Chapter12 belahan jiwa

70 6 1
                                    

Selamat datang di dunia 'beben'💜

Warning cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri, mohon maaf jika masih terdapat kata yang kurang tepat dan typo masih bertebaran semoga suka dan enjoy 💜

'Katakan dalam diam semua rasa yang selama ini kau pendam, sejajarkan langkah kita untuk terus bisa bersama, tak peduli pada akhir apa yang akan ku temui di akhir kisah ini. pada garis abu akan ku ukir dengan indah cerita cinta kita beralaskan kelu yang takdir berikan disemua bait kata melangar'aku mencintaimu''

 pada garis abu akan ku ukir dengan indah cerita cinta kita beralaskan kelu yang takdir berikan disemua bait kata melangar'aku mencintaimu''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy reading-

Sudah tiga hari berlalu, sejak tragedi itu Irene masih belum membuka matanya gadis itu masih terpejam dengan tubuh lemah terbaring diranjang Uks sekolahnya, semua siswa Victorian's secara bergantian datang untuk menjenguknya, meja disisi ranjang Irene sudah dipenuhi berbagai bunga yang dibawa oleh para siswa Victorian's yang datang menjenguknya.

Diantara deretan bunga itu terdapat satu rangakai bunga mawar yang ada ditepi meja dekat kepala Irene, rangkaian bunga mawar yang tersusun dari beberapa tangkai itu terlihat begitu istimewa, setiap harinya rangkaian bunga itu terlihat bertambah satu tangkai tanpa nama dari siapa yang membawanya.

Sudah tiga hari pula Mefta hanya bisa memandang lekat wajah adiknya itu, mata gadis itu terlihat begitu sayu dan sembab, tak ada lagi air mata yang terlihat diwajah lesu itu hanya wajah datar dengan sorot kesedihan terlihat jelas di matanya itu, semakin terlihat menyakitkan bagi yang melihatnya.

Axel sudah berusaha sekeras mungkin memaksa kekasihnya itu untuk makan, ia hanya berdengus pasrah ketika Mefta hanya memakan beberapa sendok saja dari suapannya.

"Baby, ayo satu suapan lagi ya." ucap Axel seraya menyodorkan sesendok makanan yang kembali di abaikan oleh Mefta,

Gadis itu hanya menatap wajah Irene dengan kosong raut wajahnya terlihat kesedihan yang besar didalamnya, Axel menghembuskan nafas beratnya. saat ini ia tengah duduk disamping kekasih nya, sampai saat ini Axel belum memberitahu Mefta mengenai Ancella, ia hanya menunggu saat yang tepat untuk memberitahu gadis itu melihat kondisinya sekarang tidak memungkinkan untuk Mefta mendengar semua itu.

"Baby, ku mohon makanlah sesuap lagi, sudah tiga hari kau hanya makan dua atau tiga sendok saja, bagaimana jika kau sampai jatuh sakit nanti?!" Ucap Axel,

melihat mefta yang tak merespon nya, Axel menaruh piring yang ada ditangan ke meja, detik selanjut nya ia memeluk mefta membawa tubuh rapuh gadis itu kedalam dekapannya.

"Menangislah! menangislah sekencang mungkin, sudah cukup sayang,... sudah cukup kau diam dalam kepedihanmu, itu hanya semakin membuat ku sakit!"Ucap Axel

HUNTING!'the blood' [HUNTING!SEASON1] COMPLETE✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang