Ch. 9

2.6K 133 9
                                    

aku back ^^a

ini next chapternya, silahkan dibaca ^^

------------------------------

Zyko masih terus termenung di ruang kesehatan.

apa yang harus kulakukan untuk mencari Fayla? -pikir Zyko.

“Zyko? kau masih memikirkan masalah itu?” tanya Revin hati-hati sembari berjalan memasuki ruangan itu. “Hm..” gumam Zyko. “Hah. sebenarnya hal ini mudah saja dilakukan, jika tidak ada Lilian yang  menghalangi” kata Revin. “Hal apa?” tanya Zyko. “Rencanaku, rencana untuk memastikan kalau orang yang sedang kita selidiki atau kejar-kejar itu adalah Fayla” kata Revin menjelaskan. “Maksudmu si vampire pemimpin prajurit tingkat II itu?” tanya Zyko. “Siapa lagi?” kata Revin. “Apa rencanamu? kenapa tidak boleh melibatkan Lilian?” tanya Zyko. “Kemari, akan kubisikan” kata Revin. Zyko mendekatkan telinganya kearah Revin dan dengan segera Revin membisikan rencananya itu.

“Aku akan berbicara pada ratu” kata Zyko cepat sembari melepas paksa selang-selang yang menancap pada tubuhnya. “Untuk apa kau bertemu dengan ratu?” tanya Revin bingung sembari mencegah Zyko. “Ada urusan penting. oiya, kalian harus berlatih untuk mengeluarkan monster kalian, cara berlatihnya ada di buku di perpustakaan” kata Zyko sembari mengembangkan sayapnya dan dengan cepat melesat terbang menuju istana, sementara Revin hanya terdiam bingung ditempatnya berdiri. “Apa maksudnya monster seperti phoenix yang waktu itu Fayla keluarkan sendiri?” tanya Revin pada dirinya sendiri. “Ah, lebih baik aku bicarakan pada yang lain” lanjutnya sembari berjalan keluar dari ruang kesehatan dan menuju teman-teman yang lainnya yang berada di ruang santai.

“Ah, aku bingung. bagaimana mungkin bisa melepas 2 segel secara bersamaan” kata Moly kesal. dia masih terus memperhatikan 2 buku yang Adam dan dirinya pinjam dari perpustakaan kota. “Tapi, memang itu cara yang harus kita lakukan untuk melepas kedua segel itu” kata Adam. “Apa kalian yakin Fayla disegel dengan 2 penyegelan?” tanya Vani polos. “Kau benar, ini belum tentu terjadi. jadi, kita harus bagaimana?” tanya Moly makin bingung. “Kita pastikan saja” kata Revin yang baru muncul. “Memastikan? bagaimana cara kita memastikannya, kita saja belum tahu Fayla sekarang berada dimana?” tanya Vani. “Hm, mungkin untuk hal itu kita serahkan saja pada Zyko” kata Revin sembari duduk di sofa sebelah Vani. “Zyko?” kata Moly dan Adam kompak, Revin hanya menganggukan kepala dan Vani hanya terdiam mendengarkan percakapan antara teman-teman dan kekasihnya itu.

“Apa yang harus Zyko lakukan?” tanya Adam. “Entahlah” kata Revin santai sembari menyandarkan punggungnya ke sofa. dengan sukses salah satu buku yang sedang dibaca Moly mendarat dengan mulus di kepala Revin. “Au.. apa yang kau lakukan?” kata Revin kesal sembari mengelus kepalanya. “Kau jangan mengatakan sesuatu yang membuatku kesal! kau menyarankan agar Zyko yang memastikan segelnya. sedangkan kau sendiri tidak tahu apa yang harus Zyko lakukan. ckckckck..” kata Moly. Adam dan Vani hanya terkekeh pelan. Revin memperhatikan buku yang tadi dilempar oleh Moly yang sekarang berada di kakinya.

“Oiya, tadi Zyko menyuruh kita berlatih” kata Revin. “Berlatih apa?” tanya Vani bingung. “Berlatih mengeluarkan monster” jawab Revin. Vani menatap Revin bingung sementara Adam dan Moly menatap Revin dengan pandangan horror. “Monster apa maksudmu? monster yang memiliki muka jelek? mata satu? bertubuh gendut? dan suka makan-makanan yang jorok?” tanya Moly bertubi-tubi. “Ihh” Vani hanya bergidik mendengar perkataan Moly tadi. “Aku tidak tahu, yang pasti dia mengatakan Monster. mungkin seperti phoenix yang Fayla keluarkan waktu itu” kata Revin mengingat-ingat. “Ah ya, Fayla mengeluarkan monster saat melawan Lucifer” kata Adam. “Bagaimana kita belajar hal seperti itu?” tanya Adam. “Kita belajar dari buku yang ada di perpustakaan” kata Revin sembari menunjuk sebuah pintu ukuran cukup besar. “Oh” Adam, Moly dan Vani hanya ber oh ria saja.

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang