Epilog

18.3K 1.1K 208
                                    

.

.

.

Ellen Pov

Catatan perjuangan akhir-
Enam bulan setelah kepergian sang Lagniappe.

Aku dan Max menghampiri putra kembar kami yang terlihat sangat tampan dengan jubah dan topi wisuda mereka. Cashiel dan Cashio akhirnya lulus dari universitas, si sulung dengan gelar sarjana kedokteran dan si bungsu  sebagai lulusan bisnis yang hebat.

"Selamat untuk kalian sayang..." Aku memberi buket bunga untuk Cashiel, sementara Max memberikan pada Cashio. Aku memeluk kedua putra kembarku, Luwis juga melakukan video call  memberi ucapan selamat untuk saudara-saudaranya. Ya begitu...Seindah itu hubungan kami saat ini. Setelah Abigael pergi, kami pun menata kehidupan yang baru. Tak lagi terperangkap dalam kesedihan.

Namun, secara khusus Max. Dia masih sering diam tanpa sebab, lalu airmatanya turun tanpa alasan. Kami juga pernah kelimpungan mencarinya, karena dia tidak pulang di saat musim dingin kemarin. Ternyata dia berada di makam El, katanya takut anaknya itu kediginan. Aku sangat marah dan mengejek kebodohannya itu. Tapi, akupun sadar jika seseorang bisa sangat bodoh saat kehilangan.

Kami tidak merayakan pesta besar-besaran untuk kelulusan si kembar. Mereka hanya bersenang-senang dengan teman mereka, sementara aku dan Max, layaknya pengantin baru menghabiskan waktu berdua di rumah. Tak jarang kami hanya rebahan di kasur sembari memandangi barang-barang milik si kesayangan kami. Bantal bayinya yang sudah lapuk hingga kini masih ada di tempat tidurku, selimut birunya yang dia gunakan untuk menghapus air mataku terakhir kali masih belum aku cuci. Cukup lumayan untuk menenangkan aku di kala rindu yang tak terbendung lagi. Semua benda-benda itu kuciumi setiap hari, demikian juga dengan Max. Aroma tubuh anak kami seakan masih menempel di sana.

Oh ya...
Aku juga ingin bercerita tentang rencana masa depan si kembar.

Cashiel akan melanjutkan sekolah dokternya di salah universitas terkenal di Inggris, sembari menunggu Belle menamatkan kuliahnya. Cashiel ternyata jatuh cinta pada pengasih baby El itu, kami setuju-setuju saja, asal gadis manis itu bersedia melanjutkan sekolah terlebih dahulu. Belle pun lanjut kuliah dengan biaya dari Max.

Cashio sendiri akan melanjutkan bisnis Max, dia tidak merasa keberatan karena dia memang suka dengan bisnis itu. Untuk masalah kekasih, entahlah aku tak mengerti...Kekasihnya selalu berganti tiap bulan. Baru saja seorang gadis mendatangi Max di kantornya, mengaku jika dirinya telah dihamili Cashio. Untungnya hal itu tidak benar, dan gadis itu hanya sedang menipu saja.

Dan untuk kami berdua...
Aku dan Max akan pindah dari Toronto, dan memutuskan hidup di desa saja. Kami ingin menikmati waktu sembari menghabiskan hari tua bersama. Ya...Akhirnya kami mulai merasa tua, setelah aku melihat ada uban di rambut Max. Uban itu cukup membuat kami tertawa sepanjang hari.

Dan untuk baby El, yaitu anak kesayangan Mimmy...

Mimmy tidak sedih lagi sayang, karena Mimmy tahu El sangat bahagia di tempatmu yang baru di sana. Kemarin kita bertemu dalam mimpi, El terlihat tertawa lepas dan berlari tanpa beban. Saat Mimmy ingin memelukmu karena terlampau rindu, El malah berlari dengan suara tawamu yang sangat indah didengar. Mimmy yakin, kau sudah bahagia. Doakan Mimmy dan Diddy ya, baby. Love you...

                    ••• END •••

Hallo, my lovely readers....

Terimakasih sudah mengikuti cerita El sampai akhir ya, kadang kita butuh cerita yang sedih agar kita tahu makna kisah bahagia.

Sekali lagi, aku ucapkan banyak terimakasih untuk kalian.

Oh ya, aku mau buat survey kecil-kecilan. Kalo kalian mau isi, silahkan ya...

Berapa usiamu ? ( Tekan love sesuai usiamu ya)

• Di bawah 15 tahun 💚
• 16- 19 tahun ❤
• 20 tahun +++ 💙

Sampai jumpa di cerita lainnya, bye 🖐

@FantaniG
13 November 2021

Lagniappe (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang