sensei 17+

2.9K 111 1
                                    

Nishinoya adalah anak berandalan dan susah diatur, berkali kali ia masuk ruang BK, tapi tidak pernah kapok, hingga membuat para guru, kini hanya membiarkan tingkahnya saja. Guru dan siswa lain heran, meski sering bolos dan nakal, nilai Nishinoya selalu menjadi yang tertinggi, di kelas dan menjadi juara umum. Sekarang Nishinoya berada di kelas, semua murid sudah pulang, tapi ia tinggal bersama senseinya. Kini Nishinoya tengah mendumel sambil menulis 'aku tidak akan melakukan itu lagi' sampai seribu kali, gila! Hukuman wali kelasnya kali ini, tidak main-main.

"Kurangi bicara, perbanyak kerja"

Nishinoya ingin sekali menghajar guru tampannya itu. Ushijima Wakatoshi, gurunya itu tengah minum susu kotak stroberi, dia kan juga mau. Nishinoya bangkit dari kursinya, menghampiri senseinya, yang menatap datar dirinya. Sambil menghentak, Nishinoya berdiri tepat di depan Wakatoshi, yang duduk di kursi guru. Nishinoya membungkuk, hingga wajahnya dan wajah Ushijima, hanya berjarak beberapa inci saja.

"Sensei aa"

Nishinoya membuka mulutnya, mata terpejam, menurut Ushijima, wajah muridnya saat ini terlihat erotis. Tanpa pikir panjang, Ushijima meminum susu kotaknya, tapi tidak langsung meneguknya, ia mendekat dan hap, Ushijima langsung melumat dan memindahkan susu di mulutnya ke mulut Nishinoya.

"Mhmpp~"

Nishinoya merintih, tiba-tiba saja gurunya mencium ganas dirinya, tubuhnya yang tadi masih membungkuk kini ditarik dan duduk dipangkuan Ushijima.

"Sen nghh sei aahnn~"

Desahan Nishinoya, bagaikan musik di telinga Ushijima. Wakatoshi masih melumat, menghisap dan mengigit bibir Nishinoya, mengabsen deretan gigi Nishinoya dengan lidahnya. Tangan Wakatoshi kini membuka seragam muridnya, membuka tapi tidak melepaskannya. Jemarinya memilin puting Nishinoya, menarik lumayan keras, hingga Nishinoya menjerit tertahan.

"Arkhh"

Nishinoya mengesek bokongnya, di selangkangan senseinya, mendapat geraman dari seorang Wakatoshi, yang kini menciumnya lebih ganas dari sebelumnya, hingga bibir Nishinoya berdarah, keduanya merasakan rasa tembaga dimulut masing-masing.

"Ahhh haaa sen aangg sei hhhgg~"

Nishinoya tak henti-hentinya mendesah, mereka berhenti sebentar, untuk mengambil napas, lalu kembali berciuman. Wakatoshi mencengkeram paha Nishinoya, semakin mempercepat gesekkan, antara selangkangannya dan bokong Nishinoya, mereka merintih, kenikmatan mendera keduanya.

"Fuah aahhh aaahhn~"

Wakatoshi tidak lagi mencium muridnya, kini mulutnya beralih menghisap, serta mengigit nipple merah muda Nishinoya. Lengan Nishinoya menekan kepalanya, dalam upaya untuk membuat sang sensei terus menghisap putingnya.

"Aahnn sen arghhh sei ughhh enak"

Spurt spurt

Wakatoshi terkejut, saat nipple Nishinoya mengeluarkan air susu, sejenak ia menatap kagum, puting yang kini menghasilkan cairan putih, ia kembali menghisap, menikmati rasa manis dari air susu Nishinoya. Wakatoshi menghisap air susu Nishinoya, sampai tidak ada yang keluar lagi.

Ditatapnya wajah muridnya, seketika penisnya yang besar, semakin membesar, bahkan merobek celana bagian selangkangannya, Nishinoya menjerit, karena sesuatu yang besar menampar bokongnya.

"Arkhhh! Sensei!"

Nishinoya melihat kebawah, membelalak ketika melihy penis besar, panjang dan berurat milik Wakatoshi.

"Sen ... Sei ...."

Nishinoya takut sekarang, cepat-cepat dia turun dari pangkuan gurunya, tapi senseinya menahannya, memaksanya untuk berjongkok, hingga mulutnya berada tepat dipenis Wakatoshi. Ushijima menekan kepala Nishinoya, hingga penisnya bersentuhan dengan bibir muridnya.

"Sensei sudah memuaskan mu tadi, sekarang gantian"

Wakatoshi tersenyum, masih terus menekan kepala Nishinoya, sampai muridnya itu, terpaksa membuka mulut dan menghisap penisnya. Ia akan melakukan sex dengan muridnya sendiri, tapi siapa perduli, selama muridnya memiliki lubang dan orangnya harus Nishinoya Yuu, ia tidak masalah dicap sebagai guru laknat.

All x Nishinoya Uke [Yaoi 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang