tama tahu bahwa Starla tidak ingin membukanya karena takut dengan apa yang ada didalam kotak tersebut, tapi Tama terus saja berusaha menggapai tangan Starla agar mau menyentuh kotak itu.
"Kamu aja ih, aku takut." lagi-lagi Starla menolak. Maka mau tak mau Tama-lah yang membuka kotak tersebut.
"Iya deh aku yang buka. Hitung sampe tiga ya. Satu... Dua... Tiga...!"
Tepat saat hitungan ketiga, Tama membuka kotak itu dan dengan cepat sesuatu melompat keluar dari dalam sana.
Starla sempat terkejut dan hendak berlari saat itu juga. Namun ketika ia menyadari bahwa yang ada dihadapannya saat ini merupakan makhluk lucu yang ia idam-idamkan sejak lama. Ia langsung mengurungkan niatnya untuk kabur.