orang ketiga

1.4K 84 14
                                    

Nishinoya merasa seperti orang ketiga, dalam hubungan Tsukishima dengan Hinata, padahal ia adalah kekasih dari pemuda pemakai kacamata itu, tapi perlakuan Tsukishima Kei padanya, berbeda dengan remaja itu memperlakukan orang, yang dia klaim sebagai sahabat, Hinata Shoyou. Para siswa di sekolah juga sering mengatakan, betapa serasinya mereka. Bohong jika Nishinoya mengatakan kalau hatinya tidak sakit, rasa sakit yang dirinya rasanya, seperti jantungnya ditusuk ribuan anak panah. Nishinoya berhenti berjalan, dua orang lainnya bahkan tidak sadar, jika Nishinoya berhenti melangkah, sang kekasih bahkan tidak pernah menoleh kebelakang.

Napas Nishinoya terasa sesak, air mata bahkan sudah mengalir di pipinya, apakah ia adalah orang yang buruk, sehingga harus merasakan rasa sakit ini. Nishinoya mundur, ia berlari menjauh, pulang ke rumah, tempat dimana dia bisa menangisi  cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Ketika sampai dan masuk kedalam rumah, Nishinoya merosot didepan pintu, membenamkan kepala diantara dua lutut, tersedu-sedu hingga kesulitan bernapas.

"Kami-sama, mengapa aku harus mencintai seseorang, yang bahkan tidak pernah melihat ku"

Nishinoya menangis hingga tertidur, tidak tau jika Tsukishima dan Hinata kelabakan mencarinya.

"Ini salahku, aku seharusnya memperhatikannya, aku tau dia itu buta arah, bagaimana jika dia tersesat, bagaimana jika ada om-om pedo yang menculiknya"

Tsukishima kelabakan, pemuda itu kacau, tangannya menarik rambut pirangnya, gerutuan tentang Nishinoya yang ceroboh terus ia gumamkan. Hinata iri, karena sekarang ia bukanlah yang nomor satu dihati Tsukishima lagi.

"Tsuki, kenapa tidak menelepon Noya-senpai saja"

"Ah, itu dia, kenapa aku tidak kepikiran"

Tsukishima buru-buru mengeluarkan ponselnya, ia mencari kontak dengan nama Yu ku dihpnya, lalu memencet tombol hijau, menunggu panggilan tersambung. Setelah bunyi tut tut beberapa kali, telepon diangkat.

"Yu, kau dimana? Akuku dan Hinata mencari mu"

"Di rumah"

Suara Yunya terdengar serak ditelinga Tsukishima, membuat Tsukishima berasumsi bahwa kekasihnya itu baru saja menangis.

"Yu, ada apa? Apa terjadi sesuatu? Apa kau terluka? Aku akan menghajar orang yang membuat mu menangis"

"Aku lelah, sudah dulu ya"

"Tapi Yu- tut tut"

Panggilan diputuskan oleh Nishinoya, Tsukishima menatap Hinata yang tersenyum.

"Pergilah Tsuki, jaga Noya-senpai dan bahagiakan dia"

"Terima kasih"

Tsukishima memeluk Hinata, mengecup bibir si surai jingga sekilas, mereka berdua tau, itu adalah kecupan perpisahan, setelah ini mereka hanya akan menjadi teman, bukan lagi dua orang yang dulunya saling mencintai.

"Kuharap kau bahagia Tsuki"

Ucapnya pelan, termenung ditrotoar, Hinata ingat, jalan ini dulu menjadi saksi, saat Tsukishima menyatakan perasaannya pada dirinya, setelah itu mereka menjadi kekasih, tapi tak lama Nishinoya datang, pemuda yang lebih pendek darinya itu mengejar Tsuki tanpa kenal lelah, membuat Tsukishima muak.

Tapi Hinata malah meminta Tsukishima, untuk berpacaran dengan Nishinoya, tentu saja Tsukishima menolah keras, karena mereka berdua menjalin hubungan, namun Hinata merasa iba pada Nishinoya, ia tau kalau remaja dengan rambut dua warna itu sangat mencintai Tsukishima, membuat Hinata tidak tega, Hinata tidak bisa membayangkan, akan sehancur apa perasaan Nishinoya saat tau jika ia dan Tsukishima berpacaran.

Mungkin ini pelajaran untuk Hinata, karena ia tidak pernah menduga, bahwa Tsukishima akan benar-benar jatuh cinta pada Nishinoya. Tapi semua sudah berlalu, ia dan Tsuki sekarang resmi berpisah, meski berat, dia harus melepaskan pemuda jangkung tersebut.

Brak

"Ayam makan buaya, alamak, kaget aku"

Nishinoya mengelus jantungnya, mengecek apakah masih berada ditempatnya, gebrakan pintu rumahnya benar-benar mengagetkannya.

"Yu!"

Teriakan Tsukishima bisa membelah Jupiter saking kerasnya, belum sempat Nishinoya mengomeli si pirang, tubuhnya lebih dulu diterjang dan dipeluk erat.

"Yu, syukurlah, aku sangat mengkhawatirkanmu"

Tsukishima mencium kening Nishinoya, membuat yang dikecup mengerjap.

"Jangan menghilang tanpa mengatakan apa-apa lagi, aku tidak mau kehilanganmu"

Tsukishima menatap mata Nishinoya, dengan tatapan yang selalu Noya inginkan, ada cinta dimata itu saat menatapnya.

All x Nishinoya Uke [Yaoi 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang