Chapter 20

1K 80 9
                                    

Author's POV

Sabtu ini Sabrina menemani Kevin latihan di pelatnas. Ia tengah duduk di bangku pinggir lapangan ketika Koh Herry datang dan duduk di sampingnya.

"Terus terang saya kaget Sab begitu tau Kevin sama kamu", ucap Koh Herry membuka percakapan dengan Sabrina.

"Hmmm, Saya sendiri juga nggak ngira bisa sama Kevin Koh", jujur Sabrina.

"Iyaa, nyalinya gede juga dia, berani ngedeketin kamu. Kalo Saya di posisi Kevin sih udah mundur teratur ", ucap Koh Herry yang diakhiri dengan kekehan.

"Hehee Koh Herry bisa aja. Justru malah Saya yang ngerasa beruntung bisa sama Kevin", balas Sabrina sambil memandangi Kevin yang tengah berlatih di lapangan.

"Kamu suka sebel nggak kalo Kevin mulai ngambekan?"

"Sebel sih enggak Koh, cuma kadang gemes aja pingin nyubit hahaa. Itu memang cara dia mengambil sikap kalau nggak suka terhadap suatu hal. Saya sih coba buat memahami apa penyebab dia ngambek dan cari celah untuk ngatasinnya.", jelas Sabrina.

"Kamu ini 11 12 sama Sinyo ya. Jadi pihak yang mengalah dan nurunin ego kalau Kevin udah mode ngambek. Padahal bisa aja diambekin balik"

"Kalo gitu mah ga akan selesai Koh masalahnya. Yang ada hubungan saya sama dia yang selesai", ucap Sabrina.

"Nggak salah sih Kevin milih kamu. Anak itu udah dewasa sekarang. Udah tau mana yang cocok diajak serius"

Sabrina hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Koh Herry. Gadis itu refleks mendongak ketika mendengar suara Kevin bersamaan dengan kecupan singkat di puncak kepalanya.

"Kamu nggak bosen nungguin aku latihan?", tanya Kevin sembari menyeka keringat di tubuhnya.

"Enggak"

"Yaudah yuk. Aku bersih-bersih dulu terus kita berangkat", ajak Kevin.

***

Kevin mengajak Sabrina ke rumah orangtuanya di Banyuwangi. Tepatnya setelah obrolan mengenai keseriusan hubungan mereka beberapa waktu lalu. Kevin ingin Sabrina bisa mengenal lebih dekat orangtua dan keluarga besarnya.

"Dirumah kamu lagi ada siapa Vin?", tanya Sabrina begitu mobil yang mereka naiki memasuki area rumah orang tua Kevin.

"Ortu-", jawab Kevin menggantung sambil mencari-cari apakah ada mobil lain yang terparkir di halaman. "Tapi kayaknya ada sodara juga deh", tambah Kevin.

Sabrina turun dari mobil sementara Kevin mengambil paperbag yang disiapkan Sabrina untuk orangtua Kevin di kursi belakang.

'Mama pasti seneng Sabrina bawain salah satu merek cake favoritnya', pikir Kevin.

Kevin mengulurkan tangan ke arah Sabrina sebelum berjalan masuk ke rumah, yang tentu saja disambut hangat oleh Sabrina.

Ruang tamu sepi, begitu juga ruang tengah. Kevin langsung mengajak Sabrina menuju area dapur. Dan benar saja, terdengar suara orang bercakap-cakap saat Kevin dan Sabrina berjalan ke area dapur.

"Eh, Sabrina udah datang! Apa kabar kamu, Nak?"

Belum juga mengucapkan salam, Nia sudah sadar dengan kehadiran mereka dan menyambut dengan raut wajah sumringah.

Girl Like You || Kevin SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang