sange 21+

3.4K 110 12
                                    

Nishinoya mengapit guling di kakinya, ia sange berat, pengen dientot, tapi gak tau mau ditusuk sama siapa, dia belum punya pacar.

"Tadaima! Ni-chan, aku pulang"

Sapa riang sang adik, Nishinoya yang benar-benar terangsang tidak mendengar sapaan adiknya, ia sibuk mengesek guling ke selangkanganya, yang tidak memakai celana, napas Yuu memburu karena horny.

"Uhhggg mmhnn~"

Nishinoya mendesah keenakan, tak sadar jika adiknya Shoyou masuk ke kamarnya, melihat sang kakak yang dari tadi mendesah, memaju mundurkan pinggul di guling yang ada di selangkangan ni-channya.

Nyut

Penis dalam celana Shoyou berkedut, ikut sange melihat kakaknya yang terangsang. Nishinoya kini berbaring diatas guling, semakin cepat mengesek guling ke selangkangannya,  Yuu masih belum melihat Shoyou  ada di kamarnya.

"Ni-chan"

Panggilan itu sontak membuat Yuu menolak, menatap kaget sang adik yang bernapas berat. Yuu segera menutup bagian bawahnya dengan selimut,, wajahnya merah karena malu, sudut matanya mengeluarkan air mata karena takut diadukan ke orang tua mereka.

"Ni-chan"

Shoyou mendekati kakaknya, penis semakin berkedut minta dipuaskan, karena saudaranya terlihat erotis dimatanya. Hinata mendorong tubuh Nishinoya, kemudian menindihnya, mencium kasar bibir Ni-chan hingga bengkak dan berdarah.

"Ughnn hngghhhg~"

Nishinoya merengek, ternyata adiknya amat mahir berciuman, ia ketagihan. Shoyou membelit lidah Nishinoya dengan lidahnya, menarik dan memutar-mutar lidahnya diludahi sang kakak.

"Uggnnhhh Shohhh youhhh hmmnn"

Yuu menarik Hinata, hingga tubuh mereka semakin menempel. Erangan Yuu semakin keras, karena Hinata mengesek selangkangan Noya, memutar-mutar pinggulnya menambah kenikmatan bagi Yuu.

"Enak ughhhh Shoyouhh hhnggg~"

"Ngentot! Ekspresi mu bikin aku sange berat kak!"

"Yeahhhhh! Entot aku Sho! Gagahi kakakmu ini!"

"Fuck! Kau jadi kayak lonte! Baiklah! Akan ku entot kau sampai pingsan kak"

Hinata melepas dan melempar celananya, ia memang tidak memakai celana dalam, karena ia sering ngentot di sekolah, dengan siswi-siswi yang sudah ia taklukkan dengan penis besarnya.

Nishinoya berbaring telengkup, Hinata naik ke tubuh kakaknya, ditariknya pipi pantat Yuu, memperlihatkan lubang pink yang masih rapat.

Plak

Hinata menampar bokong Nishinoya.

"Aw~"

"Jalang murahan, minta di entot sama adik sendiri"

Plak

"Ughhnn mmggnn~"

"Akan ku entot kamu tiap hari kak, akan kubuat holenya melar"

Plak

"Eeggngggghhhhh~"

Nishinoya mengejang, ia pun keluar.

Crottt

"Ngentot! Cuma dipukul aja udah keluar! Rasakan tusukan penisku!"

Slap

Hinata memasukkan penisnya dalam sekali hentak.

"Uuuhggnnghhh~"

"Fuck! Enak banget anal mu kak! Bakal ketagihan nih aku! Ngentot!"

Plokkkk plokkkk plokkkk

Kasur Noya berderit, akibat entotan Hinata di hole Noya yang terlampau kuat.

"Fuck! Fuck! Ngentot! Lubang mu lubang paling enak yang pernah ku entot kak!"

Pujian itu membuat Nishinoya mengetatkan analnya.

"Arrghhh! Yeahhhhh! Ketatin lubang mu kak! Ngentot! Enak!"

Plokkkk plokkkk plokkkk plokkkk

"Uuughhh!"

"Keluar kak! Terima pejuku!"

Crottt crottt spprutt

"Hah hah, sial enak banget lubang mu kak"

Nishinoya masih berada dalam ekstasi, peju Hinata memenuhi lubangnya.

"Siap ronde kedua dan seterusnya kak? Bakal ku buat kakak ketagihan dientot olehnya"

Hinata menarik penisnya sampai tersisa ujungnya saja, kemudian menghentak kuat ke prostat Yuu.

"Enghhhhh!"

Crottt spprutt

"Hahaha, kau keluar lagi kak"

Plak plak plak

Shoyou kembali menampar pantat Nishinoya sampai merah. Bokong kakaknya montok, enak untuk diremas dan dipukul.

Plokkkk plokkkk plokkkk

Hinata mengenjot Nishinoya, sampai kakaknya pingsan. Sperma menumpuk di sprei, lantai dan dinding kamar Yuu, bau khas orang melakukan sex, tercium amat kuat di kamar kakaknya itu. Hinata terlonjak ketika teleponnya yang ada di saku celana berdering, ia mengangkat telepon tersebut, yang dilayarnya tertera nama ayahnya dan Noya.

"H-halo Pa" gugup Shoyou.

"Tidak perlu gugup begitu sayang, sepertinya anal kakak mu sangat enak ya, sampai kau beringas seperti itu hahaha"

"Pa, aku bisa jelaska-"

"Nak, setelah Papa pulang, kita entot kakak mu sama-sama"

Seringai Shoyou mengembang.

"Papa pasang cctv di kamar ni-chan rupanya"

"Hahaha, benar, sudah lama papa ingin ngentot kakakmu itu, tapi selalu papa tahan dan sekarang papa sudah tidak bisa menahan hasrat papa lagi. Sekarang papa lagi ngentot sama sekertaris papa, yang memeknya udah kendor, karena keseringan papa pakai"

"Papa bejat juga ya, Mama bakal marah besar, kalau tau papa ngentot banyak jalang"

"Seperti kau tidak bejat saja nak, sudahlah, papa mau lanjut ngentot sama jalang ini, papa tidak sabar untuk ngentot kakakmu"

Hinata menutup telepon, ia memperhatikan penisnya yang kembali berdiri, dialihkannya pandangan pada sang kakak yang masih pingsan. Shoyou memiringkan tubuh kakaknya, mengangkat satu kaki Noya keatas, kemudian memasukkan lagi penisnya dalam anal Nishinoya.

"Sorry kak! Lubang mu enak sih, jadinya ku entot lagi deh"

All x Nishinoya Uke [Yaoi 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang