17

605 81 2
                                    

"Pagii kak". Ucap Chika yg baru saja memasuki mobilnya Aran.
"Pagi Chika"
"Jadi kita mau kemana?". Tanyanya, mulai membuka topik pembicaraan.
"Hm gmna yaa jawabnya"
"Ish kak serius donggg!!". Ucap Chika, mengerucutkan bibirnya.
"Hahaha, udh liat aja nnti".
Chika sempat beberapa kali bertanya akan dibawa kemana dirinya, tapi Aran tidak menjawabnya, dia ingin Chika melihatnya secara langsung.
Tidak menghabiskan waktu lama, Aran sampai ditujuan nya. Chika turun dari mobil dengan tergesa-gesa, dia penasaran dengan apa yg ada di depannya itu.
"Aquarium?!! Kak, kakak kok tau sii klo aku pengen ke sini?!". Ucap Chika tersenyum lebar kepada Aran, menatapnya dengan tatapan amat sangat bahagia.
"Kemarin ada yg nge-tweet, katanya pengen liat aquarium siapa yaa?". Ucap Aran menyamakan tingginya dengan Chika, sedikit jongkok.
"Ohh jadi ada yg mantau nii yaa"
"Nanti klo ga dipantau Chika nya macem-macem". Sambung Aran, mulai melangkahkan kakinya menuju aquarium bersama Chika.

"Ehh kak, liat dh! Ikannya mirip banget sama kak aran". Ucap Chika menunjuk ke salah satu ikan buntal yg ada di depannya. Aran yg melihat itupun hanya bisa tertawa, ia berniat untuk mengejar Chika, memberinya hukuman. Dan permainan kejar-kejaran pun terjadi layaknya Tom and Jerry. Hingga akhirnya Chika berhenti, mengalah pada Aran.
"Hahh udah udah aku nyerah!". Ucapnya menarik nafas dalam-dalam, mengaturnya supaya rasa lelah nya sedikit hilang.
"Mau minum ga?"
"Lemon tea"
Tak ingin membuat Chika terlalu lama menunggu, Aran kembali menghampiri Chika dengan dua botol minuman di tangannya. Chika pun menerima minuman yg Aran bawakan, dia juga tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih. "Jadi abis ini mau kemana?". Tanyanya.
"Hm ke mall? Bioskop?"
"Mall aja deh hhe".

"Chika mau beli apa hm?". Tanya Aran, yg baru saja memasuki area mall bersama Chika.
"Apaa yaa? Aku pengen baju". Ucap Chika tersenyum kepada Aran, melingkarkan tangannya ke tangan Aran.
"Boleh, apapun mau nya Chika, kka beliin"
"Klo aku pengen beli mall nya gimana?". Tanya Chika menatap Aran sesaat, kembali berjalan bersama Aran.
"Bolehlah, boleh banget". Jawab Aran dengan polosnya.
"Hm ngga deh nanti bank berjalan nya bangkrut"
"Klo bangkrut kita jual rumah aja hahaha"
"Jual rumah kak aran maksudnya? Klo jual rumah kak aran sii ayoo ayoo aja". Respons Chika yg masih fokus dengan langkah kakinya, tersenyum tanpa melihat Aran.
"Jahatnyaaa".
Chika tidak membalas perkataan Aran, dia hanya tertawa kecil melihat ekspresi Aran yg menurutnya sangat lucu.

"Jadi Chika mau beli baju apa?"
"Kayanya aku ngga jadi beli baju deh kak, soalnya udah numpuk di lemari, banyak bangettttt!"
"So?"
"Es krim aja boleh?". Ucapnya menatap Aran dengan mata yg berbinar, memohon. Aran pun hanya mengangguk pelan, menandakan bahwa dirinya mengizinkannya.
Setelah beberapa lama berjalan mengelilingi dan mengunjungi banyak toko, ternyata hanya es krim yg Chika inginkan. Aran tidak marah ataupun kesal kepada Chika, Karena sifat itulah yg Aran suka dari sang nona Yessica Tamara.

"Jadi abis ini kita mau kemana lagi?". Tanya Chika yg masih sibuk dengan es krim nya, menatap Aran sesaat.
"Kita keliling mall aja dlu, siapa tau ada barang yg pengen Chika beli setelahnya". Jawab Aran, tersenyum kepada Chika hingga memperlihatkan gigi kelincinya itu.
Chika sangat menyukai sifat Aran yg begitu lembut terhadapnya, dia sama sekali tidak pernah membentak apalagi sampai main tangan. Sungguh dia lelaki yg sulit di temukan, aku berani bersumpah akan hal itu.
Tidak hanya sifat nya, tapi Chika juga menyukai senyuman Aran yg begitu manis juga mata yg selalu terlihat tulus.
Postur tubuh yang tinggi, rambut yg hitam dan sedikit orange tidak terlalu panjang, alis tebal dengan warna sedikit coklat, mata yg sedikit biru juga bulu matanya yg begitu lentik, hidung yg tidak terlalu mancung dengan kumis tipisnya, juga bibir yg tidak terlalu tebal dan akan membentuk hati ketika mulai tersenyum. Ya Tuhan begitu indah ciptaan mu ini, aku tidak bisa berhenti menatapnya.

"Chika es krim nya cair". Ucap Aran sedikit mengejutkan Chika.
"Ah ya Tuhan"
"Mau beli lagi?"
"Ngga kak, ga usah kita lanjut jalan aja".

Sudah sekitar 2 jam mereka berkeliling mall, ah tidak mungkin 3 jam mereka disana. Chika juga terlihat sudah lelah.
"Kak, kaki aku sakitt". Rengek Chika sedikit meneteskan air matanya.
"Kenapa? Lecet yaa? Kita duduk dlu sebentar". Ucap Aran, memegang bahu Chika dari samping berusaha membantu Chika untuk berjalan.
Chika duduk dikursi sedangkan Aran, dia hanya jongkok sembari berusaha melepas sepatu Chika untuk melihat keadaan kakinya. Chika hanya menangis, karena kakinya benar-benar begitu sakit.
"Ssstttt don't cry baby!". Ucap Aran menghapus air mata yg sudah sedari tadi membasahi pipi chubby milik Chika. "Tunggu disini sebentar, jangan kemana mana!". Lanjutnya, meninggalkan Chika seorang diri.

Tidak lama dari itu, Aran kembali dengan satu kotak di tangannya. Awalnya Chika penasaran dengan apa yg ia bawa, tapi untuk saat ini Chika hanya akan diam sampai Aran sendiri yg memberitahunya.
"Lain kali, klo kemana-mana pake sepatunya yg agak longgaran dikit yaa!, biar ga lecet lagi". Ucap Aran sembari memakaikan sepatu yg baru saja ia beli untuk Chika. Yaps betul, kotak yg tadi dia bawa berisi sepatu. Chika benar-benar tidak menyangka akan hal ini, dia sangat bersyukur karena dihadapan nya ada org yg selalu menemani dan memperhatikan Chika. Ya Tuhan apa lagi ini.
"Masii kuat jalan ga? Klo ngga kka gendong aja yaa"
"Ehh ngga kak, klo dari sini ke mobil aku bisa kok". Jawabnya berusaha meyakinkan Aran bahwa dirinya kuat untuk berjalan.

Diperjalanan Chika hanya tertidur, dengan kedua bola matanya yg tertutup topi. Aran juga tidak tega jika harus membangunkan gadis mungil nya itu. Karena jujur, menurutnya Chika terlihat begitu imut ketika sedang tidur, yaa walaupun sekarang wajahnya tidak terlalu terlihat. "I hope we can continue to be together babe". Batin Aran menatap Chika sesaat, lalu kembali fokus dengan apa yg ada didepannya, jalanan.

"Kak lu mau bawa gw kemana?!. Ucap Chika yg baru saja terbangun dari alam mimpinya, mulai panik ketika melihat jalan yg sudah terlihat bukan daerah Jakarta lagi. "Ih sumpah kak, kita mau kemana?!". Lanjutnya, menatap Aran yg saat ini masih fokus menyetir mobilnya.
"Liat aja nanti".

Setelah sekitar 2 jam Aran mengendarai mobil nya, akhirnya dia sampai juga di tempat tujuannya. Dengan terpaksa dia harus membangunkan Chika, karena tadi Chika kembali tertidur.
"Chik, bangun Chik! Kita udh sampe". Ucap Aran, berusaha membangunkan Chika dengan mengelus-elus puncak kepalanya.
"Hm? Udh nyampe yaa?". Tanya Chika dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Iyaa, ayoo bangun! Kmu belum makan siang"
"Kita dimana kak?"
"Liat aja keluar".
Tanpa basa-basi, Chika dari mobil, penasaran dengan apa yang ada dihadapan nya. Aran pun ikut keluar bersama Chika.
"Pantai?! Seriously?!"
Aran tidak merespons pertanyaan dari Chika, ia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
Tanpa harus berfikir panjang, chika memeluk Aran. Bahkan tanpa memberi salam terlebih dahulu. Huh tidak sopan sekali gadis nakal.
Aran berusaha untuk terlihat baik-baik saja, alias stay cool. Tapi hatinya tidak bisa berbohong, rasanya ada banyak sekali kupu-kupu yang berterbangan didalam perut nya. Tuhan apa ini?!.
"I'm very very very very happy, thank you kak". Bisik Chika yg masih berada dalam pelukan Aran.
Aran melepaskan pelukannya, menatap Chika dengan tatapan yg begitu dalam juga tulus, memegang kedua pipi chubby milik gadisnya. "Bahagiaku adalah melihatmu tersenyum". Ucapnya.
"Udh terharu-terharu nya nanti aja kita makan dlu yaa". Lanjutnya, mulai berjalan menuju salah satu restouran yg berada tidak jauh dari tempat dimana Aran memarkirkan mobilnya.

Pukul 17.24 keduanya telah selesai makan, dan kini Aran memutuskan untuk mengajak Chika ke tepi pantai, melihat pemandangan dimana matahari akan segera menenggelamkan diri.
Chika bersandar di bahu Aran dengan tangan yg melingkari tangan sang pacar.
"Thank you for today, I'm happy". Gumam Chika, menatap Aran sesaat, lalu kembali melihat pantai dengan air yg terus menghampiri secara perlahan.
"I'm happy if you're happy". Respons Aran yg ikut menatap Chika.
"Aku boleh nanya?"
"Boleh"
"Apa yg kka suka dari aku?". Tanya Chika dengan tatapan yg begitu penasaran.
"I like everything about you"
"Contohnya?"
"I love your smile, the way you walk, the way you talk, the way you laugh, i love everything". Jawab Aran, tersenyum lebar kepada Chika. Chika tidak langsung meresponsnya, ia hanya ikut menatap Aran, lalu memeluknya dari samping.
"Kak, aku ada hadiah buat kka"
"Hadiah ap-". Belum selesai melanjutkan ucapannya, sebuah kecupan manis mendarat di pipi kanan nya. Lagi, kupu-kupu yang tadi hinggap kembali memenuhi bagian perut Aran.
"Thank you for loving me, i hope you Will never leave me, i love you!".gumam Chika.
______

Hm sorry baru up skrng. Btw jngn lpa vote+komen. see you in the next part, thank u-!!!.

Love and Lost (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang