Chapter13 Perburuan

50 6 1
                                    

Selamat datang di dunia 'beben'💜

Warning cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri! Mohon maaf jika masih terdapat kata yang kurang tepat atau typo masih terlihat semoga suka and enjoy💜

" biarkan aku masuk kedalam duniamu, aku hanya ingin tau semua kebenaranmu yang terlihat abu bagiku, jika kau ingin melangkah bersama dalam lingkar takdir yang sama lalu mengapa hanya dalam bayang ilusi saja?! Tidak, aku ingin kau nyata dalam kisah kita."

~Happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy reading~

¤¤¤¤¤

"Kak, ayolah aku sudah baik baik saja! aku ingin pergi ke sekolah!"

Mefta melipat kedua tangan nya di dada, menatap lelah pada adiknya yang tengah merengek sejak malam, saat ini ia sudah siap berangkat ke sekolah dan tengah menyantap sarapannya di meja makan, tapi Irene terus membujuknya untuk bisa berangkat kesekolah baru di hari pertama ia beristirahat dirumah.

"Irene, mengertilah lukamu masih belum pulih kau masih harus beristirahat dengan baik!" Ucap Mefta

"Kakak, aku tau tapi di sekolah aku hanya duduk dan menulis tidak ada kegiatan yang bisa membuat luka ku memburuk kan."

Mefta mendesah dengan pasrah ia lelah menghadapi sifat keras kepala Irene

"Ada apa ini?"

Mefta tersenyum lega saat melihat ibu nya menghampiri mereka, yah, kemarin kedua orang tua mereka datang setelah dikabari tentang kondisi Irene tapi Mefta dan juga Irene harus mengatakan sebuah kebohongan untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi, Mefta mengatakan jika Irene mengalami sedikit insiden di sekolah hingga melukai kening nya.

mereka tidak mau jika ayah dan ibu mereka khawatir dan sedih, Mefta juga tidak mengatakan tentang Irene yang sempat koma selama berhari hari bahkan kedua orang tua nya tidak mengetahui tentang luka tusukkan benda tajam yang ada di perut Irene, yang Mefta sendiri pun belum mengetahui alasan dari itu.

"Mah lihat! gadis keras kepala ini masih saja mengatakan hal yang sama sejak semalam." Ucap mefta

Irene membelalak kaget melihat Mefta dengan mudah nya mengadu seperti itu, Adelita sontak menoleh menatap Irene memberikan tatapan yang terlihat mengerikan pada gadis yang sedang menatap kesal pada kakaknya itu

"Benar itu Irene?" Tanya nya tajam

Irene sontak menoleh gugup menatap perempuan paruh baya berambut pendek hitam itu yang kini tengah bersiap melancarkan terpaan kalimat panjang pada dirinya

HUNTING!'the blood' [HUNTING!SEASON1] COMPLETE✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang