8

2K 295 26
                                    

Jalanan sore itu masih sama seperti biasanya.Macet.Untung saja mengahadapi macet bersama dengan orang tercinta,jadi waktu lama pun terasa singkat kan.

"Kamu mau pinjam buku apa?"Tanya Dirga,saat mereka berhenti di parkiran perpustakaan kota.

"Mau pulangin buku sih,bukan pinjam"Jawab Sea.

"Bentaran doang berarti ya?"Tanya Dirga, yang dianggukin Sea .

"Kamu tunggu sini aja,biar aku sendiri yang masuk"Ucap Sea.

"Biar aku temeni".

"Aku berani kok Dirga".

"Pokoknya aku temeni Sea Andreana!".

Sea membuang mukanya dari Dirga.Rasa aneh yang saat ini membuatnya tak bisa menahan senyum,hanya karena Dirga menyebut nama lengkapnya.Sea suka mendengar nya.

"Ya udah ayo!"Ajak Sea.

Dirga berjalan di depan Sea.Bukankah seharusnya begitu,laki-laki harus berjalan di depan perempuan.

Setelah menyelesaikan pemulangan buku,kini tujuan mereka hanya tinggal pulang ke rumah.

"Ini kita langsung pulang?"Tanya Dirga.

"Ke taman kota?"Tanya Sea memberi usul.

"Boleh,tadi juga ramai banget di sana".

Taman kota itu letaknya tak jauh dari perpustakaan,hanya putar baliknya saja yang jauh.

Sea berbinar melihat permen kapas yang memiliki banyak warna,dijual di taman kota.

"Kita beli permen kapas dulu!"Ajak Sea,langsung berlari ke salah satu penjual permen kapas.

"Bu,satunya berapa ya?"Tanya Sea sopan.

"Sepuluh ribu dek.Mau warna apa?"Tanya ibu itu.

"Warna biru aja bu,kamu mau?"Tanya Sea, pada Dirga setelah menjawab pertanyaan ibu itu.

"Nggak usah kamu aja,aku gak suka yang terlalu manis banget,kecuali kamu"Ucap Dirga yang memelankan suaranya di kalimat terakhir.

"Ha,apa?"Tanya Sea,yang tak mendengar ucapan terakhir Dirga.

"Nggak ada,aku takut diabetes kalau mengkonsumsi yang manis-manis"Jawab Dirga tersenyum.Sea hanya mengangguk saja.

Permen kapas itu sudah berada di tangan Sea saat ini.Mereka memilih duduk di kursi taman yang terdapat payungnya.

"Kamu pernah jatuh cinta?"Tanya Sea,sambil memakan permen kapas nya.Ia memandang langit sore yang hampir menghasilkan warna jingga.

"Pernah".

Sea menoleh,menatap wajah Dirga langsung.Namun setelahnya ia menatap langit kembali.

"Sama siapa?"Tanya Sea lagi.

"Sama perempuan baik hati,shaliha,dan lucu"Jawab Dirga,terkekeh kecil.Ia juga ikut menatap sesuatu yang memiliki arti seperti namanya,Dirgantara berarti langit bukan.

"Pasti beruntung banget ya perempuan yang kamu cintai"Ucap Sea sendu.Sea jadi memikirkan cewek yang tadi pagi bersama Dirga di mobil.Mungkinkah perempuan itu?Kelihatannya iya,sesuai sekali dengan ciri-ciri yang baru saja Dirga sebut.

"Aku yang beruntung kalau seandainya di juga cinta sama aku"Ucap Dirga.

"Maksud kamu,dia gak tahu kalau kamu suka sama dia?"Tanya Sea,yang dianggukin Dirga.

"Kenapa kamu gak kasih tahu aja kalau kamu suka sama dia?".

"Dia terlalu berharga untuk mendapat ungkapan cinta sebelum halal.Aku ingin mengatakan kata itu setelah berani menjabat tangan ayahnya"Ucap Dirga,menatap Sea yang juga menatapnya.

SEANDRA(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang