Dua Puluh Dua

1K 142 14
                                    

2021


Sugar Please 22

*Wonyoung benar-benar ingin membuat Sunghoon membencinya*

*

Bruk!

Kepala Sunghoon terkena lemparan bola basket. Bola itu dilempar dengan sangat sengaja oleh Wonyoung.

Sunghoon meringis kesakitan. Cowok itu memegangi kepalanya. Sumpah, pandangannya sempat menggelap sesaat karena lemparan bola basket yang cukup kuat dari Wonyoung.

"Ya ampun, Won! Lo kalo benci sama Sunghoon jangan lempar bola ke kepala juga, dong!" kata Jihoon yang iba pada dahi Sunghoon yang memerah. Semua cewek dan cowok yang bermain basket saat jam pelajaran penjaskes mendadak mengerubungi Sunghoon yang sempat jatuh di lapangan.

Sedangkan teman-teman yang lain, yang bermain voli, dan futsal ataupun santai-santai duduk di tepi lapangan sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Hanya menoleh, lalu sibuk sendiri karena Sunghoon sudah dibantu yang lain.

Wonyoung berjalan menghampiri Sunghoon. Sejujurnya ia kasihan pada Sunghoon, tapi ia harus melakukannya.

Sunghoon dibantu berdiri dan dibawa ke UKS oleh Jake dan Jihoon. Ada Wonyoung juga yang dipaksa Jake, si ketua kelas supaya bertanggung jawab.

"Lo temeni si Sunghoon, ya. Kita berdua balik ke lapangan dulu," kata Jake.

"Eh, kok gue?" tolak Wonyoung keberatan.

Jake mendelik. "Mau gue laporin guru kalo Lo tadi keliatan banget sengaja lempar bola ke Sunghoon?" ancam Jake.

Wonyoung mendesah. "Ya udah, ya udah... Lo berdua balik sana," usir Wonyoung.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Sunghoon dan Wonyoung di UKS.

Wonyoung melirik Sunghoon yang mengompres kepalanya dengan es batu.

Kaki dan tangan cowok itu sempat tergesek lantai lapangan basket karena jatuh akibat lemparan bola basket mengenai kepalanya.

Wonyoung mengambil alkohol dan menuangkan alkohol ke atas luka Sunghoon.

Sunghoon meringis kesakitan. "Wonyoung, pelan-pelan."

Wonyoung mengambil kapas dan membersihkan luka Sunghoon dengan begitu kuat. Ia sengaja menekan luka Sunghoon.

"Wonyoung! Sakit, tau gak?" Sunghoon menarik kakinya yang diobati Wonyoung.

"Gue tau sakit. Gue sengaja," kata Wonyoung meletakkan alkohol dan kapas ke atas nakas.

"Lo kenapa sih? Lo marah ya karena gue suka sama Lo?"

Wonyoung gak jawab.

Sunghoon diam.

"Lo, punya Ayah?" tanya Wonyoung setelah mereka diam kurang lebih lima menit.

"Punya. Kenapa?"

Sebelah alis Wonyoung terangkat. "Oh, ya? Lo yakin Lo punya Ayah?"

Sunghoon mengernyit. "Lo kenapa sih?"

"Gue tanya doang."

"Papa gue udah meninggal pas gue lahir," kata Sunghoon.

"Meninggal? Gak mungkin."

"Papa gue memang udah meninggal. Kenapa sih? Kok tiba-tiba pertanyaannya random gitu?"

"Lo punya fotonya?"

"Gak punya."

"Gak punya?" tanya Wonyoung tak percaya.

1. J ✓ SUGAR, PLEASE! [ Sunghoon - Wonyoung ] ™ - (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang