15 - Saya Bukan Istrinya Anak Tante

4.2K 293 56
                                    

HAPPY 4K VIEWS!!!!! 🎉🎉🎉🔥🔥 *sangat ga nyangka secepat itu, pdhl masih sabtu kemarin 190 views, terima kasih banyak!♥♥♥

***

Happy reading!

Janlup vote🌟

Komentar ugha💬

❥❥❥

"Wifei."

Begitu Wilona sampai di depan gerbang sekolahnya, ia disambut Al yang tersenyum. Di belakang cowok itu ada Diego yang membonceng Siaela, cewek itu melambaikan tangan seraya menyapa, dan di sebelah Diego ada Kenzi yang wajahnya tertutup helm.

Wilona diam sembari memandang mereka.

Melihat tak ada respons apa-apa, Al membuka helm full face-nya, mengundang jeritan kagum dari beberapa siswi yang sedang menunggu jemputan. Mata hitam teduh itu menatap lurus ke mata cokelat Wifei-nya, lantas menyugar rambutnya ke belakang lalu turun dari motornya.

"Wifei," panggil Al lagi seiring langkah kakinya yang mendekat, senyuman tak pernah luntur dari wajahnya.

Tepat di hadapan Wilona, Al mengulurkan tangannya dan mendekap tubuh gadis itu erat-erat, seolah menyiratkan bahwa ia tidak akan pernah melepasnya. Wajah tampan cowok itu terbenam di ceruk leher gadis itu, mencari kenyamanan di sana. Hal tersebut sontak membuat Wilona mengerjap kaget, sementara sekitarnya sudah heboh dipenuhi jeritan.

"Wifei...," panggil Al serak. Ia tersenyum saat menghirup aroma manis di leher Wilona. Kehangatan ini membuatnya nyaman. Pelukannya semakin erat. "Kangen."

Deg, deg, deg.

Wilona hanya mampu tersenyum canggung, dibiarkannya Al memeluknya cukup lama, kemudian tangannya terulur mengusap rambut hitam cowok itu dengan lembut. "Maaf ya udah menghindar," katanya merasa bersalah. "Itu, aku cuma... malu sama sikap aku kemarin."

"Gapapa," balas Al lembut sambil melepas pelukannya. Satu tangannya menangkup wajah gadis itu, membuat mata mereka kembali bertubrukan. "Mau ikut nggak?"

Wilona memalingkan matanya ke arah lain. Pipinya memanas saat mata hitam teduh itu menatapnya intens. "K-ke mana?" cicitnya, terdengar lucu dan menggemaskan hingga Al terkekeh kecil.

"Ke rumah aku."

"Hah?"

Mendengar ucapan ambigu Al, sontak Wilona menatap cowok itu bingung, sementara Al mati-matian menahan hasratnya yang ingin mengurung gadis itu di pelukannya saking gemasnya.

"Ehem. Kita main di rumah aku," ucap Al menjelaskan maksudnya. Wilona ber-oh sesaat, lalu terbatuk hebat saat mendengar kalimat selanjutnya. "Eh, nggak, tepatnya main di kamar aku sih. Di atas ranjang."

"AL!!"

"Haha."

Sementara Wilona memukul Al sambil menjerit malu, Diego dan yang lainnya hanya mampu menonton sambil bermonolog kapan drama pasangan calon suami-istri itu selesai.

"Apalah kita, seonggok debu," tukas Diego menyindir pasangan itu sambil berekspresi sebal, disambut ekspresi Kenzi yang lebih sebal lagi.

"Yang udah punya cewek mending diem, deh! Merusak suasana!"

Diego melirik sinis. "Dih! Makanya, cari cewek sana! Gitu aja tolol!" cibirnya sewot, dibalas tawa kecil Siaela yang terkikik melihat pacarnya julid ke Kenzi.

My Possessive AlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang