20

3K 274 26
                                    

Empat keluarga itu kini sudah berkumpul di ruang tamu rumah Sea.Bukan hanya ada umma dan abi Dirga,namun juga ada Rhea dan suaminya,juga umi dan abi Rhea.Karena mereka sudah dianggap keluarga oleh keluarga Dirga.

"Seperti yang sudah dibilang oleh anak kami Rendra_"

"Tunggu namanya Dirga atau Rendra?"Tanya ayah Sea bingung.

"Namanya Dirgantara Ariendra.Kalau di rumah dipanggil Rendra,kalau diluar dipanggil Dirga.Harusnya dulu dipanggil Rendra,tapi teman sekelasnya ada yang namanya Rendra juga,jadi dia ngalah mau dipanggil Dirga,keterusan deh sampai sekarang"Jawab abi Dirga terkekeh.

"Iya makanya saya bingung.Ini anak kami mau nikah sama Dirga,kok malah bahas Rendra"Gurau ayah Sea.

"Khem.Jadi anak kami Rendra ataupun Dirga,sudah bilang jika ia ingin menikahi putri bapak,Sea,sehabis magrib.Untuk persiapan pernikahannya sementara mungkin ijab saja dulu.Baru resepsi dilakukan seminggu setelah ijab kabul"Ucap abi Dirga.

Ayah Sea mengangguk setuju.

"Tidak masalah jika resepsi mau diadakan seminggu setelah nikah,atau dua minggu setelah nikah.Yang penting nikahnya dulu.Bukan begitu Dirga,Sea?"Tanya ayah Sea,menggoda calon pengantin itu.

Sea menunduk malu.Berbeda dengan Dirga yang menganggukkan kepalanya tenang.

"Untuk mahar,jika boleh tahu ananda Sea ingin mahar apa dari putra kami Rendra?"Tanya abi Dirga.

Sea berpikir sejenak.Ia sendiri bingung,ia ingin mahar apa.

"Apapun yang bisa Dirga kasih untuk saya abi,saya akan terima itu.Asalkan tidak memberatkan Dirga,tapi juga tidak merendahkan saya sebagai perempuan"Jawab Sea.

Sea memang sudah hampir dua bulan ini memanggil orang tua Dirga seperti Dirga memanggil orang tuanya.

"Masya Allah.Calon bidadari surga kamu menyerahkan kepada kamu nak.Apa yang bisa kamu kasih untuk Sea?"Tanya abi Dirga.

"Saya ingin sekali memberi mahar Sea uang ratusan juta,tapi Saya takut tidak bisa menafkahi Sea setiap bulannya dengan uang sebanyak itu.Saya juga baru saja mulai belajar bekerja di perusahaan abi.Jika berkenan saya mempunyai cincin emas putih,dan uang tunai di dompet saya senilai satu juta rupiah.Dan hapalan surah Ar-Rahman saya juga ingin saya jadikan mahar untuk menikahi Sea"Ucap Dirga,melepas cincin emas putih yang ia gunakan di jari kelingkingnya,dan mengeluarkan uang dalam dompetnya,meletakkannya di atas meja.

Sea tersenyum mendengar ucapan Dirga.Ini yang ia mau,ia tidak butuh uang mahar yang tinggi.Ia hanya butuh menikah dengan Dirga.Sea percaya laki-laki itu akan bertanggung jawab akan dirinya nanti,baik di dunia maupun di akhirat.

"Sea tidak keberatan dengan mahar itu ayah.Sea terima mahar dari Dirga"Ucap Sea.

"Alhamdulillah"Ucap mereka semua.

Bukankah perempuan mulia adalah perempuan yang memudahkan maharnya.Dan pernikahan yang berkah adalah yang memudahkan maharnya,sesuai dengan beberapa hadis.

Pertama, hadis yang menyebut bahwa pernikahan yang paling berkah yang paling memudahkan mahar, seperti dalam riwayat berikut

عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اِنَّ اَعْظَمَ النِّكَاحِ بَرَكَةً اَيْسَرُهُ مَئُوْنَةً (رواه أحمد) ضعيف

Artinya: “Dari Aisyah ra bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda; Sesungguhnya paling besarnya berkah dalam pernikahan adalah yang paling memudahkan dalam mahar” (HR. Imam Ahmad).
 
Kemudian hadis berikut juga menyatakan bahwa perempuan yang memudahkan mahar adalah anugerah, sebagaimana dalam riwayat Imam Ahmad ini

SEANDRA(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang