Emak update!!
Typo? Maklumin.
🦊
Oke, tak ada berita yang lebih panas selain berita ini. Sunghoon, seorang laki-laki yang mereka idam-idamkan ternyata sudah memiliki istri dan bahkan akan segera mempunyai anak. Sekarang mereka paham, mengapa Sunoo tidak dikeluarkan jika laki-laki manis itu hamil diluar nikah. Tentu saja atas kehendak Sunghoon, memangnya siapa yang bisa menandinginya.
Mereka yang tadinya tegang mulai berbisik-bisik. Sunoo juga sepertinya mulai tenang karena mendapat pembelaan kali ini. Jadi laki-laki manis itu lebih memilih mengeratkan pelukannya Kepada Sunghoon karena dengan itu ia merasa dilindungi sekarang, tak ada yang ditakutkan.
"Dia itu murahan!"
ucapan itu membuat semuanya menatap Yuna takjub. Mereka yakin bahwa Sunghoon berada ditingkat kemarahan paling atas, tapi Yuna malah membantah terus-terusan.
Sunghoon yang sudah kelewat geram langsung menjambak rambut Yuna kasar. Astaga, Sunghoon ini laki-laki paling disegani, masa main jambak-jambakkan. Sama perempuan lagi, dan itu juga ada alasnya tentunya. Sunghoon tak mau main tangan, walaupun ini juga sudah disebut main tangan tapi tidak terlalu kasar kan?
"Akh..sakittt..Hoon, ka-kamu apa-apaan sih?"
Sunoo langsung melepaskan pelukannya saat itu, menatap Sunghoon yang sedang tersenyum miring kepadanya. Tapi tangannya tetap tak lepas dari rambut Yuna.
"Udah," ujar Sunoo lirih memperingati.
Sunghoon melepas jambakannya dengan gamang. Tatapannya beralih kearah siswa yang tadi menanyai hal yang tak senonoh Kepada Sunoo. Sadar akan tatapan Sunghoon, laki-laki itu sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari. Tapi sepertinya gagal.
"Astaga, udah ka!"
Teriakan parau Sunoo tak dihiraukan oleh Sunghoon, juga teman-temannya yang mulai mencegahnya.
Dengan satu pukulan, Sunghoon memukul wajah siswa kurang ajar itu. Serta mulutnya yang sudah digunakan untuk menanyakan hal tadi. Pingsan. Siswa itu pingsan, membuat Sunghoon mendecih. Itu baru segitu, bagaimana kalau ia menggunakan seluruh tenaganya.
Yuna, perempuan itu mengeram pelan. "Hoon, kamu pasti udah dijebak sama Sunoo kan, iya kan?.. dasar jalang!"
"STOP!!... asal lo tau. Sunoo hamil anak gue karena kita dijebak sama kaka brengsek lo itu ngerti?!" Sunghoon menatap Yuna tajam. "Jadi ngak usah nyalahin Sunoo, karena dia itu cuma korban dan seharusnya lo salahin kaka lo itu, Guanlin." lanjutnya.
Yuna membisu, tak menjawab. Dia masih tidak percaya dengan kebenaran yang Sunghoon katakan barusan.
Hal itu membuat Sunghoon tersenyum miring. Langkah kakinya mendekati Yuna. "Gue udah pernah bilang sama lo, jangan pernah sakiti Sunoo. Dan kayaknya lo ngak tau apa maksud gue."
Cukup sudah. Setelah apa yang dilakukan Yuna pada Sunoo yang hampir saja keguguran, dan sekarang? Sepertinya balasan itu cocok untuk Yuna, atau Kurang?
"Siap-siap lo keluar dari sekolah ini, bahkan lo bisa ngak diterima disekolah manapun," ujar Sunghoon mulai santai.
Setelah mengatakan itu, Sunghoon menarik pingga Sunoo untuk pergi. Meninggalkan Yuna yang sedang mematung dan siswa-siswi yang sedang berbisik-bisik.
🦊
Sunoo saat ini sedang menopang dagunya, menatap Tv yang menampilkan kartun Tayo. Setelah kejadian tadi, Sunghoon mengajak pergi keruang laki-laki itu.
Bukan, bukan markas ataupun rooftop. Tapi ruangan dilantai paling atas. Yang katanya adalah ruang yang dikhususkan jika salah satu anggota keluarga mereka berkunjung, untuk istirahat
Ruangan ini diisi satu kasur, sofa, Tv serta kamar mandi. Nyaman.
Tapi bukan itu yang Sunoo pikiran saat ini. Kejadian tadi, terus berputar diotaknya. Ia akui dirinya memang malu, dipermalukan di depan umum seperti itu. Ditambah lagi hinaan-hinaan yang meluncur dari mulut mereka.
