Biasanya sehari dalam seminggu, orang orang akan mengambil hari libur dan menghabiskan waktu dengan keluarga atau hobinya. Shikadai adalah ninjayang bekerja di lapangan dan akan libur jika tidak terdapat misi. Tapi untuk Shikamaru, tidak ada hari libur. Dia bekerja di kantor setiap hari sehingga rekan kerjanya bisa mangambil libur. Dia biasanya menyelesaikan laporan yang dia tunda dan merapihkan dokumen.
Paling tidak hari ini dia membiarkan dirinya meninggalkan rumah sore hari dibanding pagi. Shikamaru tahu hanya ini waktu istrirahatnya setiap minggu, tapi dia tidak akan mengeluh, karena Naruto juga sama.
Naruto harus menghadapi pertemuan diplomatik dengan orang orang dari desa lain. Beban kerjanya sangat luar biasa, jadi Naruto memiliki beberapa orang untuk membantunya. Shikadai tersenyum pahit saat Naruto mengatakan Shikamaru adalah bagian keluarganya.
Ketika Shikamaru memikirkan semua tugas Hokage, dia tidak bisa mengeluh tentang tugasnya. Naruto jauh lebih sibuk darinya. Dia ingin berada di sisi Naruto untuk membantunya. Menjadi penasihat Hokage adalah sesuatu yang Shikamaru hargai, terutama saat sekarang.
Diantara makan pagi dan waktu meninggalkan rumah, Shikamaru suka duduk sendirian melihat cahaya matahari dari sela dedaunan.
" Tentang Shikadai..."
Tiba tiba Temari memanggilnya dari belakang. Pintu terbuka dan Temari duduk dengan tenang, menuang segelas teh, Shikamaru membalikan badan untuk berbicara dengannya.
" Ada apa?" dia bertanya.
" Dia keluar dengan Boruto sekarang, jadi dia tidak akan dengar tentang ini," kata Temari cepat.
Shikadai mungkin ninja, tapi dia masih anak anak. Dia senang menghabiskan waktu dengan teman temannya.
" Ini tentang dirinya yang menolak misi," Temari memulai pembicaraan.
Jadi ini tentang hal itu. Shikamaru duduk tegak menunggu Temari bicara. Temari berbicara perlahan, melihat antara cangkirnya dan suaminya.
" Klien ingin menyewa Shikadai untuk dekat denganmu, karena kau asisten Hokage. Sepertinya mereka secara langsung meminta tim Shikadai, tapi Shikadai sudah mendengar hal ini dari seseorang sebelumnya," Temari menjelaskan.
Kata kata Temari terasa menusuknya, dia tidak percaya pekerjaannya mempengaruhi karir Shikadai. Dia tidak tahu. Dia yakin tidak seorangpun di Konoha akan memperlakukan Shikadai berbeda hanya karena posisi ayahnya. Shikamaru tidak menyangka ada seseorang yang akan menggunakan Shikadai Untuk mendekati dirinya.
" Jadi, siapa kliennya?" tanya Shikamaru.
" Shikadai tidak yakin, tapi sepertinya orang penting dari negara kecil," kata Temari.
Jadi negara kecil mencoba mendekati Konoha. Tidak terhitung banyaknya negara yang mencoba mendekati Konoha.
" Sial, kenapa dia tidak bilang padaku?"
" Jangan menyalahkannya," Temari menghela napas.
" Tidak, aku tidak menyalahkannya," Shikamaru berkata cepat.
Mata Temari tiba tiba mengarah ke taman.
" Klien nya..."
Shikamaru melihat kembali, matahari tertutupi oleh awan, tapi ia melihat kilatan orange.
Hinoko...
Mereka kembali dari Iwagakure.
" Kita harus mebicarakan ini nanti."
Shikamaru berdiri. Temari bangun dan memberikan jubahnya.
" Aku akan kembali."
" Aku tahu," Temari berkata lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shikamaru Shinden-A Cloud Dancing in Forlorn Falling Petals ( translated by Me)
FanfictionWarning: Semua isi cerita adalah milik Takashi Yano dan Masashi Kishimoto All rights reserve to Takashi Yano and Masashi kishimoto Shikamaru Shinden: A cloud Dancing in Forlorn Falling Perals ( Naruto : Shikamaru Shinden: Maichiru Hana o Ureu Kumo)...