Rasa yang selalu tak cukup hanya dengan mengenalmu saja.
--Rasa yang tumbuh memupuk hingga subur dan membuatku jatuh terlalu dalam. Terlena berkali-kali pada insan yang kerap membuat jantung ini berdebar tanpa sebab.
Aku ingat kapan saat pertama kali merasa begitu tertarik akan sosoknya. Aku bahkan masih ingat betapa diri ini tidak pernah sekalipun dapat menggapainya.
Bahkan sampai detik ini pun aku sering bertanya-tanya. Apa yang membuatnya terlihat begitu istimewa di hatiku? Apa yang membuatku tidak bisa lepas bahkan sedetikpun pandanganku ingin terus berfokus padanya..meski walau tak ingin. Rasa yang tumbuh terlalu dalam hingga membutakan diriku secara perlahan.
Rasa yang seharusnya tidak pernah aku alami dan anggap serius jika akhirnya akan berujung pada kekecewaan hati. Rasa sakit yang terus berkelanjutan ini, namun anehnya aku masih bertahan.
Se-naif inikah aku? Untuk pertama kali dalam hidup aku tidak pernah jatuh se dalam ini pada seseorang. Untuk pertama kalinya, aku tidak dapat mengontrol rasaku. Dan untuk ke sekian kalinya juga aku berkali-kali dibuat kecewa, tanpa alasan walau aku tidak lebih bukan siapa-siapa.
Orang bilang saat bangun cinta itu asik. Namun kenapa semuanya tidak berlaku padaku? Kenapa harus aku yang di hadapkan dengan posisi ini? batinku.
Aku terlalu takut saat berada di depannya. Aku yang ingin sekali bertukar pandang satu sama lain dengan senyuman yang mengembang layaknya sedang dimadu kasih mungkin semua itu hanyalah angan. Faktanya bahkan tidak seperti ini.
Namaku Choo Yerim. Gadis introvert yang ingin bersikap welcome dengan orang sekitar. Gadis pendiam namun juga bisa cerewet saat sedang berkumpul dengan teman dekatku.
Bagaimana rasanya menyukai orang yang sama selama dua tahun ini? Bagaimana rasanya menahan kecewa selama ini?
Antara dia sudah peka dan jelas-jelas menolak ku atau justru memang tidak menganggap rasaku terlalu penting. Aku sudah seperti gadis naif karena terus menerus mengharapkannya. Gadis berpenampilan biasa dan tidak secantik gadis-gadis yang pernah menarik perhatiannya, lantas bisa apa.
Pandanganku berhenti di titik ini. Di tempat luas nan megah, begitu banyak orang asing yang tak kuketahui namanya tengah berlalu lalang. Memecah keheningan ditengah lamunanku sejak tadi.
Oh iya, aku masih berada di Sekolah Menengah Atas tahun ketiga. Aku punya teman dekat yang sudah aku anggap seperti saudara sejak pertama kali masuk ke Sekolah ini, namanya Nara. Aku juga punya sahabat yang baru-baru ini dekat denganku tapi dia sudah cukup lama jadi teman baikku, namanya Hana. Kenapa begitu? Mungkin karena selama ini aku hanya mempunyai teman sebatas kenal wajah dan nama saja namun sulit untuk akrab dengan mereka satu persatu.
"Choo Yerim, kamu disini?"
"Ada apa mencariku?" Yerim mendongakkan kepalanya. Memang sejak tadi Gadis ini tengah duduk sendirian di Kursi besi yang ada di Taman.
Orang yang mendekati Yerim pun ikut duduk disana, "Sudah dengar topik obrolan anak-anak lain belum?"
"Maksudmu Klub Menyanyi?" tanya Yerim sekali lagi.
"Yup! Bukannya kamu suka musik?"
Yerim tersenyum mengangguk membenarkan, "Aku suka musik, tapi masih ada yang lebih aku sukai dari itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming Of You [TERBIT] [End]
RomanceDi dunia ini, saat Yerim tidak lagi punya tujuan untuk bersandar. Sekalipun saat dia berkali-kali ingin menyerah dan juga merasa kesal secara bersamaan. Mengapa hanya dia? Mengapa rasa luar biasa ini membelenggu nalurinya. Saat rasa itu terpanggil d...