29 - 3010

2.6K 145 6
                                        

Happy reading!

Janlup vote🌟

Komentar ugha💬

❥❥❥

Al tidak suka perasaan ini. Rasa ini sama seperti ketika ia melihat Deon masih cari perhatian ke Wilona, saat bayi laki-laki bernama Danish itu menempel ke Wilona, juga saat gadis itu lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang lain daripada dengan dirinya―seperti saat kerja kelompok beberapa waktu lalu. Al tidak suka. Ia amat membenci semua gangguan yang berusaha merebut Wilona dari dirinya.

Al hanya ingin Wilona cuma melihat dirinya seorang, hanya memperhatikan dirinya, hanya tersenyum kepadanya, dan hanya menghabiskan waktu dengannya. Al tidak mau ada orang lain yang mengganggu waktu kebersamaan mereka.

Lantas Al berdiri dari tempatnya, berniat menghampiri Wilona, namun bajunya ditarik oleh Diego sehingga ia kembali duduk.

"Mau ke mana lo?" tanya Diego sambil memicingkan matanya.

"Mau nyamperin Wifei. Awas," ketus Al, menepis tangan Diego yang menarik bajunya.

"Diem di sini lo. Gak usah ke mana-mana. Bentar lagi mau mulai ini," cerocos Diego panjang. "Biarin Lona sama temen-temennya napa si."

"Nggak!"

"Ken, lo tahan dia. Jangan sampe ni orang ke mana-mana." Diego menoleh ke arah Kenzi, memberikan kode.

"Oke."

Al yang melihat kelakuan dua sejoli itu segera mengumpat di dalam hati. Apa-apaan ini?

"Mending lo kendaliin emosi lo." Diego beralih menatap Al. Ia geleng-geleng kepala sambil berdecak. "Apa-apa dicemburuin. Liat cewe lo sama orang lain dicemburuin. Liat dia main sama temennya dicemburuin. Besok apa lagi? Liat dia sama cowo lain? Baru mampus lu."

"Mulut lo!" sentak Al emosi. "Lo mending diem. Lo gatau 'kan gimana rasanya jadi gue."

"Ya emang," sahut Diego enteng. "Gue 'kan gak cemburuan kayak lo."

Anjim. Sengit banget, batin Kenzi yang diam-diam menyaksikan pertengkaran kecil antara Al dan Diego.

"Setelah gue liat-liat, lo terlalu ngekang cewe lo. Dari semua kisah cinta yang sering gue denger dari orang-orang, cewe itu paling nggak suka dikekang," ucap Diego headshot, berhasil membuat Al overthinking.

"Tapi Wifei ngga kayak gitu," sanggah Al.

"Iya, sekarang emang nggak. Tapi lo 'kan nggak tau apa yang bakal terjadi besok-besoknya. Bisa aja dia muak sama lo 'kan, terus minta putus."

Buset, si Diego nggak ada apes-apesnya ngomporin orang. Kenzi berkeringat dingin, khawatir. Akhirnya ia angkat bicara, menengahi mereka. "Woi, lu pada kok malah curcol? Bentar lagi mau mulai ini."

"Oh iya." Perhatian Diego teralihkan. Ia segera bergabung dengan anggota tim yang lain. "Lo pada juga buruan ke sini!"

Kenzi melirik Al, yang masih diam di tempatnya. Jemarinya menepuk pundak cowok itu, memberi semangat. "Mending lo chat Wilona. Ungkapin aja apa yang lagi lo rasain."

My Possessive AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang