MSG 18 End

8K 590 26
                                    

Setelah makan siang tadi bersama Bibinya. Lisa membawa Jennie ke danau yang mereka kunjungi dulu.

"Aku kebukit itu dan menunggumu disana.." ujar Lisa setelah mereka sampai di pinggir danau itu.

Jennie tersenyum. "Maaf aku tidak menemuimu.."

"Tidak apa-apa aku mengerti maksudmu setelah membaca surat itu.." ujar Lisa terkekeh.

Jennie menoleh kearah Lisa dan menatapnya tajam.

Bughh

Plakk

"Kenapa kamu tidak mengatakan padaku jika kamu anak dari adik eomma park.. huh..?" Jennie terus memukul kepala Lisa dengan tasnya.

"Auww.. J ini sakit.. kamu yang salah karena tidak memberitahu nama Liam oppa.."

Jennie berhenti setelah mendengar nama mendiang kekaksihnya itu. Tersenyum sendu, Lisa menyadari perubahan Jennie karena menyebut nama Liam.

Lisa mendekati dan mendekap tubuh mungil itu. "J.. aku tidak akan pernah seperti Liam Oppa tapi aku akan berusaha memberikan yang terbaik buat kamu.. aku percaya Liam oppa pasti sangat beruntung memilikimu dulu."

Jennie membalas pelukan Lisa. "Aku mencintaimu Lisa.. aku mencintaimu jangan tinggalkan aku.."

"Hanya orang bodoh yang akan meninggalkanmu J.."

Cukup lama mereka berpelukan hingga akhirnya Lisa melonggarkan pelukannya.

"Ingin mengunjunginya..?" Tanya Lisa dan Jennie mengangguk.

Tidak butuh waktu lama Lisa dan jennie telah berdiri didepan Batu nisan seseorang yang begitu sangat dikenalinya.

"Annyeong Oppa.." sapanya dan duduk disamping batu nisan itu. Lisa mengikuti Jennie dan duduk disampinnya.

"Mianhae Oppa aku baru bisa menemuimu hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mianhae Oppa aku baru bisa menemuimu hari ini.. apa kamu akan marah padaku..?" Ujar Jennie lagi.

"Oiya Oppa, kamu pasti mengenal gadis disampingku kan.. dia adalah adik nakalmu yang pernah kamu ceritakan dulu. Pantas saja mata itu sama denganmu." Ujar Jennie terkekeh mengingat mendiang kekasihnya itu pernah menceritakan kelakuan Lisa padanya.

"Mwoo!! Yak Oppa itu sangat kejam jika kau menganggapku adik nakalmu." Pekik Lisa mendramatisir.

Jennie tersenyum melihat Lisa. "Kau tahu Oppa gadismu ini sangat cantik. Aku tidak pernah bisa menolak keinginannya karena kecantikannya itu.. Dia sangat cerewet."

Jennie mukul kepala Lisa mendengar kata terakhirnya. "Kau lihat Oppa, bahkan dihadapanmu saja dia berani memukulku.. Ck.."

Lisa mengusap kepalanya. "Oppa aku kesini untuk meminta restumu. Izinkan adik nakalmu ini menjaga gadis disampingku seumur hidupku.. Oppa kau bisa tenang disana aku berjanji akan membahagiakannya untukmu aku tidak akan menyakitinya sedikit pun." Lisa mengenggam tangan Jennie.

My Sassy Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang