[WARNING! kisah ini murni dari imajinasi saya sendiri]
Mengisahkan tentang sebuah perburuan besar antar dua bangsa dunia immortal, klan bangsa Vampire dan pack bangsa serigala, selama 200 tahun memburu Darah pilihan yang akan membuat mereka abadi da...
'Jangan menjauh dariku, ku ingin selalu mendekap bayangmu, mendengar Deru nafas dan irama indah detak jantungmu. kutelan semua kelu dan rasa sakit dalam lingkar takdir ini, agar ku bisa selalu bernafas denganmu'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading
Dua pasang mata kini tengah saling terpaut, menatap dalam seakan hanyut didalam tatapan itu. kedua nya masih diam membisu saling terpaku dengan rasa yang mereka miliki dalam diam, waktu sudah memberi mereka tempat untuk mengutarakan semua, namun takdir seakan mencekik kedua nya memaksa mereka untuk bungkam dalam kebisuan.
"Tetaplah bersamaku, Jangan melangkah menjauh dariku, aku akan menghapus semua garis pembatas yang kau buat dan berjalan tepat disamping bayangmu!" Ucap Sean dengan iris abu masih tertuju pada Irene.
"Bahkan garis takdir sekalipun, aku sanggup untuk melangkah keluar dari sana."
Irene mengerjapkan mata nya sekali, diri nya seakan tersadar dari lamunan didalam iris abu indah Sean, Irene bungkam, ia tidak tau harus mengatakan apa mendengar apa yang Sean katakan membuat dirinya merasa begitu sakit dan dilema.
Rasa asing yang kian tumbuh dalam hati nya, jelas semua itu adalah rasa Cinta untuk lelaki yang ada dihadapan nya saat ini,
"Cinta?,... Sejak kapan aku mencintai Sean?"
"Kenapa, seakan rasa ini sudah lama tingal didalam diriku? Sejak pertama kali aku melihat nya, aku merasa seakan telah menemukan Belahan jiwaku."
Sean mengangkat satu lengan nya menyentuh lembut pipi gadis yang masih terdiam itu, tatapan matanya tak sedetikpun beralih dari mata berlensa hitam jernih itu.
Kehidupan, kebahagian, kekecewaan, kesedihan, dan semua jiwa nya. seakan berada di kedalaman mata Irene.
"Kau hidupku Irene."
Deg!
Irene termenung mendengar satu pengakuan yang sangat mengejutkan bagi nya, sebuah kalimat indah yang masuk ke telingganya, dengan jantung yang berdebar jauh didalam lubuk hati nya Irene merasa begitu bahagia mendengar apa yang Sean katakan.
Irene tidak bisa menahan rasa bahagia nya, senyum gadis itu mengembang sempurna diwajah cantik nya, Irene masih tidak mengatakan apapun ia masih bungkam seakan merasa bingung untuk merangkai sebuah kalimat.
"Aku sudah berjanji padamu, saat kau bangun dan,-"
Irene menautkan kedua alisnya saat melihat Sean mengeluarkan bunga yang dirangkai begitu indah dari dalam tas nya