Secret Behind Marriage✔️ [REVISI]

3

---ฅ^•ﻌ•^ฅ---

SECRET BEHIND MARRIAGE

---ฅ^•ﻌ•^ฅ---

Jaemin segera pulang entahlah perasaannya buruk kali ini. Setelah keluar dari mobil Hyunjin, ia segera berlari masuk ke dalam rumah.

"Oh, wow!"

Suara itu lagi, Jaemin muak mendengarnya. Mencoba mengabaikannya sembari mencari kunci rumah di dalam tasnya.

"Habis bersenang-senang, ya? Dengan Jeno, ya? Tapi ku rasa mobil itu bukan milik Jeno, setahuku. Apa jangan-jangan k-"

"Apa!? Jangan-jangan apa? Tolong sebagai tetangga yang baik, agar tidak ikut campur dengan masalah rumah tangga orang lain. Kau tidak ada pekerjaan lain apa? Selain mengomentari hidup orang? Menyedihkan. Aku turut berduka atas hilangnya urat malumu." Setelah menemukan kunci, Jaemin memasukkan kunci itu lalu memutar dan terbuka.

Berjalan masuk dan menghiraukan Hani yang tersentak. Sepertinya ia baru menyadari sifat Jaemin yang satu ini. Biasanya Jaemin akan tersenyum manis saat mendengarkan ia bergosip.

"Sepertinya dia gila." Gumam Hani sambil merutuki nama Jaemin dalam hatinya.

Di dalam rumah, Jaemin cepat-cepat membersihkan diri. Menaruh pakaian yang ia pakai ke dalam mesin cuci lalu di tumpuk dengan baju kotor lainnya agar Jeno tak mengetahui dia keluar rumah.

Setelah selesai, ia menuju dapur. Memanaskan makanan untuk suaminya. Ia berfirasat, suaminya pulang lebih awal.

Jaemin mengigit bibirnya, dengan perasaan risau ia menatap pintu utama. Entah kenapa ia punya firasat buruk. Hari ini benar-benar membuat Jaemin frustrasi.

Untungnya tadi ia dan Hyunjin sempat jalan-jalan sehabis makan di cafe. Mereka sempat ke mall. Menghabiskan setengah hari di sana.

Menghirup nafasnya dalam-dalam lalu dihembuskan perlahan. Mencoba positive thinking, "semoga tidak ada berita buruk." Jaemin merapalkan doa. Berharap kepada sang pencipta. Walaupun ia jarang berdoa tapi ia tetap mempercayai-Nya.

Samar-samar terdengar suara mesin mobil di halaman rumahnya. Itu pasti Jeno. "Firasatku benar, dia benar-benar pulang lebih awal, huftt~ syukurlah tadi aku cepat pulang." Gumam Jaemin, merasa lega.

Pintu rumah terbuka, menampakkan seorang Pria dengan pakaian sedikit berantakan. Menatap wajah suami manisnya sebentar, lalu masuk tak lupa mencium kening suaminya. Ada apa dengannya? Tunggu-tunggu ini bukan aroma parfum Jeno.

Mencoba untuk tidak terpancing, "Sore, Jeno-ya. Kau mau makan dulu atau mandi?" Tanya Jaemin dengan berusaha menormalkan suaranya.

Tangannya mengepal saat warna bibir Jeno agak memerah dan terdapat bekas lipstik merah menyala di sekitar bibirnya. Jaemin tidak sebodoh itu untuk tidak mengetahui kelakuan suaminya belakangan ini.