om 18+

3.1K 113 10
                                    

Nishinoya bergerak-gerak, dipangkuan omnya, Tendou. Orang tua Nishinoya keluar kota, jadi pamannya diminta oleh ayah Nishinoya, untuk menjaga anaknya. Tendou sendiri tidak masalah, lagipula dia tertarik dengan keponakannya. Nishinoya asik menonton, begitu antusias menonton cartoon kesukaannya di neflix.

Tendou mengusap paha Nishinoya, yang hanya berbalut celana dalam. Sekarang musim panas, Nishinoya mengeluh karena kepanasan, akhirnya Tendou menyarankan Nishinoya, untuk memakai colornya saja, yang langsung Nishinoya setujui tanpa tau niat dari omnya yang bejat. Nishinoya adalah anak laki usia 17 tahun yang polos, jadi keponakannya itu tidak akan tau, jika omnya melakukan hal yang iya-iya.

Nishinoya mengeser duduk dipaha Tendou, untuk mencari posisi yang lebih nyaman. Kini pantat bulat Nishinoya, berada tepat di penis Tendou yang keras. Nishinoya membungkuk  kedepan, dadanya berdasar di meja, yang jaraknya dekat dengan sofa. Nishinoya yang mengambil posisi baru, tidak disia-siakan oleh Tendou. Tendou mengangkat sedikit pinggul Nishinoya, agar dia bisa membuka resleting, untuk mengeluarkan penisnya, yang sesak didalam celana.

Kemudian Tendou menarik color Nishinoya sebatas paha, pantat montok dan bulat Nishinoya, kini bisa dia lihat dengan jelas. Tendou meneguk ludah, ia memisahkan pipi pantat Nishinoya, agar bisa menyelipkan penisnya disana, kemudian kembali menarik Nishinoya kepangkuannya, setelah Nishinoya duduk lagi dipangkunya, penisnya kini terjepit diantara pipi pantat Nishinoya, membuat Tendou mengeram.

Karena keasikan menonton, Nishinoya tidak tau jika Tendou, mengesek penis dicelah bokongnya. Tendou mengumpat kecil, agar Nishinoya tidak tau, jika dia berbicara kotor. Tendou yang tidak tahan lagi, juga ikut membungkuk dimeja, mengurung tubuh kecil Nishinoya dengan tubuhnya, perbedaan ukuran badan mereka membuat Tendou semakin terbakar nafsu.

"Om?"

Nishinoya menolehkan kepalanya, menatap Tendou yang wajahnya memerah, karena menahan hasrat untuk tidak memperkosa keponakannya. Wajah bingung dan polos Nishinoya, membuat Tendou semakin horny.

"Jangan perduli kan om sayang, lanjutkan saja menontonya"

Kata Tendou, tersenyum lembut pada Nishinoya, Noya mengangguk, kembali menonton tv. Tendou memaju mundurkan pinggulnya, menekan pipi pantat Nishinoya, agar lebih menjepit penisnya.

"Uhnn"

Tendou mendesah, gesekan penisnya dipipi pantat  Nishinoya, membuat pria yang sudah beristri dan anak itu keenakan. Tendou meniup telinga Nishinoya, membuat keponakannya kegelian.

"Om, geli"

Nishinoya yang kegelian, tanpa sadar mengeser tubuhnya semakin menaiki meja.

"Uhhnn"

Membuat penis Tendou berada tepat didepan anal Nishinoya. Nishinoya kembali asik menonton. Tendou meneguk ludah. Direntangkannya Pipi pantat Nishinoya, terlihatlah hole Nishinoya yang berada tepat dikepala penisnya. Tendou meludahi lubang Nishinoya, membuat Noya mengeluarkan suara tak nyaman, karena ada sesuatu yang basah dibokongnya.

"Om, apa itu tadi?"

Tanya Nishinoya, melihat Tendou yang wajahnya lebih merah dari sebelumnya.

"Oh, lubang Noya kotor, jadi om kasih air biar bersih, sini om bersihkan lubang Noya"

Tendou duduk lagi di sofa, anal Nishinoya berkedut, seolah memanggil penis Tendou untuk segera mengisi lubang itu. Tendou menjulurkan lidah, masuk ke anal Nishinoya, memutar-mutar lidahnya didalam lubang Nishinoya.

"Gyaaa! Om, itu kotor"

Nishinoya berseru, saat menoleh kebelakang, dia melihat pamannya tengah menjilat analnya. Nishinoya berniat bangkit, tapi tangan Tendou menekan punggungnya agar tidak bangun.

"Gak kotor kok sayang, malah harum"

Tendou masih menjilati lubang Nishinoya, mendengar desahan keponakannya akibat ulahnya.

"Om uuhnn rasanya ahhh enak"

Nishinoya merengek, saat Tendou berhenti menjilat analnya. Tendou menarik Nishinoya, mendudukkan lagi Nishinoya kepangkuannya, dengan wajah mereka yang saling berhadapan.

"Om, titit om kok gede"

Nishinoya memegang penis Tendou, Tendou tersenyum pada keponakannya, dia lupa jika anak dari kakaknya ini sangat polos.

"Kamu suka titit om?"

"Iya om, besar, Yuu suka"

"Kalau suka jilat dan kulim aja Yuu, kayak kamu lagi makan es krim gari, om jamin rasanya enak"

"Beneran om"

"Iya sayang, jadi ayo jilat"

Nishinoya menjilat penis Tendou, mengulum kejantanan omnya, memaju mundurkan kepalanya, atas bimbingan Tendou.

"Yaeh begitu sayang eenghh enak"

Nishinoya menyukai rasa titit omnya, enak dan gurih, meski agak pahit, kini mulut dan wajah Nishinoya, penuh sperma Tendou, yang Noya anggap es krim.

"Kau suka sayang?"

Tanya Tendou, sambil mengusap wajah Nishinoya yang penuh sperma, jarinya menelusup ke dalam mulut Nishinoya.

"Suka om, es krim om enak"

Jawab Nishinoya, dengan jari Tendou yang masih berada di mulutnya.

"Om akan memberikan mu es krim setiap hari, tapi Yuu harus janji, jangan beritahu pada siapapun jika ok ngasih Yuu es krim ya"

"Kenapa tidak boleh om?"

"Kan mama dan papa Yuu tidak memperbolehkan Yuu makan sering-sering makan es krim, kalau Yuu masih mau makan es krim om, Yuu jangan beritahu orang lain"

"Baik om, Yuu tidak akan memberi tau ayah dan ibu, atau siapapun"

Seru keponakannya penuh semangat, Tendou yang melihat tubuh mungil Yuu tanpa pakaian, kembali ngaceng,  Tendou menyeringai, sekarang dia bisa disepong keponakannya tiap hari, mungkin ia juga bisa ngentot Yuu-nya.

"Yuu, mau es krim lagi?"

Tanya Tendou sambil memegang penis besarnya, yang kembali berdiri.

All x Nishinoya Uke [Yaoi 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang