Secret Behind Marriage✔️ [REVISI]

23

———ฅ^•ﻌ•^ฅ———

SECRET BEHIND MARRIAGE

———ฅ^•ﻌ•^ฅ———

Nama itu! Nama yang ia selalu rindukan di setiap waktunya. Nama yang membuat hatinya langsung merasa seperti di remas kuat, nama yang selalu dan akan selalu berada di pikirannya.

Jeno mencari-cari orang yang menyebut nama itu. Menengok ke segala arah di tengah hujan salju yang dingin.

Jaemin-ah
Apa itu kau?

Terus menatap ke wajah orang-orang yang berada di sekitarnya, mencari orang itu.

Nihil, ia tidak menjumpai orang itu. Itu sangat mustahil baginya menemukan langsung orang itu di segerombolan orang-orang yang berlalu-lalang di hadapannya saat ini.

Tapi ia tetap percaya diri, ia terus mencari. Hatinya belum tenang jika belum mengetahui orang yang bernama 'jaemin' yang di sebut orang tadi.

Jeno hendak menyelam masuk ke dalam lautan manusia, tapi terhenti saat Sungchan menepuk pundaknya.

"Hyung, sedang apa kau berdiri terus disini? Ayo, berteduh aku–"

"Sungchan-ah!!"

Sungchan terkesiap melihat kakaknya yang menatapnya dengan sorot mata yang menyedihkan. Kening yang bertaut, mata yang berkaca-kaca, dan deru nafas yang terburu-buru. Sungchan hanya membalas tatapan itu dengan menaikkan alisnya tanda 'apa?' pada Jeno.

"Hyung mendengar nama Jaemin!" Desak Jeno.

Pria tinggi itu menatap kakaknya dengan heran. Nama Jaemin bukan hanya satu-satunya, ada banyak di Korea, dan bisa saja 'jaemin' yang dimaksud Jeno itu berbeda dengan 'jaemin' yang di dengar oleh Jeno tadi. Apa Jeno sudah tidak waras? Efek kerinduan yang beradu dengan perasaan bersalahnya membuatnya mengira semua yang bernama 'Jaemin' itu adalah 'Jaemin'nya.

"Hyung, Jae–"

"Aku akan mencari orang itu!" Jeno hendak  berjalan tapi pundaknya di cengkram kuat oleh Sungchan.

"Hyung! Dengarkan aku!"

"Tidak ada waktu Sungchan-ah, minggir! Aku akan kehilangan jejak orang itu jika kau terus menahan ku seperti ini."

"JAEMIN MU SUDAH TIDAK ADA LAGI!"

Jeno menatap nyalang ke arah Sungchan, walaupun perkataan adiknya itu tidak salah, namun hatinya masih tidak terima jika Jaeminnya sudah pergi jauh.

"Ku mohon, Hyung. Jangan seperti ini, tolong terima saja kepergian Jaemin hyung."

"Jaemin yang kau dengar itu mungkin saja orang lain, jangan mengira semua orang yang bernama 'Jaemin' itu adalah Jaemin mu. Bukan Hyung! Tolong berhentilah! Dan tolong sadar diri kepergian Jaemin Hyung juga karena dirimu, Hyung!"

Hatinya serasa di cubit, ia kembali di sadarkan oleh sang adik.

Sungchan benar

Jeno terduduk di atas tumpukan salju, menangkup wajahnya dan menangis.

Aku sangat menyesal dan aku menyesali nya Jaemin-ah

Tuhan, tolong beri aku kesempatan untuk minta maaf kepada Jaemin, sekalipun di dalam mimpi, sungguh tak apa.

Aku tersiksa jika seperti ini terus.

Kau benar Jaemin-ah, aku menyesal dan sangat menyesali semuanya.