"Dev" panggil Kanzie yang duduk di sebelahnya sedangkan Aslan duduk di di kursi belakang. Karena Kanzie sudah SMA jadi Selena dan Xavier mengizinkan Kanzie untuk membawa mobilnya sendiri, sedangkan Deva masih kelas 9 SMP dan Aslan kelas 8 SMP jadi mereka terkadang akan memaksa Kanzie untuk mengantar ke sekolah.
"apa?" tanya Deva menatap Kanzie bingung.
"semalem papa nyuruh gue nanya ke lo" ucap Kanzie membuat Deva bingung.
"tanya apaan?" tanya Deva bingung
"maaf sebelumnya gue tanya ini, tapi ini seumpama kok. Gimana kalau seumpama tiba-tiba keluarga kamu pengen bawa kamu balik dan jauh dari keluarga kita, kamu pilih ikut mereka atau tetep stay sama kita?" tanya Kanzie membuat Deva diam. Pertanyaan ini juga pernah terlintas di otaknya.
"sebenernya Deva juga bingung, tapi tergantung sih... kalian mau nerima Deva apa nggak hehehe... soalnya Deva nggak mau jadi beban buat kalian." jawab Deva dengan senyumannya.
"gini-gini...jangan mikirin kamu beban apa enggak deh, pilih pergi sama keluarga kandung atau tetep stay sama keluarga kita yang sekarang?" tanya Kanzie lagi
"Deva lebih milih stay kak, semalem Deva juga udah bilang ke mama kalo rumah Deva ya kalian, alasan Deva mau bertahan sampai sekarang ya... mama sama papa. Keluarga kandung Deva itu cuman nenek and now she's gone." jawab Deva sambil menatap tangannya yang saling bertautan.
"setelah tau dimana orangtua Deva dan ngeliat mereka secara langung, Deva semakin yakin kalau sosok orangtua yang Deva mau itu mama papa. Alasan Deva milih mama papa bukan karena orangtua kandung Deva yang miskin atau gimana tapi karena tatapan mereka, mereka nggak punya tatapan seteduh tatapan mama papa waktu natap Deva." lanjut Deva lagi. Kanzie yang duduk di sebelahnya hanya bisa mengelus pundak Deva.
"dahlah kasih tau aja kak. mama papa suruh kak Kanzie tanya gitu soalnya mama papa mau adopsi lo Dev, tapi mama papa takut lo nya nggak setuju. Secara kalau adopsi, keluarga lo secara hukum bukan lagi orangtua kandung lo tapi udah mama papa." ucap Aslan yang tidak bisa mengontrol mulutnya.
"kebiasaan si goblok, orang itu kalo ngajak diskusi pelan-pelan. To the point itu bagus tapi ya harus tau situasi dulu dek." omel Kanzie melirik Aslan dari kaca kecil yang ada di bagian depan.
"ya gimana kak, kan kata mama kalau habis ngorek cerita kelam seseorang harus bisa nutupnya dan bikin dia seneng, ya ini Aslan lagi berusaha nutup cerita Deva biar seneng." jawab Aslan.
"jadi gimana Dev? Kalau kamu setuju nanti kakak yang kasih tau papa mama biar cepet di urus berkas-berkas dan yang lainnya." ucap Kanzie yang diangguki oleh Deva.
"chat mama papa dek buruan sebelum papa berangkat kerja" perintah Kanzie excited yang langsung diangguki oleh Aslan.
"kak nanti akta Deva bisa pake nama mama papa nggak?" tanya Deva bingung.
"seinget gue nggak bisa Dev, coba nanti kamu tanya ke papa mama aja atau kalu nggak chat opa aja biar dijelasin sekalian" jawab Kanzie yang diangguki oleh Deva.
***
"mamaa..." paggil Xavier dengan baju kerja yang sudah rapi di tubuhnya.
"loh papa, kenapa balik lagi? Ada yang ketinggalan?" tanya Selena yang sedang menemani Kenzo bermain menatap suaminya itu bingung.
"berkas-berkas buat adopsi Deva mana ma? Tadi aku dapet chat dari Aslan katanya Deva udah setuju" ucap Xavier dengan senyuman senangnya.
"udah aku masukin map terus aku taro di brankas kamu" ucap Selena dengan tersenyum. Akhirnya setelah tiga tahun lamanya Deva akan segera menjadi anak nya yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Step Mother -After Marriage
RandomSequel LSM---- sebelum baca ini disarankan untuk membaca Lovely Step Mother. tapi kalau mau langsung baca ini juga gwenchana kok. -------------------------------------------------------------- setelah pertemuan yang tidak terduga dengan anak kecil...