PROLOG

3K 172 1
                                    

"Buset rame batt ni bandara" Ucap nona Yessica sembari melihat ke sudut-sudut bandara yg dipenuhi orang².

Ketika sedang asyik berjalan-jalan di sekitaran bandara, tiba-tiba seseorang menabraknya.
 
  "Ehh, maaf maaf saya ga sengaja"
 
  "Gapapa kok" jawab Chika sambil mengambil beberapa barang yang berjatuhan.
 
  "In-"
 
  "Gapapa, itu buat lu aja" Ucap lelaki itu sambil meninggalkan Chika, padahal Chika belum melanjutkan ucapannya.
 

  "Etdah tu orang, yang bener aja ni dompet dikasi ke gw" ujar Chika sedikit kesal. "Ywdhlah gw kejar aja tu org" lanjutnya.

Chika berusaha mengejar orang yang tadi menabraknya, karena yaa yakali aja dompet dikasiin, mana ke orang yang ga dikenal lagi.
 

  "Kak dompet-"
 
  "Aduh"
 
  "Ehh, maaf kak, maaf"
 
  "Hati-hati dong dek"

Saking buru-burunya, Chika sampai menabrak orang-orang yang ada disekitaran bandara.
 

  "Capeeeeeeee" teriak Chika. "Yaudahlah, gw cek aja dompetnya siapa tau ada no hpnya yakan" lanjutnya.

Setelah beberapa lama mengotak-atik dompet orang itu, akhirnya Chika menemukan nomor hpnya, dengan buru-buru ia segera menghubungi orang tersebut.

 Setelah beberapa lama mengotak-atik dompet orang itu, akhirnya Chika menemukan nomor hpnya, dengan buru-buru ia segera menghubungi orang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Setelah beberapa lama menunggu orang itu kembali, akhirnya dia datang dan menghampiri Chika.
 
  "Makasii banyak yaa"
 
  "Iya kak sama-sama, lain kali hati-hati. Harus lebih teliti lagi, ini barang penting tau kak" Chika yg menasehati orang tersebut dengan sedikit rasa kesal membuat orang itu tersenyum kepadanya.
 
  "Btw, gw Aran"
 
  "Chika" balasnya.

Setelah memperkenalkan diri masing-masing, Aran memperhatikan Chika yg tampaknya sedang kelelahan.
 
  "Mau minum dulu? Gw yang traktir"
 
  "Traktir?"
 
  "Yaa... itung-itung sebagai permintaan maaf gw"
 
  "Ga usah deh kak, gapa-"
 
  "Gada penolakan"

Lagi dan lagi ucapan Chika terus di potong olehnya. Tidak ada pilihan lain, Chika terpaksa harus mengikuti kemauan lelaki yang baru ditemuinya itu.
 
  "Mbak, jus mangga sama Coca-Cola"

Sembari menunggu pesanan mereka, Chika berusaha membuka topik supaya tidak ada keheningan diantaranya.
 
  "Btw, kakak dari mana?" Tanya Chika dengan perasaan gugup karena takut dikatain sok akrab.
 
   "Gw? Oh, gw dari Inggris"
 
   "Serius?!! Kok lancar bnget b.indo nya?"
 
  "Gw emang asli indo"
 
  "Ohh, pantesan aja"
 
"Lu lagi ngapain disini?"
 
"Tadinya sii nemenin papa, cuman ga tau deh"
 
"Papa?" Tanya si lelaki, memastikan.
 
"Kenapa?"
 
"Ohh, ngga gapapa. Btw, papa lu mau ngapain ke bandara?"
 
"Katanya mau ketemu sama orang tapi ga tau juga"
 
"Ohh"

Aran sedikit penasaran dengan siapa papa Chika akan bertemu tapi dia tidak ingin terlalu banyak bertanya. Bagaimana pun, dia juga baru saja bertemu dengan si gadis bermata coklat ini. Rasanya sedikit kurang sopan jika dia menanyakan hal yang lebih jauh lagi.

.
.
.
Continued

                       

Jngn lupa tinggalin jejak dlu hha.
see you in the next part. Bye!

Love and Lost (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang