Chapter3 black darkness forest

126 19 0
                                    

Warning selamat datang didunia 'beben' cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri mohon maaf kalo masih ada kata yang kurang tepat dan typo masih bertebaran🙏 semoga suka alur cerita nya 💚

Happy reading

'Rasa penasaran yang menjadi jalan pertamaku tuk menemukan duniamu'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Rasa penasaran yang menjadi jalan pertamaku tuk menemukan duniamu'

HAPPY READING

Ting!

Sebuah pesan masuk, dihandphone seorang gadis yang tengah asyik menyaksikan permainan bola basket. ditengah riuh nya sorakan siswa lainnya Ia membuka pesan yang bertuliskan nama pengirim.

'Gadis kasur'

senyum nya mengembang ketika ia selesai membaca pesan itu

"syukurlah dia bisa cepat menemukan teman" ucapnya

"AXEL!" teriakan para siswa yang tengah menonton membuat Ia mendongakkan kepala nya di iringi teriakan para siswa.

"Mefta! lihat Axel, dia berhasil mencetak skor lagi! oh ya tuhan! lihat lah, dia sangat keren."

Mefta menoleh pada perempuan yang duduk disebelah nya

"Helen! jangan melupakan fakta bahwa lelaki yang kau sebut 'keren' itu dia adalah pacarku! " ucap nya dengan sedikit penekanan diakhir kalimat nya.

perempuan yang bernama Helen itu tertawa melihat teman nya yang terlihat cemburu

"oh ayolah Mefta, kau juga jangan melupakan fakta jika disatu Victorian's ini, terdapat banyak siswa perempuan yang mengagumi bahkan menyimpan rasa pada pacarmu itu!" ucap Helen, membuat Mefta mendengus kesal jelas, ia tau semua itu. Hal yang selalu dapat membuat dirinya merasa kesal, tiba tiba mata Mefta berbinar dan senyum terukir di wajah cantik nya, ketika ia melihat Axel yang berlari kearah nya.

"Baby! kau lihat aku tadi?" ucap nya dengan senyum dan nafasnya yang terengah juga keringat yang membanjiri wajah tampan nya, Mefta tersenyum gugup lantaran ia tadi tak sempat melihat Axel karena melihat pesan yang dikirimkan Irene.

"y ya tentu saja,... kau tidak membutuhkan kata untuk menjelaskan betapa hebatnya pacarku ini bukan? Karena itu sudah terlihat jelas!" mendengar itu Axel tersenyum puas.

Mefta berdiri dan memberikan sebotol air pada pacarnya itu, ia mengambil handuk dan menyeka keringat diwajah Axel, teriakan yang tertahan dari para siswa yang melihat itu, juga tatapan iri dimata mereka tertuju pada dua sejoli disana.

HUNTING!'the blood' [HUNTING!SEASON1] COMPLETE✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang