Chapter 3

1.5K 92 3
                                    

Author's POV

Rabu.

'Hari Raya Rindu' kalau kata Najwa Shihab. Apakah terlalu berlebihan kalau Kevin merindukan Sabrina? Karena nyatanya memang seperti itu. Sampai - sampai semalam Kevin tidak bisa tidur karena terlalu senang memikirkan kalau besok ia akan ke dufan bersama Sabrina. Eitss, jangan lupakan Vidi ya, Vidi juga diajak oleh Sabrina :)

Mereka bertiga berencana pergi ke dufan jam 2 siang. Agar Kevin bisa istirahat sebentar setelah latihan. Kebetulan hari itu Vidi mengisi acara musik di CNM. Jadi supaya lebih praktis, Sabrina dan Vidi akan berangkat dari CNM bersama lalu menjemput Kevin di pelatnas.

Saat ini para atlit sedang break sebentar usai latihan fisik di lapangan.

"Vin, gue liat-liat kayaknya lo lagi happy banget ya", tanya Marcus.

"Emang keliatan ya Koh kalo gue lagi happy?"

"Etdah, lo ditanya malah balik nanya. Iyalah jelas banget. Gue kenal lo bukan setahun dua tahun Vin. Gue udah apal banget sama tingkah lo hahaa. Lagian tumben juga lo semangat banget latihan, biasanya kan males-malesan", jelas Marcus.

"Iya nih Koh, gue lagi happy sekarang. Nanti gue mau ke dufan sama Sabrina sama Vidi"

"Sabrina? Sabrina yang mana Vin?"

"Sabrina Tanuwijaya Koh, waktu itu gue dikenalin sama Vidi"

"Buset. Jangan bilang itu anaknya Airlangga Tanuwijaya, yang punya CNM"

"Hehee, iya Koh emang bener itu orangnya" jawab Kevin cengengesan.

"Gila gila, makin kesini lingkup pertemanan lo gak main-main ya Vin. Dari temenan sama artis terus selebgram sekarang sama anak konglomerat"

"Hmmm bukan itu Koh yang gue liat, Sabrina itu beda. Gue suka kepribadiannya. Gue suka sama cara Sabrina nge-treat orang lain. Meskipun dia direktur, sama bawahannya dia nggak bossy Koh. Sabrina sama sekretarisnya aja udah kayak temen. Dia itu nggak terlalu memberi batas yang nyata antara bos dan karyawan. Se-down to earth itu orangnya. Satu lagi, sebagai direktur jelas pendidikannya tinggi. Tapi cara dia ngomong itu nggak ninggi, ngerti nggak Koh? Mana orangnya cantik lagi, cantiknya tuh classy. Di saat yang bersamaan dia juga cute. Ah, bisa-bisa ga kelar kelar gue nyeritain soal Sabrina" jelas Kevin panjang lebar.

"Wow. Jarang-jarang lo cerita soal cewek sampe kayak gini Vin. Lo ada rasa Vin sama Sabrina?" tanya Marcus to the point.

"Hmm, gue rasa iya Koh. Cuma gue cukup tau diri aja sih", jawab Kevin sambil menunduk.

"Jangan minder gitu Vin. Lo jangan melihat Sabrina dengan segala hal yang dia punya. Fokus ke perasaan lo. Cinta itu gak mandang status. Mau dia direktur, anak konglomerat, atau anaknya presiden sekalipun, kalo lo suka, ya perjuangin!"

Kevin terdiam mendengar penuturan Marcus. Dirinya masih belum yakin untuk melangkah sampai di tahap itu. 'Biar ngalir aja lah sekarang, gue niatnya temenan dulu aja sama Sabrina' batin Kevin.

Kevin memang dekat dengan Marcus layaknya kakak beradik. Kevin cukup sering menceritakan kehidupan pribadinya kepada Bapak dua anak itu. Bercerita tentang segala hal tentu akan aman, karena Marcus bukan tipe orang yang suka berghibah. Selain itu, Marcus juga tipe orang yang objektif, jika Kevin salah ia tidak akan membela meskipun Kevin dekat dengannya, justru menasehatinya namun tidak terkesan menggurui.

Setelah selesai dengan latihannya, Kevin bergegas kembali ke asrama untuk beristirahat sebentar sebelum nanti pergi ke dufan.

****

Girl Like You || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang