HUNTING!'the blood' [HUNTING!SEASON1] COMPLETE✅

Chapter1 pertama kali

Mohon maaf jika masih terdapat banyak kata yang kurang tepat dan typo masih bertebaran, semoga suka alur cerita terima kasih sudah membaca kalo suka dengan story nya jangan lupa vote nya🙏

selamat datang di dunia 'beben'💜

~Happy reading~

▪Awal bertemu dengan sepasang mata abu▪

Sinar matahari masuk kedalam kamar yang ukurannya cukup besar dengan jejeran buku - buku menghiasi dinding di sana, dari buku kuno hingga buku-buku novel, mengambarkan sang pemilik kamar yang gemar membaca dan mengoleksinya, diluar kamar itu seseorang sedang menekan bel dan berteriak membangunkan penghuni kamar itu.

Tok! Tok!

"hey gadis kasur, apa yang sedang kau lakukan?! apa kau masih tidur? bangun! kita bisa terlambat Irene!" teriak seseorang dari luar kamar itu suara geduran pintu terdengar nyaring memenuhi ruangan.

gadis kasur adalah julukan Irene Qlodereous Qiel karena ia yang suka dan selalu menghabiskan waktu sepanjang hari bahkan berhari hari hanya didalam kamarnya saja, Irene hanya pergi keluar ke tempat yang menjadi favorit nya, seperti, hutan, danau, toko buku, dan perpustakaan untuk menghilangkan penat.

"Irene bangun!" Suara teriakan itu semakin terdengar keras

Irene mendengus kesal, ia mulai terganggu dengan teriakan itu, ia bangun dari kasurnya dengan malas
dan berjalan menuju pintu, lalu menempelkan ibu jarinya disebuah tombol yang mengindentifikasi sidik jarinya dan beberapa saat ketika pintu terbuka ia langsung menutup kedua telinganya dengan terkejut.

"Astaga Irene! kau belum bersiap?! apa kau lupa ini hari pertama kita di sekolah!" ucapnya tanpa menurunkan volume suaranya.

"kakak ayolah! ini baru jam 7 lewat kenapa kau seheboh ini?! kau bisa mengunakan mobilmu melaju kurang dari 30 menit dan aku bisa dengan cepat dengan motorku dan juga kelas dimulai satu jam lagi kak Mefta." ucap Irene dengan sedikit penekanan di akhir kalimatnya

Mefta Graceva Qlodereous adalah kakak Irene, mereka memang kakak beradik akan tetapi terdapat banyak perbedaan di antara keduanya.

Jika Irene suka dengan suasana yang sepi dan sunyi, sangat tertutup dan tidak suka menjadi pusat perhatian dengan kecantikan alami yang dia milik, kulit yang putih bersih, rambut yang panjang lurus sampai pada pingang rampingnya.

Ia juga tidak pandai bergaul bahkan hanya sosok kakaknya lah yang dapat masuk dengan mudah ke dalam kamarnya, pintu kamar itu dipenuhi dengan perangkat keamanan, Mefta juga memegang kartu untuk akses masuk kekamar adiknya tapi tidak jika seperti pagi ini, ia juga tidak akan bisa masuk jika Irene mengaktifkan sistem pengenalan sidik jarinya saja.