6 - Jangan Bilang... Kamu Cemburu?

5.9K 327 0
                                    

Happy reading!

Janlup vote🌟

Komentar ugha💬

❥❥❥

"Assalammualaikum, Bu! Lona sekolah dulu!"

"Waalaikumussalam! Inget, ya! Belajar yang rajin! Jangan ngomongin kiss sama making love melulu!" balas seorang wanita paruh baya pada putrinya, menohok Wilona yang berjalan menuju gerbang rumahnya.

Sialan. Gara-gara si Al ini, batin cewek itu kesal sekaligus menahan malu kala mendengar sarkasme ibunya yang diucapkan sambil berteriak.

Tiba-tiba ia merinding jika mengingat kembali kejadian semalam di saat ibunya menginterogasinya habis-habisan.

Kemarin Wilona ditanya apakah dia punya pacar, apakah dia diam-diam melakukan hal-hal intim di sekolah dengan pacarnya, dan berbagai macam pertanyaan frontal lainnya.

Raut wajah ibunya saat itu juga sangat garang, membuatnya menciut saking takutnya. Dan dengan susah payah Wilona menjelaskan bahwa kecurigaan ibunya hanya salah paham belaka.

"Untung Ibu percaya sama yang aku bilang. Kalo nggak, mungkin Ibu bakal cari cowok yang nelpon aku kemarin terus kita dituduh yang nggak-nggak," ucapnya pada dirinya sendiri setelah sampai di gerbang rumahnya yang sedikit terbuka, lantas mengembuskan napas pelan.

"Dituduh ngapain?"

Suara berat seseorang menyentak pikiran Wilona. Ia segera menatap ke arah sumber suara, mendapati sosok Al yang duduk di atas sebuah motor matik. Cowok itu melambai padanya seraya tersenyum, yang lagi-lagi membuat Wilona salah tingkah.

"K-kamu!" ucap cewek itu garang sambil menunjuk-nunjuk, sementara itu Al tampak tenang di atas motornya.

"Kenapa?"

"Ngapain di sini?!"

"Jemput kamu," jawab cowok itu singkat, lantas menepuk tempat yang ada di belakangnya. "Sini, duduk."

Hah? 'Kamu'? Nggak salah denger, nih?

Wilona memandang Al dengan tatapan aneh. Mata cokelatnya menelisik cowok itu dari atas sampai bawah.

"Kok gaya bicara kamu berubah?"

"Coba-coba aja." Al kembali tersenyum, sanggup menghentikan Wilona berpikir lebih jauh tentang gaya bicaranya yang berubah. Lagi-lagi cowok itu menepuk tempat yang ada di belakangnya. "Buruan. Ntar telat."

"Iya, iya." Wilona pun menghampiri Al dan duduk di atas motor matik cowok itu, lalu bertanya dengan nada ragu-ragu, "Gapapa, nih? Aku bisa ke sekolah sendiri, kok. Lagian nggak mau ngerepotin juga."

"Gapapa," jawab Al sembari memakai helmnya, setelah itu memberikan sebuah helm merah muda kepada cewek di belakangnya. "Nih, pake." Segera ia menyalakan mesin motornya.

"Makasih," jawab Wilona sambil menerima helm yang diberikan oleh cowok di depannya. Perhatiannya tertuju pada warna helm itu yang sangat sesuai dengan seleranya. "Ini helm punya siapa? Warnanya kesukaan aku banget."

My Possessive AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang