2021
Sugar Please 24
*
"Kenapa Lo? Kok cemberut?"
"Wonyoung suruh gue ngejauhi dia," balas Sunghoon memeluk kakinya melipat.
"Baguslah," kata Younghoon.
"Lo senang, Bang?" tanya Sunghoon sebal.
Younghoon mengedikkan bahu. "Entahlah. Gue gak mau aja Lo kayak gue dan Gyuri."
"Memangnya kalian kenapa sih? Bukannya Lo bilang Kak Gyuri ninggalin Lo pas Lo lagi sayang-sayangnya? Harusnya yang menderita itu Lo aja. Kak Gyuri gak ikutan, Bang," mata Sunghoon.
Younghoon menepuk pundak Sunghoon. "Lo lebih baik gak usah tau."
Sunghoon berpikir. Apa jangan-jangan Wonyoung mengetahui suatu hal sampai gadis itu benar-benar ingin Sunghoon menjauhinya dan tidak menganggapnya?
Entah kenapa perasaan Sunghoon tiba-tiba tidak enak.
"Bang, kasih tau gue. Kenapa kalian sama-sama sakit hati," kata Sunghoon.
"Hmm... Karena kami saling mencintai?"
"Saling mencintai? Terus, kenapa Lo berdua putus, Bang?"
"Awalnya Gyuri ninggalin gue tanpa alasan yang jelas. Dia terus-menerus nangis. Dia minta gue jauhin dia, lupain dia, berhenti suka dia, dan menghapus kenangan kami. Gue gak bisa dan desak dia supaya kasih tau. Dan... Akhirnya gue tahu. Kita berdua sama-sama sakit hati," tutur Younghoon.
"Kok sama kayak Wonyoung?" batin Sunghoon.
"Bang, kasih tau alasan Kak Gyuri nyuruh Lo ngejauh," kata Sunghoon.
Younghoon menggeleng. "Gue gak bisa. Lebih baik Lo gak perlu tau."
"Bang. Kasih tau gue."
"Gak bisa."
"Bang."
"Lo tanya aja sama Wonyoung. Jangan tanya gue. Gue yakin dia tahu makanya suruh Lo menjauh," kata Younghoon.
*
"Wonyoung."
Wonyoung yang sedang makan bersama teman-temannya meletakkan sendok bakso ke dalam mangkok. Gadis itu tak menoleh.
Sunghoon duduk di bangku sebelah Wonyoung yang sebelumnya diisi oleh Yujin.
"Gue mau tanya sama Lo. Tapi gak di sini."
"Gue lagi makan. Gue gak bisa," kata Wonyoung tanpa menoleh.
"Wonyoung, gue mau bicara serius sama Lo."
"Gue juga serius kalo gue gak bisa," cetus Wonyoung.
"Wonyoung, Lo mending pergi sama Sunghoon, ya? Kayaknya Sunghoon memang lagi mau ngomong serius sama Lo," usul Yujin.
Wonyoung berdiri. Gadis itu meninggalkan teman-temannya.
Sunghoon mengejar Wonyoung yang berjalan terus menjauhinya.
"Wonyoung, ikut gue," Sunghoon menarik tangan Wonyoung dan membawanya ke belakang sekolah.
"Lo mau nanya apa. Cepet, gak pake lama," kata Wonyoung melipat tangan di depan dada. Gadis itu enggan menatap wajah Sunghoon.
"Kasih tau alasan kenapa gue harus menjauhi Lo."
"Karena gue gak suka sama Lo."
"Itu bukan alasan."
"Kalo gitu, Lo harus anggap itu sebuah alasan."
"Gue gak bisa."
"Lo aja bisa bertingkah aneh sama gue karena Abang Lo gak mau Lo dekat sama gue. Kenapa gue yang gak suka sama Lo gak cukup jadi alasan buat Lo ngejauh?"
"Wonyoung, lihat gue," kata Sunghoon. "Gue gak bisa ngelakuinnya. Waktu itu karena gue berusaha menyangkal perasaan gue ke Elo. Tapi, semakin gue menjauh dan cuek sama Lo, gue semakin merasa bersalah. Gue ngebohongi perasaan gue yang suka sama Lo."
"Jangan suka gue. Lo bakal nyesal."
"Kenapa?"
Wonyoung diam.
"Wonyoung, jawab gue. Kenapa?"
Wonyoung menatap Sunghoon.
"Kurang jelas, ya? Gue gak mau Lo suka sama gue karena Lo bakal menyesal."
"Kenapa gue menyesal? Gue suka sama Lo. Perasaan ini menyenangkan, Wonyoung. Bagaimana ceritanya gue bakal nyesal karena suka sama Lo?"
Wonyoung memejamkan matanya. Dulu, dia benar-benar ingin tahu mengapa Sunghoon membencinya. Sekarang... Sunghoon benar-benar ingin tahu kenapa dia meminta Sunghoon menjauh agar tidak menyesal di kemudian hari.
Wonyoung membuka mata. "Hapus perasaan Lo itu."
"Gak."
"Sunghoon, gue bilang hapus perasaan Lo itu. Lo bakal sakit hati, Sunghoon."
"Jangan-jangan... Lo udah pacaran, ya? Makanya Lo suruh gue menjauh?"
Wonyoung memijit pelipisnya. "Gue masih single. Gue nyuruh Lo menjauh itu supaya Lo gak menyesal. Lo paham kata-kata gue, gak, sih?"
"Kasih tau alasannya kenapa gue menyesal. Lo aja gak punya pacar. Gue justru senang banget Lo masih single."
"Sunghoon, gue mohon hapus perasaan Lo."
"Gak."
Plak!
Wonyoung menampar Sunghoon.
Sunghoon terkejut. Matanya terbelalak. Tenggorokannya tercekat.
"Kenapa Lo nampar gue?"
"Lo marah? Marah aja. Gak papa. Gue berharap Lo marah."
Sunghoon justru menggeleng. "Gue kaget."
"Gue lakuin itu supaya Lo benci gue. Gue gak mau Lo suka gue."
"Gue gak benci. Justru Lo sengaja ngelakuin ini. Karena gue tau Lo sengaja, gue punya alasan kuat untuk bertahan. Gue pantang mundur sebelum dapatin Lo."
"Lo... Bego," kata Wonyoung segera meninggalkan Sunghoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. J ✓ SUGAR, PLEASE! [ Sunghoon - Wonyoung ] ™ - (Republish)
Novela JuvenilTeman bisa jadi musuh. Begitu juga sebaliknya. Setelah jadi musuh? Musuh ya tetap musuh. Gak perlu pakai gula pemanis ucapan kalo ngomong. Gak bakalan berguna. Kalo loe pengen musuh loe berubah jadi manis, beliin dulu gula keramahan untuknya. Tapi...