Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 2)

Ch. 20

“Apa kalian sudah melakukan latihan?” tanya Zyko sembari berjalan menuju ruang makan. “Itu.. sudah ko” jawab Vani. “Mencurigakan. Jangan-jangan kalian tidak melakukan latihan dan malah jalan-jalan saja” kata Zyko sembari memperhatikan keempat angel itu. “Hehehe..” Revin hanya terkekeh. “Jadi kalian sengaja meninggalkanku sendiri di sini?” tanya Zyko to the point. “Tidak, hanya ingin berduaan saja” jawab Revin. “Tapi mereka mengikuti kami terus” lanjut Revin sembari melirik Adam dan Moly yang baru keluar dari dapur. “Ngomong-ngomong, kau jalan-jalan kemana? Kenapa tidak bertemu kami?” tanya Moly yang tidak memperdulikan ucapan Revin tadi sembari menaruh makanan di meja makan. “Aku tidak jalan-jalan di Angel’s World, aku pergi ke Bumi” jawab Zyko. “Ke Bumi? Untuk apa kau kesana?” tanya Adam heran saat sudah duduk di kursinya. “Tadinya hanya ingin jalan-jalan saja, tapi ternyata aku bertemu seseorang” jawab Zyko. “Tentu saja kau bertemu dengan seseorang, kau kan pergi ke Bumi, disana banyak sekali manusia” kata Moly dengan tampang kesal. “Bukan begitu, aku bertemu dengan seseorang yang sepertinya ada sesuatu di dirinya” kata Zyko. “Sesuatu? Benda maksudmu?” tanya Adam. “Mungkin, aku tidak tahu. Hanya saja, sepertinya ada sesuatu yang seharusnya bukan berada di Bumi sana. Dan sepertinya gadis itu yang membawa benda atau apapun itu” kata Zyko. “Gadis?” tanya Revin. “Dia seorang gadis?” tanya Adam. Dengan terang-terangan Moly dan Vani memberikan tatapan membunuhnya pada mate masing-masing. “Iya, dia seorang gadis. Tapi gadis tomboy” jawab Zyko. “Oh” hanya itu saja yang keluar dari mulut Adam dan Revin setelah mendapat tatapan mengerikan tadi. “Kira-kira benda apa yang dibawa oleh gadis itu?” tanya Vani. “Tadi kau melihat gadis itu membawa apa saja?” tanya Moly. “Dia membawa tas, karena mau sekolah. Juga ada P3K, sudah hanya itu saja” jawab Zyko. “Apa dia menggunakan sesuatu yang aneh?” tanya Vani. “Tidak, hanya seragam biasa, juga sebuah gelang ditangan kanannya” jawab Zyko. “Bagaimana ciri-ciri gelang itu?” tanya Adam. “Aku tidak terlalu memperhatikannya, Cuma gelang itu berwarna hitam saja, dengan beberapa ti-” jawaban Zyko tiba-tiba terhenti. “Kenapa?” tanya Revin. “Gelang itu. Hampir mirip dengan gelang yang kupakai” jawab Zyko sembari memperlihatkan  gelang yang ada ditangan kirinya. Gelang dengan banyak ukiran berwarna emas yang dikelilingi banyak titik berwarna merah dengan sebuah hiasan ditengahnya batu kristal yang didalamnya terdapat setitik api yang dikelilingi cairan lava. “Cuma, bedanya milik dia itu berwarna hitam” lanjutnya.

“Apa mungkin gelang itu punya Fayla” pernyataan Vani itu sukses membuat yang lain saling melirik. “Bisa jadi memang begitu” kata Adam. “Ayo kita cari gadis itu” kata Zyko.

DUUAARR!!

“Apa itu?” tanya Vani dan Moly kompak.

BRAKK!!

Tiba-tiba pintu depan rumah mereka roboh karena terdobrak sesuatu. Dengan segera mereka menuju pintu depan meninggalkan acara makan mereka, berniat melihat. Dan saat itu juga sesuatu yang mengerikan telah ada dihadapan mereka. Angel yang kepalanya sedang dimakan oleh seekor srigala hitam yang ukurannya 3 kali lebih besar dari ukuran angel itu. Sontak Moly menutup mulut dengan kedua tangan, sedangkan Vani sudah dalam pelukan Revin. Darah berceceran dimana-mana, mengotori dinding dan lantai. Tiba-tiba srigala itu mengangkat kepalanya dan menatap Moly dengan matanya yang merah.

Srigala itu bersiap-siap untuk menerjang Moly, dengan cepat Adam menarik Moly kedalam pelukannya untuk menghindari terkaman srigala itu. Namun sayang, Srigala itu menyadari gerakan Adam dan sempat mencakar lengan kanan bagian atas hingga sayap Moly terkena cakaran. “RRRGGHHH... AAUUUU” Srigala itupun mengaung dengan suara cukup keras setelah kembali berbalik dan menghadap para Angel. “Dia werewolf” kata Vani yang sekarang sudah terbang disamping Revin dan Zyko, sementara Moly kesulitan untuk terbang karena sayapnya terluka cukup parah. “Kita pergi dulu dari sini” kata Zyko dan diangguki yang lain. “Ayo” Adam pun segera menggendong Moly bridal style dan segera terbang keluar dari rumah mereka.