Suara pintu terbuka terdengar. Sedangkan Sunoo sendiri kaget saat melihat Sunghoon masuk ke ruangan dengan luka diwajahnya. Ia langsung turun dari kasus dengan tergopoh-gopoh. Berlari kearah pintu dengan memegangi perutnya.
"Jangan lari-lari dek," peringat Sunghoon pelan. Tapi yang didapati hanyalah Sunoo yang menatap tajam tanpa menghiraukan ucapnya.
"Berantem sama siapa ka?"
Sunoo meringis mendengar ucapan istrinya yang nadanya terdengar tak bersahabat. Dengan pelan, Sunghoon merangkul Sunoo. Membawanya kembali keatas ranjang. Keduanya kali ini duduk berhadapan.
Sunoo hampir saja menangis, tapi laki-laki manis itu lebih memilih mengigit bibir bawahnya. Luka-luka diwajah Sunghoon membuatnya meringis. Banyak bercak darah diwajah Sunghoon.
"Berantem sama siapa?" ulang Sunoo lagi, tapi dengan suara yang lebih pelan.
"Stttt...udah, jangan nangis dong. Kaka ngak pa-pa ini," ujar Sunghoon menenangkan melihat Sunoo yang hampir menangis itu.
"Ngak pa-pa gimana, ini banyak darah," ujar Sunoo parau, tangannya menyentuh luka-luka diwajah Sunghoon sambil sesekali meringis.
"Berantem sama siapa?!" tanya Sunoo sedikit membentak walau suaranya jauh lebih parau. Ini sudah ketiga kalinya ia bertanya, tapi tak ada jawaban juga dari Sunghoon.
"Ka.." paska Sunoo merengek.
"Sama Guanlin," terang Sunghoon.
Sunoo diam, laki-laki itu lebih memilih mengambil kotak P3K yang ada disudut ruangan.
"Kenapa?, Aku emang nyalahin si Guanlin itu. Gara-gara dia nasib kita jadi kaya gini. Tapi aku udah bilang sama kaka, aku udah terima takdir aku," ujar Sunoo. "Atau kaka yang belum bisa terima?" tanya laki-laki manis itu lirih.
"Dia yang bikin aku emosi dek, bukanya aku ngak terima. Kaka emang ngerasa bersalah udah ngerusak adek. Tapi, kaka juga bersyukur. Buktinya sekarang kaka seneng bisa sama adek kaya gini," Sunghoon menjelaskan sambil berdiri, menghampiri Sunoo yang masih berkutat dengan kota P3K.
"Yaudah sini," Sunoo memilih menghentikan pembicaraan kali ini. Laki-laki manis yang sedang hamil satu itu menarik tangan Sunghoon sehingga mereka tarduduk diatas ranjang.
Sunoo mulai mengobati luka-luka yang ada diwajah Sunghoon dengan telaten, walaupun sesekali meringis. Setelahnya laki-laki manis itu menatap mata suaminya serius.
"Jangn berantem, jangan bikin aku khawatir,"
Sunghoon mengangguk. Ia mengelus pipi Sunoo pelan sebelum akhirnya ia menarik tengku Sunoo dan mencium bibir istrinya itu.
Sunoo tentu terkejut, namun laki-laki manis itu membalas lumatan Sunghoon
Sunghoon melumat bibir Sunoo pelan dan penuh cinta. Sunghoon semakin memperdalam lumatannya sambil mengangkat tubuh Sunoo untuk duduk dipangkuannya.
Sunoo meremat lengan seragam Sunghoon. Sunghoon sendiri semakin menarik pinggang Sunoo untuk lebih deka dengannya. Beberapa menit kemudian, Sunoo menepuk bahu Sunghoon Karena pasokan oksigennya habis.
Deru nafas dua pasutri itu memburu. Sunghoon mengangkat dagu Sunoo agar mendongak menatapnya karena laki-laki manis itu menunduk.
Pipi gembilnya memerah membuat Sunghoon terkekeh pelan. "Istri kaka lucu sekali,"
🦊
Maaf emak update-nya kemaleman🙏
Maaf juga kalo banyak typo.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Pregnant [End✓] ||Sungsun||
Fanfiction📌 CERITA INI FIKSI NO REAL 📌meski cerita udah end jangan lupa vote-nya ya🤗 Kim sunoo, anak muda yang harus meratapi nasibnya yang hamil di luar nikah bersama Park Sunghoon, anak dari keluarga Park yang terbilang sangat terpandang. Apakah Sunghoon...