I Give Up [Yedam] ⚠️

19: Pergi

Heran, kok ada ya orang yang mau repot-repot peduli sampai mampir, hanya untuk ngehujat🤣👏🏻?
.
.

.
.
Happy born day untuk uri hamteroo🫂💫❣️, huhuhu biasanya kalau orang koria makin tua makin imut, Cio gimana yak?, Kan dia dari kecil dah kiyowok🤧😭

Happy reading💎~
.
.
.
.

Rose tersenyum dengan sedikit cemas ketika melihat brankar sang anak yang akan di bawa masuk menuju ruang operasi.

Tangannya enggan untuk melepaskan tangan Jeongwoo, menoleh pada suaminya ketika tangannya dan juga tangan Jeongwoo di genggam erat oleh June.

"Jagoan ayah hebat kan?," Tanya June dengan senyum lebar, berusaha meyakinkan anaknya yang juga sedang gugup sekarang.

Jeongwoo mengangguk, membalas senyuman kedua orang tuanya dengan pasti, tetapi senyum itu luntur ketika melihat ke sekelilingnya dan tidak menemukan rupa sang kakak.

"Appa, Kak Yedam mana?" Pertanyaan itu ikut membuat Rose melihat sekitarnya, dan membuat June menghela napas sebentar.

June mengusap sayang pucuk kepala Jeongwoo, "tak ada waktu mencari kakakmu Jeongu, masuklah dan segera lah keluar dengan keadaan sehat. Oke?"

Rose menyetujui kalimat sang suami, lalu dengan cepat memberikan kecupan pada kening anaknya itu.

Membiarkan June merangkul bahunya dan melihat brangkar sang anak yang sudah di bawa masuk.

"Semua akan baik-baik saja"

🥀

Hampir delapan jam lamanya mereka menunggu operasi Jeongwoo, bernapas lega ketika lampu tanda operasi telah padam, berjalan cepat mengikuti brankar Jeongwoo yang akan segera di pindahkan ke ruang rawat inap.

Tersenyum penuh haru karena anak mereka sebentar lagi akan pulih dan bisa beraktivitas normal seperti orang pada umumnya.

June berhenti di tempatnya ketika tanpa sengaja pundaknya bertabrakan dengan seorang anak lelaki yang menunduk, sedikit terisak sambil membungkuk kecil untuk meminta maaf, dan segera kembali melanjutkan langkahnya. Membuatnya tak habis pikir karena tingkah tak sopannya, tapi segera sadar ketika tangan Rose menarik lengannya untuk cepat mengikuti Jeongwoo.