Arfateena 5

9 9 0
                                    

" Bahagia dan sedih itu beda tipis "
~ Afsheen Fateena Aqilla ~

--------------------------------------------------------

"Dimas balikin buku gue setan ya lo!" Devril segera mengambil ancang-ancang untuk menimpuk Dimas menggunakan buku paket yang ada di genggamannya.

"Pelit banget lo anjir, sebentar doang dikit lagi kelar oy!" Dimas berlari kesana-kemari menghindari Devril.

Teena yang melihat kegaduhan tersebut hanya mendengus malas, kenapa dirinya ditempatkan dikelas yang setiap harinya selalu berisik? Apalagi disini banyak anak buah Arfathan, si cowok tengil itu.

Ia menelungkup kan kepalanya diatas meja, berharap ada guru datang untuk menghentikan kegaduhan menyebalkan ini.

Tiba-tiba ia teringat akan kata-kata orang tuanya tadi pagi, ya mereka bertengkar lagi. Dan itu hal yang biasa a.

"Kamu itu yg egois mas! Kerja semau kamu sendiri, meskipun itu punya orang tua aku harusnya kamu sadar diri. Kamu nggak akan sekaya ini kalau bukan dapat bantuan dari papah aku!" Teriak Tari sembari meremas rambutnya frustasi.

" Kamu pikir selama ini aku dikantor cuman ungkang-ungkang kaki aja? Kamu pikir enak kerja begituan? Kamu cuman jadi ibu rumah tangga sama jaga butik doang aja ngeluh, mau dikasih makan apa anak-anak, mikir nggak sampe sini!? Kamu pikir aku jarang pulang tuh ngapain? Selingkuh gitu, kaya kamu iya!?" Bentak Sean, ayahnya didepan wajah Tari.

Ya Tari terbukti selingkuh oleh Sean, ia melihat sendiri tingkah laku istri nya yang ternyata diam-diam malah selingkuh dibelakangnya.

Mengingat kantor nya juga sedang mengalami kesulitan karena masalah keuangan yang menipis, terduga ada salah satu bawahannya yang korupsi.

"Aku selingkuh karena kamu nggak pernah ada waktu buat aku!"

"Aku kerja Tari! Kantor lagi bermasalah kamu pikir nggak pusing ngurusin masalah ini hah!? Harusnya kamu kasih aku pengertian sedikit! Hibur aku atau apa, ini malah asik selingkuh. Apa kata orang diluar nanti, mau kamu bikin malu anak-anak hah? Mikir!!!"

Tari berdecih pelan saat Sean menyebut anaknya.

"Tumben kamu masih mikirin anak? Kamu pikir aku nggak tahu rencana apa yang kamu buat hah? Terutama untuk Teena, sok baik banget kamu didepan dia."

"Apa yang kamu tahu hah? Nggak usah sok tahu kamu, urusin aja selingkuhan kamu itu. Aku capek lihat kelakuan kamu, kaya jalang tahu nggak!?" Tari yang mendengar itu pun menggeram marah. Sean meninggalkan Tari yang masih berdiri disana dengan dada bergemuruh.
                             ⏰⏰⏰

Teena memegang kepalanya yang tiba-tiba merasa nyeri, mungkin akibat tarikan ibunya tadi pagi. Sungguh ia sudah lelah dengan keluarganya yang benar-benar kacau.

Belum lagi nanti dirinya akan menjadi sasaran empuk ibunya untuk melampiaskan emosi padanya.

Afiq selaku ketua kelas yang tak sengaja melihat Teena seperti menahan sakit pun memanggil cewek itu.

"Ten." Panggilnya, namun cewek itu hanya diam mencoba menahan rasa sakitnya.

Tak berhenti sampai disitu, Afiq terus memanggil namanya berulang kali membuat Teena geram, ia menatap tajam mata Afiq agar cowok itu diam.

ARLOJITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang