Ikkyu meninggalkan podium dan Naruto bergerak, Shikamaru juga ikut berdiri.
" Apa yang kau lakukan Shikamaru?" Mirai bertanya, menghentikan jalannya.
Wajah Mirai sangat terkejut.
" Hokage akan berpidato," katanya.
" Aku butuh rokok, aku tak bisa merokok di sini bukan?" kata Shikamaru.
" Di saat seperti ini?" Mirai menghela napas.
Sambil melirik Mirai, Shikamaru berjalan pergi. Ikkyu telah meminta untuk bertarung dengan mereka. Naruto menaiki podium.
Shikamaru melambai padanya dan dibalas Naruto. Shikamaru sepenuhnya percaya pada pidato Naruto.
Permainan sudah berakhir. Ia tak butuh lagi berada di ruangan itu.
" Hokage itu bodoh, tapi aku dengar hatinya sangat besar. Bersiaplah untuk mendengarkannya," para perwakilan saling berbisik.
Semua mata tertuju pada podium.
Shikamaru meninggalkan tempat itu.
Pekerjaannya sudah selesai.
" Ayo lakukan sesuatu yang spesial"
Walaupun berada di luar, kau bisa mendengar suara Naruto dengan jelas.
Shikamaru berdiri di luar dekat asbak, menghisap rokok. Dia tidak bagus dalam situasi seperti ini. Sejujurnya, dia dapat katakan bahwa dia telah menyelesaikan apa yang harus ia lakukan.
Temperamenmu biasanya tidak berubah ketika kau bertambah dewasa. Sebagai asisten Hokage, ketika ia di lapangan atau tidak. Dia selalu menjadi orang yang merepotkan. Dirinya saat muda, dengan mata yang dingin dan hati yang dingin, adalah orang yang menilai Shikamaru saat ini.
Tugas Hokage adalah membuat cahaya, dan Shikamaru akan bekerja bersama Sasuke menjadi bayangannya, pekerjaan yang harus mereka bagi.
" Semua orang seharusnya menginginkan masa depan yang damai. Tapi apakah masa depan esok adalah masa depan yang damai?"
Walaupun di depan Daimyo, Naruto bisa berbicara dengan sikapnya yang luar biasa. Dia akan baik baik saja. Shikamaru yakin itu.
Berpura pura menjadi dirinya yang biasa, kata katanya kehilangan arti. Tapi Naruto adalah Naruto, dia selalu mempercayai orang lain.
" Anak anak kita duduk di meja, mereka tertawa dan berangkat ke sekolah. Pagi seperti itu sangat membahagiakan. Bahkan Ninja pun merasakan hal yang sama. Setiap hari berbeda dan tak tergantikan. Shinobi yang berjuang di perang terakhir pasti sangat paham hal ini."
Di bawah komando lima Kage, tidak hanya lima negara besar tapi juga ninja yang berasal dari desa yang lebih kecil bersatu. Semua orang, ayah atau ibu, orang tua atau anak. Banyak keluarga yang tak tahu dimana keberadaannya. Shikamaru adalah korban dari perang. Dia paham perasaan mereka yang menunggu keluarganya kembali, dan bagaimana mereka meratapinya.
Dia adalah orang tua sekarang. Tragedi yang lahir dari perang, masih terasa sangat nyata.
Jika Temari dan Shikadai mendengar Shikamaru tewas selama perang, bagaimana reaksi mereka? Jika ia mendengar Shikadai tewas dalam pertarungan, apa yang akan ia lakukan? Hanya memikirkannya membuat bulu kuduknya berdiri dan dahinya berkeringat. Perutnya terasa mual.
Bahkan ia tak mampu membayangkannya.
Dia menyalakan rokok kedua untuk menenangkan kecemasannya. Pidato Naruto berlanjut.
" Mereka bilang Shinobi hanya dapat diakui dari usahanya dalam pertarungan, tapi tidak seperti itu. Karena perang, kami mencari kedamaian. Shinobi adalah orang yang bertahan dan tidak menyerah. Walaupun mereka tenggelam dalam pasir yang dalam, Shinobi selalu mencari cahaya dan bertarung untuk kedamaian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shikamaru Shinden-A Cloud Dancing in Forlorn Falling Petals ( translated by Me)
FanfictionWarning: Semua isi cerita adalah milik Takashi Yano dan Masashi Kishimoto All rights reserve to Takashi Yano and Masashi kishimoto Shikamaru Shinden: A cloud Dancing in Forlorn Falling Perals ( Naruto : Shikamaru Shinden: Maichiru Hana o Ureu Kumo)...