•1 🌓 [Pre]

57 8 2
                                    

Sambil nonton mv barunya ✨

**

Aku lahir di keluarga yang sederhana. Keluarga yang lebih nyaman dengan apa yang dimiliki saat ini, yang tidak harus berpakaian mewah selayaknya orang elite pada umumnya, atau harus mematuhi peraturan tertentu. Untuk menghindari politik di kota, pada akhirnya ayahku membangun rumah di area perbukitan, dengan jumlah penduduk yang sedikit, tidak ada polusi, tidak ada peraturan yang mengikat, tidak ada kendaraan bermesin yang berlalu lalang dan yah ... kami sangat bahagia di sini.

Ah, aku Shin Hyera. Ayah dan ibuku biasa memanggilku Ara, atau Hyera. Kebetulan aku adalah gadis yang kurang disukai beberapa lelaki di desa ini. Baiklah, aku menyebut wilayah ini desa. Berbicara mengenai lelaki di desa ini, banyak dari mereka mengatakan bahwa aku gadis yang barbar, jika ada waktu senggang, aku bahkan pernah mengajak mereka untuk berkelahi.

Tidak ada alasan khusus, mungkin karena memang aku senang mencari masalah dengan mereka. HAHA. Sepertinya itu alasan mengapa mereka tidak menyukaiku.

Satu-satunya lelaki yang mau berteman denganku hanyalah Yejoon. Sebetulnya, dia lelaki yang pendiam. Kalau boleh menceritakannya, dulu Yejoon pindah ke desa ini tepat di usiaku yang ke 8 tahun. Dia lelaki yang cukup manis, hanya saja dia sedikit takut dengan seorang perempuan.

Saat itu adalah hari yang sangat cerah. Aku berada di sebuah ladang jagung dengan ibuku. Kami bermaksud membuat sup jagung bersama untuk memperingati hari ulang tahunku, jadi kami harus memanen beberapa jagung untuk kami masak di malam hari. Sambil menunggu ibu, aku duduk di sebuah batu, mungkin bersenandung kecil, atau sekadar merasakan hembusan angin yang menerbangkan helaian rambutku.

Aku mengangkat tanganku ke langit, mencoba menghalau sinar. Perlahan mengerjap, astaga, sinarnya terang sekali.

"Ara?"

Aku menoleh, ibuku melambai padaku, ia memintaku untuk mendekat ke arahnya.

"Iya, ibu?"

"Ayo pulang. Kurasa jagung-jagung ini sudah cukup untuk makan malam kita nanti," ujarnya padaku.

Aku tersenyum lalu menggandeng tangannya, meninggalkan ladang dan langsung kembali ke rumah.

Hyacinth merupakan tumbuhan berbunga yang dirawat ibuku jauh sebelum aku dilahirkan. Saat tiba di rumah, aku membiarkan diriku tenggelam memandangi bentuk bunga itu, sesekali menyentuh bunganya, rasanya gemas sekali.

"Ara?"

Aku menoleh untuk menemukan ayahku berdiri di ambang pintu, dengan satu lelaki dewasa dan juga satu anak kecil di hadapannya, sepertinya dia seusiaku. Mungkin karena aku terlalu sibuk memandangi bunga, aku sampai tidak sadar ada orang lain yang mendatangi rumahku.

Jujur saja, di masa itu, tidak banyak lelaki seusiaku. Para lelaki mulai berdatangan sejak ada perekrutan pengawal kerajaan beberapa tahun kemudian. Jadi, kedatangannya cukup membuatku penasaran.

Ibu menghentikan kegiatan memasaknya ketika tamu datang. Kami duduk bersama di ruang keluarga. Anak lelaki itu sama sekali tidak tersenyum, dia sering menundukkan kepalanya. Aku yang mengamatinya memiringkan kepalaku, bingung.

"Kami baru saja pindah kemari. Maaf istriku tidak bisa datang, kami baru membuka kedai jadi aku dan anakku yang mewakilinya," ujar pria itu mengawali pembicaraan.

"Kami senang bisa mendapat tetangga baru. Perkenalkan aku Shin Jae Wan, dan ini istriku, Oh Da Mi. Dan perkenalkan, ini anak kami satu-satunya. Tolong perkenalkan dirimu, nak," ayah memperkenalkan kami satu persatu namun kemudian dia menatapku, memintaku untuk memperkenalkan diri.

Aku tersenyum malu-malu dan tersenyum, "halo namaku Shin Hyera."

Pria di hadapanku tersenyum, "namaku Son Do Kwang."

One Long Line (Removed To Return)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang