Tiga Puluh Lima

867 109 12
                                    

Halo, comeback again!!

Maaf ya baru update.














"Sunghoon, kamu mau makan apa? Atau mau beli apa? Sepatu bola? Atau... Bola basket?" Papa Wonyoung-yang Sunghoon tahu bukan Bapak Biologis Sunghoon-bertanya pada Sunghoon. Padahal pria itu adalah bapak biologisnya.

Pria itu mengajak anak kandungnya ke sebuah mall untuk berjalan-jalan menghabiskan waktu bersama sebagai calon Bapak dan Anak, yang sebenarnya memang sudah memiliki hubungan darah sebagai bapak dan anak.

Sunghoon memegang perutnya.

"Kita makan aja gimana, Pa? Papa belum makan, kan? Sambil nunggu Mama balik dari ngurus Toko sore nanti," Sunghoon memberikan jawaban tanpa memaksakan kehendaknya.

Papa Wonyoung-Papa kandung Sunghoon-tersenyum. Ia merangkul pundak anaknya, mengusap-usapnya, lalu mengacak rambut Sunghoon.

"Oke. Kita makan siang. Kamu maunya makan apa?"

Sunghoon terdiam sambil berpikir. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling mall yang ramai.

"Kepiting?"

Papa Sunghoon terdiam. Ia teringat Wonyoung menyukai kepiting. Ah, kenapa ia jadi teringat anak perempuannya?

"Kau suka kepiting?"

Sunghoon mengangguk.

"Papa tidak suka? Kalau tidak suka kita bisa makan yang lain."

Papa Sunghoon menggeleng. "Kita makan kepiting."

"Sama steak daging tenderloin, boleh, Pa? Rasanya pengen makan itu? Apalagi kalo ingat cinta pertama Sunghoon," Sunghoon tersenyum manis. Ia mengingat Wonyoung yang suka makan steak juga. Rasanya mengingat segala hal tentang Wonyoung membuat ia bahagia. Apalagi ia ingat Wonyoung ingin mengatakan suatu hal penting padanya. Ah, ia tak sabar menanti hati itu tiba.

Steak? Kenapa Sunghoon ingin makan makanan yang sama dengan makanan yang disukai Wonyoung?

Alis Papa Sunghoon naik. Pria itu dan Sunghoon memang sudah dekat karena ia dan Sunghoon memang ada kecocokan sebagai anak dan bapak. Ya, memang karena mereka juga punya hubungan darah.

Sunghoon juga merasa nyaman berada di dekat calon Papanya itu. Dia cepat sekali akrab dengan calon Papanya. Rasanya komunikasi mereka selalu nyambung. Calon Papa Sunghoon itu juga sangat ramah pada Sunghoon. Intinya, Sunghoon nyaman dengan pria yang akan menikahi mamanya. Dan ia sudah menganggap pria itu sebagai Papanya. Buktinya ia memanggil Papa dan sering berkomunikasi bahkan jalan-jalan seperti sekarang.

"Cinta pertama? Siapa namanya?"

Sunghoon menyengir malu. "Ah, rahasia aja deh. Sunghoon malu kalo bahas cinta-cintaan sama Papa."

Pria paruh baya itu tersenyum. "Kok malu sih..." godanya.

"Udah, Pa. Bahasnya nanti aja. Kita makan dulu. Laperrr..."

Mereka pun pergi ke salah satu restoran yang ada di mall.

Saat mereka hendak masuk, Sunghoon tanpa sengaja menabrak seorang gadis yang sedang menunduk memainkan ponsel keluar dari restoran.

Bruk!

Tak!

Ponsel gadis itu terjatuh.

Sunghoon dan Papanya berhenti berjalan. Mereka menoleh pada gadis berambut panjang itu.

Sunghoon segera berjongkok dan mengambil ponsel saat gadis itu membungkuk hendak mengambil ponselnya.

1. J ✓ SUGAR, PLEASE! [ Sunghoon - Wonyoung ] ™ - (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang