takdir 18+

3.4K 136 18
                                    

SugaNoya, rating M, yaoi 18+

Nishinoya berjalan, sambil memainkan pisau lipat ditangannya. Hari sudah sangat larut malam, jam ditangan kirinya, telah menunjukkan pukul 12 malam, kurang lima menit. Noya berjalan santai, memutar benda tajam, yang selalu ia bawa, untuk berjaga-jaga, jikalau sesuatu terjadi.

Rintihan pelan dari salah satu gang sempit, yang akan Nishinoya lewati, membuatnya berhenti berjalan. Ia memang tidak takut akan diserang, atau dipalak, Nishinoya ragu ada orang bodoh, yang akan keluar selarut ini. Melangkahkan kaki menuju gang tersebut, Nishinoya melangkah tanpa suara, rintihan semakin terdengar jelas.

Nishinoya membeku, matanya membola melihat pemandangan didepannya. Seorang laki-laki tengah memaju mundurkan kejantanannya, kedalam vagina yang sudah banyak melelehkan sperma. Vagina itu bahkan sudah terlihat longgar, mungkin si pria sudah berjam-jam mengenjotkan penisnya dalam vagina tersebut, laki-laki itu membelakangi Noya, jadi pemuda mungil itu tidak bisa melihat wajahnya.

"Aaahhh angghh~"

Wanita yang tengah dientot tak henti-hentinya mendesah, akibat vaginanya yang terus menerima entotan dari penis besar laki-laki diatasnya.

"Kh, jalang sialan, makan ini"

Slap

"Aarrkkhh aahh yesh yeshh!"

Wanita itu mendesah semakin keras, saat penis besar tersebut masuk ke vaginanya semakin dalam. Nishinoya menelan ludah, ia harus pergi secepatnya, tidak mau melihat lebih lama, atau memikirkan betapa nikmatnya penis itu saat mengebor analnya.

Krak

Baru saja ia berniat pergi, kakinya malah menginjak ranting kecil, membuat pria itu menoleh ke belakang, tanpa menghentikan gempurannya pada vagina wanita, yang telah dientotnya dari jam 8 malam.

"Ah, liat siapa yang ada disini"

"Aarrkkhh!"

Wanita berambut pirang itu mendengus, saat si pria tiba-tiba mencabut penisnya dari dalam vaginanya. Si wanita memperotes, meminta laki-laki tersebut untuk terus menggenjot vaginanya.

"Diam pelacur! Vaginamu sudah longgar, tidak lagi memberi kenikmatan pada penisku, enyah kau jalang"

Buk

Pria itu menendang si wanita, membuat si pirang pingsan seketika. Nishinoya bersiap kabur saat perhatian si pria teralihkan, tapi sepertinya nasib buruk sedang menghadapi Noya, karena tangannya dicengkeram oleh pria tersebut. Pisau lipat Noya arahkan pada lutut lelaki itu, tapi pria tersebut mengambilnya dan melemparkannya.

"Hei, jangan pergi dulu, kau menganggu, sekarang jalang itu pingsan, kau yang harus menggantikannya untuk memuas ku"

Nishinoya meneguk ludah, tangannya langsung diarahkan pada kejantanan si pria, yang berlumuran banyak sperma. Laki-laki itu memaju-mundurkan tangan Nishinoya pada penisnya.

"Ooohhh fuck yeahhhh!"

Gerakan hendjob semakin cepat, Noya merasakan penis 25 inci, dengan tebal 8 inci tersebut berdenyut. Laki-laki tersebut mencengkeram pundak Nishinoya, memaksanya untuk berlutut, membuka paska mulut Nishinoya, Langsung melesatkan penis besar itu dalam mulutnya. Noya tersedak, penis itu mencapai ujung tenggorokannya, membuat si mungil kesulitan bernapas.

"Sial sial! Sialan! Aku keluar! Mulutmu sangat nikmat, papa keluar honey, papa akan mengisi perutmu dengan susu papa"

"Hhmmpp nnhhppp"

Nishinoya harus meregangkan mulutnya, agar bisa bernafas, saat sperma laki-laki tersebut mengisi perutnya.

Plop

Pria itu mengeluarkan penisnya dari mulut Noya, dengan suara pop kecil. Jari pria itu mengusap bibir Noya, mata Nishinoya sayu, lelehan sperma menetes dari bibirnya. Laki-laki itu menyeringai, tatapan predator ia arahkan pada pemuda didepannya.

"Kau manis juga, aku Sugawara Koshi, mulai saat ini, kau milikku"

Nishinoya tidak tau akan seperti apa kedepannya nanti, ia berharap semuanya baik-baik saja.

Lima tahun kemudian.

"Yu, kau dimana"

Teriak Sugawara yang kelabakan, mencari sosok mungil, yang selama lima tahun terakhir menghiasi harinya.

"Di dapur!"

Sugawara bergegas ke dapur, hampir tersandung kakinya sendiri saat ia melakukannya.

"Yu, sudah kubilang jangan memasak, ada maid yang bisa melakukannya"

"Tapi aku mau memasak sendiri makanan untuk kita"

"Yu, mengertilah, kau sedang hamil, aku tidak mau sesuatu terjadi pada anak kita"

"Aku akan hati-ha-aduh"

Nishinoya meringkis, saat pisau tajam mengiris jarinya.

"Yu, sudah kubilang, maid saja yang memasak, lihat, sekarang jarimu tergores"

"Tapi-"

"Yu, aku suamimu, jadi dengarkan aku"

"Baik"

Nishinoya mempeotkan bibirnya, membuat Sugawara terkekah,  diciumnya bibir pink itu lembut. Semuanya memang baik-baik saja sekarang, ia bahagia, punya suami, anak yang sebentar lagi akan lahir, tidak ada yang lebih penting sekarang.

All x Nishinoya Uke [Yaoi 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang