Di sini saya yang patut di salahkan, jika saya tidak berkata jujur kepada nya mungkin ini semua tidak akan terjadi. Andai iman saya lebih kuat dari hawa nafsu saya mungkin saya dan dia tidak akan di pisah kan dengan cara begini
Banyak hal yang saya pikir kan setelah saya memutus kan untuk berpacaran dengan nya, salah satu nya reaksi kedua orang tua saya atau pun dia. Saya sudah menduga semua ini akan terjadi, tapi saya juga tidak menduga akan secepat ini hubungan kita terungkap.
Sebenar nya saya sudah mulai menyukai nya setelah saya bertemu dengan nya di kamar 2 itu, saat dia mulai bertanya nama saya dan juga berjanji akan memberi saya kueh nya. Semua nya berawal dari sana, saya mulai tertarik pada nya. Di setiap waktu luang bahkan saya terus memperhatikan nya, gerak gerik nya yang unik, wajah nya yang manis dan sikap nya yang sedikit judis terus mengisi pikiran dan hati saya.
Pada awal nya saya tidak banyak keberanian untuk mendekati nya apa lagi mengajak nya berpacaran, tapi saya salah karna di sini yang menang ternyata hawa nafsu saya bukan iman saya.
Beberapa kali saya menyangkal perasaan ini, beberapa kali juga saya mencoba tidak pedulu tapi yang saya dapat hanya rasa sakit pada hati saya.
Ternyata rasa cinta untuk nya begitu dalam, setiap kali melihat nya bercengkrama dengan orang lain tak jarang saya cemburu. Ingin rasa nya mengurung dia hanyak untuk diri ini seorang, tapi seperti nya saya tidak bisa melakukan nya.
Kalian tau di sesi roby cemburu? Di sana saya bahkan tambah mencintai nya, saya juga senang karna dia juga terlihat mencintai saya. Dan setelah nya siapa yang tau bahwa itu awal mula semua nya di mulai.
Saya semakin gila di buat nya, bahkan di setiap sujud, saya hanya melantunkan doang untuk nya.
Hari ini dan seterus nya saya serah kan kepada-Nya, saya yakin jika kami masih di beri kesempatan untuk bertemu atau bahkan bersama.
Sejujur nya saya juga memiliki ketakutan yang luar biasa akan dosa dan ajab-Nya, tapi lagi-lagi hawa nafsu saya lebih unggul di bandingkan iman dan keyakinan saya.
Tapi saya tidak menyesal karna telah melakukan Itu dengan roby, karna menurut saya itu dosa yang nikmat yang pernah saya lakukan.
Setelah pagi nya saya pulang ke pondok saya sudah tidak melihat barang-barang roby, kata ibu nya ayah roby sudah mengurus semua kepindahan nya.
Sebelum saya pergi roby sempat mencium bibir saya di depan ibu nya, seya senang tapi saya juga merasa tidak enak karna membuat anak nya sedikit berani seperti itu, kita juga sempat bertukar jam tangan.
Tidak banyak kenangan yang kami tinggal kan, kita hanya membawa 1 buah foto bersama, lalu pertukaran jam. Semoga ini bisa menjadi bekal untuk pertemuan selanjut nya dengan nya.
Saya percaya dia, begitu pun dengan nya yang percaya saya. Maka dari itu sudah saya pasti kan untuk bertemu dengan nya lagi, lalu melanjut kan kisah yang tak pernah usai ini.
_____________
Susah ternyata bikin pov dia
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DI KAMAR 2 (Selesai)
Teen FictionBOY LOVE 🚫 HOMO SYARIAH 🚫 JANGAN SALAH LAPAK 🚫 roby dan azzam 2 manusia yang saling jatuh cinta, tapi di keadaan yang salah. Gue juga gk tau siapa di sini yang salah, tuhan kah karna menempatkan perasaan yang tidak se harus nya? Atau mereka yang...