12

2K 280 23
                                    

Sea menatap kursi yang biasa diisi oleh Dirga.Bel masuk sekolah sudah berbunyi,namun pemilik kursi di belakangnya belum juga tiba.

"Kenapa Se?"Tanya Rain,yang menyadari gelagat aneh Sea.

"Oh,nggak ada"Jawab Sea,tersenyum paksa.

Jujur saja Sea sedikit resah.Bagaimana pun ia masih memiliki rasa untuk Dirga.Sudah dua hari ini Dirga tidak masuk sekolah,bahkan tidak ada yang membahas atau menanyakan kenapa Dirga tidak masuk sekolah.

Sebenarnya Sea ingin bertanya pada teman-teman Dirga,tapi Sea sadar ia tak pantas menanyakan Dirga lagi kan.Ingin menanyakan langsung ke Dirga pun ia tak bisa melakukan itu lagi.Dirga kan sebentar lagi akan mengkhitbah Rhea.

Eh tunggu.Khitbah?.

"Owwh,iya.Karena kamu juga temannya Rendra,sekalian aja kita undang ya Ren?"Tanya Rhea,pada Dirga.

"Gak usah Rhe"Desis Dirga.

"Undang apa?"Tanya Sea,ia penasaran dengan perkataan Rhea.

"In syaa Allah tiga hari lagi aku dan Rendra akan tunangan,eh atau lebih tepatnya khitbah (lamaran) sih.Baru tiga bulan lagi akad nikahnya,setelah Rendra lulus SMA,kalian kan lulus tiga bulan lagi"Jawab Rhea.

Mendadak percakapan dengan Rhea terlintas di benak Sea.Apa benar hari ini mereka khitbah.Tapi kenapa teman-teman Dirga masih tetap sekolah,mereka tidak datang ke rumah Dirga kah?.

Sebenarnya Sea akui ia bodoh,karena masih memikirkan Dirga,tapi move on tidak segampang membalikkan telapak tangan.Sea masih sering merasa rindu,Sea terkadang merasa kosong,tapi Sea juga yakin nanti ia akan terbiasa.

"Kalian kenapa sekolah hari ini?"Tanya Cemara pada Topan,Badai,dan Guntur.

"Ya karena hari ini emang hari sekolah,emang kami mau ngapain lagi?"Tanya Guntur.

"Bukannya hari ini Dirga khitbah?Kalian gak datang?"Tanya Cemara.

"Ntar sore kami kerumah Dirga,dia larang kami datang"Jawab Badai dingin.Ia menatap punggung Sea yang duduk di depannya.

Sea sedari tadi mendengar percakapan mereka walau dia seperti sedang sibuk mencoret-coret sesuatu di bagian belakang bukunya.

"Nyatanya untuk merelakan ternyata sulit,walau bibir berkata aku baik-baik saja.Tapi ada bagian lain yang merasakan sakit"Batin Sea.

Ia sudah menduga bukan sebelumnya.Namun mendengar pernyataan langsung jika Dirga sudah mengkhitbah Rhea,sakit itu datang lagi.

"Huuft".

"Kenapa Se?"Tanya Nova,ketika mendengar helaan napas Sea.

"Gak papa,aku mau ke toilet bentar ya"Ucap Sea.

"Mau di temenin?"Tanya Nova.

"Gak usah,bentar lagi guru masuk,permisikan bentar aja ya"Ucap Sea berlalu pergi.

Sea melangkahkan kakinya menuju musholah sekolah.Ia berbohong soal pergi ke toilet.Sekarang sudah pukul 07.20 WIB,sudah bisa melakukan sholat duha bukan?.Waktu Sholat duha di mulai 20 menit setelah matahari terbit.

Hal terbaik yang kamu lakukan ketika sedih adalah mendekat kepada sang pencipta,keluhkan semuanya lewat doa.

Tak jauh berbeda dengan Sea,Dirga kini juga menggelar sajadahnya.Hari ini ia akan mengkhitbah Rhea.Hatinya resah karena itu ia ingin mengadu pada snag pencipta,menentukan langkah terbaik untuk dirinya kedepannya.

"Ya Allah.Jika Dirga bukan pemilik tukang rusuk yang hamba curi.Jika Dirga bukan laki-laki yang namanya tertulis di lauhul Mahfuz untuk hamba.Biarkan hamba ikhlas,biarkan hati hamba melepas tanpa rasa sakit.Tapi jika dia lelaki yang engkau kirim untuk hamba,mudahkan langkah kami,satukan kami dalam ikatan yang suci.Tak apa jika ada jarak diantara kami saat ini,jika itu cara agar kami bisa sama-sama menantaskan diri.Aamiin"Ucap Sea,dikala selesai sholatnya.

SEANDRA(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang