Happy reading!
Janlup vote🌟
Komentar ugha💬
❥❥❥
"Sialan. Gara-gara si Deon aku jadi kelepasan ngomong pake bahasa gue-lo. Duh...," gumam Wilona kesal. Untung saja ibunya tidak tahu kalau ia berbicara menggunakan kosakata 'gue-lo' tadi, jika ketahuan bisa saja ia tidak dapat jatah kuota bulanan.
Bel masuk baru saja berbunyi dan kini kelas 11 MIPA 2 menantikan guru yang akan mengajar mata pelajaran pertama.
Lantaran belum ada tanda-tanda guru akan masuk, banyak siswa-siswi yang memilih sibuk dalam kegiatan masing-masing. Ada yang sedang bermain game online di pojokan, ada yang asyik berjoget TikTok di depan meja guru, ada juga yang sangat serius membaca novel dalam diam.
Semuanya tenggelam dalam kegiatan masing-masing, termasuk Wilona yang menyibukkan dirinya membaca komik online di website ilegal andalannya.
"Akhirnya season dua keluar juga...!!" pekiknya girang tanpa mempedulikan lirikan dari teman-teman sekelasnya. "Duh, si ML ganteng banget anjir. Eh, tapi masih gantengan bapaknya si FL. Papa masih stok istri ga, ya? Pengen jadi mamah tiri. Duh, halunya lancar ya, Bund...."
Lirikan dari teman-teman sekelas mengarah pada Wilona. Ada yang geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Ada juga yang menanggapi dengan mengangkat bahu. Semuanya sudah biasa dengan tingkah absurd cewek itu yang lebih mengidolakan cowok ganteng 2D daripada yang di dunia nyata.
Sumpah nggak betah banget di kelas ini. Nggak ada yang seserver, batin Wilona untuk yang ke sekian kalinya setiap ia bergembira seorang diri dengan hobinya.
Teman-teman sekelasnya memang friendly dan tidak ada aksi hujat-menghujat jika ada perbedaan hobi atau idola. Bisa dibilang mereka saling toleransi. Tapi masalahnya hanya dirinya sendiri yang hobi membaca komik online di kelasnya.
Wilona melirik iri ke arah teman-temannya yang berkumpul dengan serunya.
Kumpulan anak emel ada, k-popers ada, kutu buku ada, maniak novel sad ending sama happy ending ada. Cuma masalahnya kenapa nggak ada anak animelovers atau manhwalovers, sih?! lanjutnya sebal di dalam hati, lantas merebahkan kepalanya di meja.
"Nggak tau ah. Mending lanjut baca season dua."
Mulanya Wilona berpikir begitu, sebelum tiba-tiba seseorang duduk di sampingnya sambil meniru posisinya. Ia dan orang itu saling berpandangan selama beberapa detik.
"Eh buset kamu ngapain di sini?!"
Wilona segera mengangkat kepalanya dan menatap cowok itu tajam, yang ternyata adalah Deon. Cowok bermata lentik itu memberikan cengiran khasnya.
"Lanjut ngomong sama lo dong, sayangku," ucap Deon menggombal, sayangnya tidak mempan pada Wilona yang sudah kebal dengan gombalan cowok itu.
"Pergi sana. Pengen muntah lihat kamu di sini," usir Wilona tanpa perasaan, mengibaskan tangannya dengan angkuh.
"Nggak mau ah," balas Deon cuek, lalu ia tersenyum lebar. "Selingkuh, yuk?"
Buk, buk, buk!
"Sana pergi! Lo mau gue kena amuk Tania, hah?!" geram Wilona sambil menimpuk Deon dengan buku paket kimia yang lumayan tebal, membuat cowok itu meringis.
"Sumpah lo jahat banget sama gue!"
"Bodo amat! Pergi sana!" usir Wilona lagi, lalu mendorong punggung cowok itu keluar kelas tanpa ampun. "Kalo lo masuk kelas gue lagi, awas lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Al
Teen FictionFOLLOW SEBELUM MEMBACA (MARI MENGHALU BARENG-BARENG :D) --- Wilona, yang sama sekali tidak pernah berpacaran selama tujuh belas tahun tapi sangat menginginkan punya pacar sesuai tipenya, tiba-tiba secara tak sengaja bertemu dengan cowok posesif yang...