2021
Sugar, Please!
*Sunghoon merusak, bukan bantuin*
*
Sunghoon menyapukan kuas basah yang telah dicelupkan cat cair biru laut pada kertas gambarnya. Cowok itu mengenakan kacamata yang tak biasa ia gunakan kecuali untuk melihat hal detail seperti karya seninya.
Wonyoung tak tahu berapa dioptri kacamata bingkai logam berwarna hitam yang dikenakan Sunghoon. Ia ingin tahu, tapi sebaiknya rasa keponya itu ditahan sampai Sunghoon berbicara padanya. Entahlah. Kapan pun itu, hanya waktu yang menjawab.
Ctak.
Pensil Wonyoung jatuh mencium lantai kelas, lalu terpental sekali melompati sepatu Sunghoon, dan bergulir ke kaki meja sebelum akhirnya menabrak kaki meja dan berhenti di dekat sana.
"Lo jatuhi pensil gue," Wonyoung menyalahkan Sunghoon yang tak sengaja menyenggol pensil Wonyoung dengan tungkai tangan kirinya yang besar.
Sunghoon mendengar ucapan Wonyoung dan tak berniat menanggapinya walaupun hanya melirik sekilas pada cewek itu. Iya. Sekilas. Sepersekian detik saja.
Wonyoung berdecak sebal. Ia menggerutu. Kursinya ia dorong ke belakang sedikit dan cewek itu menelungsupkan kepala di bawah meja. Mata jelinya mencari keberadaan pensil kayunya dan menemukan pensil itu teronggok mencium kaki meja.
"Sung, gue bisa minta tolong, gak?" Wonyoung mengangkat kepalanya menatap Sunghoon yang masih berkutat dengan kerjaannya.
Hening.
"Hmm... gak jadi. Biar gue yang ambil sendiri," cewek itu bermonolog sembari mendorong kursinya semakin ke belakang karena masih ada celah yang tersisa antara kursinya dengan meja Yujin dan Jihoon.
Wonyoung berjongkok di bawah kolong. Tangannya berhati-hati dalam mengambil pensil itu. Ia takut jemarinya menyentuh sepatu Sunghoon tanpa sengaja dan membuat cowok itu marah. Atau mungkin, diam saja.
Kaki kanan Sunghoon agak menjulur ke depan dan menginjak pensil Wonyoung. Sepatu sekolahnya yang berlumuran tanah basah akibat hujan hari ini, menyeret pensil itu penuh penekanan. Wonyoung merasa Sunghoon seakan-akan ingin meremukkan pensilnya.
Saat sepatunya sampai di tempat semula——saat Sunghoon duduk manis seperti sediakala dan sekarang——sepatunya terangkat sedikit dan menendang pensil itu ke hadapan Wonyoung.
Wonyoung menelan ludah. Tangannya meraih pensil kayunya yang tergores tipis pada tiap sisinya. Permukaannya pun menjadi berlumuran tanah dan cairan tanah karena ulah Sunghoon.
Wonyoung mundur ke belakang. Cewek itu mengeluarkan kepalanya dari bawah kolong secara perlahan agar tidak terantuk tepi meja. Wonyoung kembali duduk dan menarik kursinya ke posisi semula.
"Thanks bantuannya," cibir Wonyoung sembari mencampak pensilnya ke tengah meja pelan agar Sunghoon melihat hasil bantuannya.
Cowok itu tak menganggap Wonyoung berbicara padanya.
Baginya, lebih penting ia menyelesaikan gambarnya ketimbang menyahut ucapan Wonyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. J ✓ SUGAR, PLEASE! [ Sunghoon - Wonyoung ] ™ - (Republish)
Teen FictionTeman bisa jadi musuh. Begitu juga sebaliknya. Setelah jadi musuh? Musuh ya tetap musuh. Gak perlu pakai gula pemanis ucapan kalo ngomong. Gak bakalan berguna. Kalo loe pengen musuh loe berubah jadi manis, beliin dulu gula keramahan untuknya. Tapi...