17

2.1K 276 21
                                    

"Bun!"Panggil Sea.

Saat ini ia dan bundanya sedang duduk berdua di ruang tv.

"Kenapa?"Tanya bundanya.

"Soal Dirga_"Cicit Sea,menggantungkan ucapannya.

"Dirga?Cowok yang buat kamu patah hati?"Tanya bundanya.

Sea menganggukkan kepalanya.Sebenarnya ia ingin meminta izin untuk pergi ke rumah sakit menemani Dirga terapi.Setidaknya meski tidak izin dengan abangnya,ia sudah mendapat izin bundanya.

"Kenapa sama Dirga?"Tanya bunda.

"Dirga gak jadi menikah sama Rhea bun.Dirga kecelakaan empat tahun lalu,dan sekarang mengalami kelumpuhan total"Jawab Sea.

"Innalillahi"Ucap bunda.

"Makanya Sea mau minta izin bunda untuk nemeni Dirga sampai sembuh.Sea minta izin untuk suport Dirga agar semangat untuk sembuhnya muncul kembali"Ucap Sea.

Bunda Sea menatap Sea teduh.Ia mengelus kepala Sea yang terbalut hijab instan itu.

"Bunda izinkan.Bunda udah pernah bilang kan,jika tulang rusuk tidak akan tertukar,jika Dirga jodoh kamu maka langkah kalian akan Allah permudah.Temani Dirga sampai dia sembuh,jika Dirga ingin menjalin hubungan dengan kamu nanti,suruh dia datang kerumah menemui ayah dan bunda kamu"Ucap bunda lembut.

Sea tersenyum senang.Setidaknya bundanya merestui bukan.Untuk abangnya akan Sea pikirkan nanti.Sea tahu abangnya akan memikirkan kebahagiaan Sea.Jadi pasti abangnya akan mengalah.

"Nanti Sea izin ke rumah sakit ya bun,nemeni Dirga terapi"Ucap Sea,yang dianggukin bundanya.

***
Sea berjalan cepat di kooridor rumah sakit.Ia tidak pergi bersama Dirga.Akan menyusul saja katanya.

"Iya bagus,organ tubuhnya coba di latih untuk bergerak pelan-pelan"Ucap seorang dokter.

Dirga memang sudah bisa duduk,namun untuk tangan dan kakinya masih susah digerakkan.Karena itu perlu dilatih untuk menggerakkan tangan dan kakinya pelan-pelan.

Sea tersenyum kearah Dirga yang menatapnya.Sea mengepalkan tangannya sambil menggunakan kata 'Semangat'.

Hampir setengah hari mereka di rumah sakit.Dan sepertinya itu akan mereka jalankan rutin dari hari senin-jum'at.

"Kamu hebat"Puji Sea,yang kini mendorong kursi roda Dirga.Sehabis terapi mereka pulang kerumah Dirga,dan sekarang mereka sedang berada di taman belakang rumah Dirga.

"Ini berkat dukungan kamu Se"Jawab Dirga.

Sea berjalan dan berjongkok tepat di depan Dirga.Ia menatap Dirga yang kini juga menatapnya teduh.

"Aku ingin cepat sembuh Se"Ucap Dirga.

Sea tersenyum menganggukkan kepalanya."Aku yakin kamu akan cepat sembuh"Ucap Sea.

"Setelah sembuh aku ingin menemui ayah kamu,untuk meminta putrinya menemani aku seumur hidup"Ucap Dirga.

Sea tersenyum malu mendengar ucapan Dirga.Ada perasaan senang ketika ia mendengar ucapan Dirga barusan.

"Aku akan tunggu waktu itu Dirga"Ucap Sea.

"Kamu tidak akan menyesalkan Se tetap mencintai pria cacat seperti aku sekarang ini?Aku udah gak setampan Dirga yang dulu lagi loh?".

Sea menggeleng yakin.Ia mencintai Dirga bukan karena fisik saja.Sejak awal ia mencintai Dirga karena iman yang cowok itu punya.

"Kamu tahu Dirga,jika cinta itu datangnya dari Allah.Jadi setampan apa pun laki-laki yang datang,kalau Allah menempatkan cinta ini cuma untuk kamu.Gak akan ada yang bisa merampas cinta itu.Aku mencintai kamu juga bukan karena fisik Dirga.Saat tua fisik kita akan berubah,jika aku mencintai kamu karena fisik,artinya cinta aku akan berubah ketika kita sudah tua nanti.Aku cinta kamu karena iman,jadi tolong dijaga iman itu,agar cinta yang aku punya tidak akan pernah hilang"Jawab Sea.

SEANDRA(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang